Anda Sudah Punya Kembaran Blog Anda???

Kembaran blog? Apa sih…??? Mungkin banyak yang bingung. Biar tidak bingung, penulis jelaskan dulu ya…?

Sama dengan orang, ada orang kembar. Ada kembar 2, kembar 3, dan seterusnya. Apa yang unik dari kembar? Sebagian besar mukanya mirip satu sama lain, bahkan tidak jarang orang sulit membedakannya.

Blog kembar juga begitu. Blog yang satu dengan blog yang lainnya mirip. Jelas ‘kan?

OK, anggap saja jelas untuk sementara. Lantas apa gunanya punya blog kembar?

Begini, Anda pernah melihat produk terkenal, lalu muncul produk pesaing dengan bentuk kemasan, merek, dan lainnya mirip dengan produk asli? Sekali lagi, mirip. Jadi produk pesaing ini membuat produk yang mirip (bukan membuat produk palsu lho…).

Tujuannya? Jelas untuk men-dompleng kesuksesan produk asli. Kalau Anda tidak teliti (misal sedang terburu-buru) Anda bisa salah beli. Misalkan saja (ini andai saja lho... nanti dikira mendiskreditkan merek tertentu bila memang ada): air minum kemasan ber-merek: AQUA. Lantas ada pesaing yang membuat produk sejenis dengan merek AGUA. Bentuk botol, warna kemasan, tipe huruf, semua dibuat mirip. Anda pasti terkecoh.

Produk asli berjuang keras mempromosikan produk mereka (biaya promosi/ iklan sangat mahal), pesaing tinggal menunggu orang “nyasar” untuk mendapatkan pembeli. Tak perlu biaya iklan. Enak ‘kan?

Anda bayangkan bila Anda berusaha susah payah memperkenalkan blog Anda (terlebih blog bisnis). Blog kembaran Anda mendapat traffic dari orang yang salah ketik alamat blog. Itu sekedar blog pribadi. Kalau blog bisnis? Anda susah payah beriklan, pesaing mendapatkan pembeli (karena nyasar).

Nah… mumpung buat blog itu gratis, mengapa kita tidak buat blog kembarannya? Lain halnya dengan situs berbayar yang pakai Top Level Domain (TLD) seperti .com. Perlu biaya tambahan membeli nama kembaran blog kita.

Sudah jelas?

Jelas. Tapi saya belum sepenuhnya mengerti bagaimana yang disebut blog kembar atau kembaran blog kita?

OK. Tidak semua blog punya kembaran. Khususnya blog yang menggunakan nama 1 kata dan kata itu dalam bahasa Inggris dan Indonesia-nya sama. Misalnya blog Anda bernama: www.top.blogspot.com Nah… yang sejenis ini tak ada (tak perlu buat kembaran blog-nya karena memang tak ada kembarannya).

Nama blog seperti apa yang punya blog kembaran? Nama yang dalam bahasa Indonesia dan Inggris-nya mirip. Misal www.komputer.blogspot.com dan www.computer.blogspot.com Jadi kalau blog Anda bernama: komputer, Anda buat juga blog dengan nama: computer. Tidak perlu repot mengelola 2 blog, cukup kelola 1 blog.

Yang satu-nya? Blog kembaran hanya untuk re-direct. Misal blog Anda bernama: komputer (ini yang akan Anda pakai), di blog kembaran (computer) cukup beri tulisan: blog kami ada di www.komputer.blogspot.com (silakan klik). Jadi yang salah ketik pun tetap akan mengunjungi blog Anda. Ya, daripada mereka nyasar ke blog orang lain, mengapa kita tidak buat kembaran blog kita sendiri? Mumpung gratis.

Nama lain yang punya kembaran adalah nama yang punya 2 kata yang sama-sama dipakai. Misalnya kata: napas dan nafas, telur dan telor, dan yang lainnya.

Kemudian blog yang menggunakan 2 kata atau lebih. Misalnya: www.silakantanya.blogspot.com Anda buat juga blog dengan nama www.silakan-tanya.blogspot.com

So… jangan biarkan kembaran blog Anda diambil orang lain dan mereka mendapatkan traffic (bahkan pembeli) dari pengunjung nyasar (karena salah ketik alamat blog Anda).

Jadi kalau ada teman yang tanya "Alamat blog toko komputer kamu apa?" Anda sebut saja "Komputer dot blogspot dot kom." Anda tak perlu menjelaskan komputer-nya pakai huruf "k" atau pakai huruf "c" karena keduanya memang blog Anda.

Semoga bermanfaat…

Bahasa Iklan: Senjata atau Bumerang?

Umumnya orang berpromosi akan menginformasikan keunggulan mereka. Andai itu rumah makan, maka akan mempromosikan: makanannya enak, harga terjangkau, tempat nyaman, parkir luas, dan lain-lain.

