Selamat Jalan Ria Irawan

Artis kelahiran Jakarta pada 24 Juli 1969, Chandra Ariati Dewi Irawan atau dikenal dengan nama Ria Irawan tutup usia pada Senin, 6 Januari 2020.

Salah satu lagunya, duet Ria Irawan dan Rano Karno dalam lagu "Setangkai Anggrek Bulan" ciptaan A. Riyanto merupakan salah satu lagu nostalgia yang sering penulis dengar via YouTube.

Penulis punya kenangan dengan almarhumah. Dulu, di tabloid Film ada rubrik tanya jawab dengan artis. Saat itu artis yang dihadirkan adalah Ria Irawan. 

Penulis ikut kirim pertanyaan dan dimuat di tabloid Film. Pengirim pertanyaan yang dimuat dan dijawab sang artis mendapatkan hadiah berupa foto artis yang bersangkutan plus tanda tangannya. Sayangnya foto tersebut sudah terbakar (bersama semua foto kenangan penulis semasa kecil) saat terjadi kebakaran di rumah kontrakan penulis dulu (di Palembang).

Penulis masih ingat pertanyaan yang penulis kirim dulu (kurang lebih seperti ini).

Penulis: Mbak Ria, biasanya artis punya asisten pribadi untuk membalas surat penggemar. Kalau lowongan itu belum terisi, saya mau dong jadi asisten pribadi Mbak Ria.

Ria Irawan: Terima kasih atas kesediaannya, sayangnya lowongan tersebut sudah terisi.


Selamat jalan Ria Irawan...


 Setangkai Anggrek Bulan, Rano Karno dan Ria Irawan

Sebatang Rokok versus Segelas Minuman Oplosan

Rokok merusak kesehatan, rasanya sudah jadi pengetahuan umum dan sebagian besar orang sepakat, meski mereka tetap saja merokok dengan segala argumentasinya.

Sebenarnya, setelah sekian lama "diskusi" dengan perokok, penulis ingin berhenti menulis posting dengan label "Sebatang Rokok". Mengapa? Anda bisa baca uraiannya di bawah ini. Tapi karena memang suka menulis, ya terus saja menulis. Tak peduli Anda suka atau tidak, penulis akan terus menulis.

Rokok berbahaya bagi kesehatan, hampir semua sepakat. Berhenti merokok, itu urusan lain. Jangan terlalu berharap seorang teman perokok akan berhenti merokok, seorang dokter saja (ahli di bidang kesehatan), masih saja ada yang merokok. Iya 'kan?

Ada hal lain yang lebih parah (meski perbandingannya tidak "apple to apple"), yakni peminum minuman keras. Minuman oplosan tidak memberi efek ke lingkungan sekitar (tidak ada asapnya).

Anda tentu pernah membaca berita atau melihat tayangan di TV bahwa ada korban tewas akibat minum minuman oplosan. Dan ... penulis yakin Anda tidak hanya sekali itu saja mendengar atau membaca beritanya. Masih ada kejadian berikutnya. Apa artinya? Minum minuman oplosan yang bisa berakibat meninggal dalam hitungan jam saja orang-orang tidak takut!

Apalagi cuma sekadar rokok yang bisa bertahun-tahun kemudian baru akan terasa akibatnya. Mereka tidak pikir besok bagaimana tapi bagaimana besok sajalah.

Tubuh menderita karena kanker paru-paru, anak istri dan orang sekitar jadi perokok pasif, keuangan rumah tangga tergerogoti oleh rokok, nasib anak dan istri jika kepala rumah tangga sakit dan tak dapat mencari nafkah, tidak perlu terlalu dipikirkan. Lho??? Iyalah, kalau mereka memikirkan itu, tentu saja sudah berhenti merokok.  
 
Catatan
Pada posting dengan label "Sebatang Rokok", penulis akan menceritakan banyaknya efek negatif rokok bagi kesehatan dan lingkungan. Penulis yakin, banyak orang yang tidak sepakat dan akan memberikan aneka bantahan. Itu sah-sah saja, semua orang bebas berpendapat.

Silakan saja merokok, asalkan jangan bagi racun (baca: asap-nya) kepada orang di sekitar Anda. Anda bebas merokok (Anda yang beli dan risiko Anda yang tanggung sendiri), ya itu tadi, asal jangan bagi racun ke lingkungan di sekitar Anda.
abcs