Minggu (20 Juni 2010) penulis bersama keluarga mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan di Bandung dengan mengendarai motor. Begitu masuk tempat parkir, cewek penjaga pos parkir memberikan tiket parkir seraya berkata: "Selamat pagi. Helm lebih aman dititipkan karena sering hilang" katanya sambil menunjuk tempat penitipan helm.

Sekilas memang terdengar wajar, menawarkan solusi agar helm Anda lebih aman (tidak hilang dicuri). Tapi bagi penulis, secara tidak langsung (terlepas dari benar atau tidaknya "helm sering hilang"), kalimat itu "mengiklankan" bahwa area parkir yang berada di basement itu tidak aman. Rawan pencurian helm.

Bahasa iklan maupun tampilan iklan di TV memang sering melebih-lebihkan. Memang seperti itulah bahasa iklan, mencitrakan produk mereka yang paling unggul.

Tapi penulis pikir, sebaiknya berhati-hati menggunakan bahasa (kalimat) dalam berpromosi/ beriklan. Ini bisa jadi bumerang. Siapa tahu, niatnya mempromosikan tempat penitipan helm (yang kecil itu) justru "mengiklankan" lahan parkir di basement tersebut tidak aman. Alih-alih pengunjung banyak yang menitipkan helm, tapi malah pengunjung pusat perbelanjaan (yang jumlahnya besar) malas berkunjung ke pusat perbelanjaan yang rawan pencurian. Iklan bukan jadi senjata untuk menarik pengunjung, malah jadi bumerang.

Penulis teringat carita seorang teman. Ada kasus bayi kembar siam (si A dan si B). Misalkan saja jantungnya hanya satu. Untuk keselamatan bayi, maka harus segera diambil tindakan operasi pemisahan. Hasilnya bisa 2: satu bayi selamat atau keduanya tidak selamat. Bagaimana Anda mengucapkan kalimat ini kepada orang tua bayi?

Bayi mana yang akan dikorbankan?

Ada kalimat yang lebih bagus, meski intinya sebenarnya sama saja (maksimal hanya satu bayi yang selamat). Bayi mana yang akan kita selamatkan?

Kalimat ini lebih positif, enak didengar, memberikan semangat kepada orang tua dan dokter yang akan mengoperasi.

Kalimat pertama terdengar sadis. Saat akan memasuki kamar operasi, terlintas (maaf) bayi mana yang harus dikorbankan (atau lebih kasar lagi "mana yang akan dibunuh"). Serem 'kan?

Akan lebih baik: "Selamat pagi. Demi keamanan sebaiknya helm dititipkan."

Dalam berbahasa, banyak hal yang harus diperhatikan. Anda baca tulisan di dalam pasar swalayan? "Demi ketertiban, sebaiknya Anda tidak makan dan minum di area pasar swalayan sebelum melakukan transaksi di kasir." Ini kalimat yang sopan. Mengapa tulisan ini dibuat? Ada pengunjung "nakal" yang makan atau minum barang yang belum dibayar, setelah selesai, kemasan kosongnya ditinggalkan di dalam pasar swalayan. Secara tidak langsung itu mencuri (kriminal). Tapi bahasa yang digunakan terdengar sopan dan tidak menyinggung perasaan pengunjung.

Bagaimana pendapat Anda?

Apa Sih Email Scam? Ini contohnya...

Penulis sering sekali menerima email dari seseorang yang mengaku punya uang banyak (misal dari almarhum suaminya dan uang ini tak diketahui pihak keluarga suaminya) lalu meminta bantuan kita untuk mencairkan. Tentu saja kita akan dapat uang dalam jumlah yang menggiurkan.

Kalau membaca jumlah uangnya pasti membuat penerima email tergiur. Kerja mudah dapat bagian sekian persen (kalau di-rupiahkan jumlahnya ehmmm...). Tertarik???

Jangan mudah percaya. Puluhan atau mungkin ratusan email sejenis berkeliaran di dunia maya. Semula pakai bahasa Inggris, kemudian ada yang Inggris campur Melayu dan ada yang versi bahasa Indonesia. Ceritanya bisa bermacam-macam seperti nikah dengan orang asing lalu suami meninggal, ada anak jutawan, korban perang dan lain-lain.

Bagaimana agar kita tak jadi korban? Googling adalah salah satu jalan terbaik. Ketika menerima email sejenis versi bahasa Indonesia dengan nama pengirim Widya Dewita. Maka penulis gooling. Apa hasilnya? Silakan klik ini: Googling Email Widya Dewita Anda lihat, ada ratusan links di sana, silakan klik bila ingin membacanya.

Penulis memang tidak tahu banyak tentang hal ini. Agar tidak salah menjelaskan, penulis berikan 2 links mengenai informasi ini.

Anda mau baca salah satu contoh email tersebut silakan klik: Email Widya Dewita

Mau tahu apa yang akan mereka lakukan selanjutnya dan tips agar tak jadi korban silakan klik: Tips Agar Tidak Jadi Korban Email Scam

Semoga info ini bermanfaat. Kalau berkenan, silakan tinggalkan komentar. Terima kasih...
abcs