23 Beasiswa BCA, Beasiswa Bakti BCA, dan Magang Bakti BCA

Karena putra kami mendapatkan Beasiswa BCA, saya sering mendapatkan pertanyaan seputar Beasiswa BCA. Karena seringnya browsing berbagai info tentang Beasiswa BCA, saya mendapat 3 info dengan nama yang mirip yakni:

  1. Beasiswa BCA 
  2. Beasiswa Bakti BCA
  3. Magang Bakti BCA

Saya coba browsing dan mencari tau, apa sih beda ketiganya? Berikut ini info tentang ketiganya (ini versi saya, jadi wajar jika ada info salah/keliru), dan penjelasan ini adalah persepsi saya dari berbagai info yang saya baca dari situs resmi BCA.

 

Inilah perbedaan di antara ketiganya:

Beasiswa BCA:

  • Beasiswa penuh dari BCA (dapat beasiswa penuh hingga program selesai), fasilitasnya: gratis uang kuliah, tempat tinggal/dormitory,  uang saku, makan siang, mendapatkan kesempatan magang, penawaran kerja BCA, dan lain-lain. Info lengkap, silakan klik: 15 Yuk Mengenal Beasiswa BCA (Fasilitas Beasiswa BCA)
  • Usia maksimal 19 tahun saat mendaftar. 
  • Rata-rata nilai rapor kelas X, XI, dan XII minimal 7,50, rata-rata nilai Matematika kelas X, XI, dan XII (SMA IPA, IPS) atau nilai Produktif kelas X, XI, dan  XII (khusus SMK) minimal 7,50, Tidak pernah tinggal kelas dari SD-SMA/SMK.
  • Tersedia 2 jurusan: PPBP (Program Pendidikan Bisnis & Perbankan) dan PPTI (Program Pendidikan Teknik Informatika).
  • Peserta akan melalui 6 tahapan seleksi yakni: 1. Seleksi Administrasi, 2. Tes Online, 3. Tes Psikologi, 4. Wawancara I, 5. Wawancara II, 6. Tes Kesehatan (info selengkapnya bisa klik: 21 Tahapan Seleksi Beasiswa BCA).
  • Lokasi: Awardee Beasiswa BCA tinggal di RTB (Rumah Talenta BCA) di Sentul, Bogor.


Beasiswa Bakti BCA:

  • Beasiswa dari BCA selama 1 tahun (semester 4 dan 5) berupa: uang saku per bulan dan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Beasiswa Bakti BCA ada 3 kategori beasiswa ada 4 yakni: Bantuan Finansial, Prestasi Akademis, dan Prestasi Non-Akademis.
  • Usia maksimal 22 tahun dan belum menikah, mahasiswa-mahasiswi aktif yang tengah menempuh program Sarjana S1 semester 3 di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
  • IPK (Indeks Prestasi Komulatif) untuk Bantuan Finansial minimal 3,0, untuk Prestasi Akademis minimal 3,25, dan untuk Prestasi Non-Akademis tidak ada persyaratan IPK.
  • Tidak ada penjelasan tentang fakultas atau jurusan (dapat disimpulkan beasiswa diberikan untuk membiayai studi sesuai jurusan pendaftar). 
  • Tahapan seleksi Beasiswa Bakti BCA: 1. Pendaftaran daring (online), 2. Pengumuman peserta lolos seleksi administrasi, 3. Assessment dan interview (online), 4. Pengumuman.
  • Lokasi: Awardee adalah mahasiswa PTN semester 3, dapat beasiswa 1 tahun (semester 4 dan 5) tetap tinggal di tempat semula (tidak berpindah tempat).
  •  

 

Magang Bakti BCA:

  • Program magang (internship) di BCA selama 1 tahun, mendapatkan training, uang saku setiap bulan, cuti, tunjangan kesehatan, dan di akhir program kamu akan mendapatkan sertifikat, serta tunjangan beasiswa.
  • Usia 18-24 tahun, belum menikah dan bersedia tidak menikah selama menjalani program ini.
  • Lulusan SMA/SMK (nilai rata-rata rapor semester 5,6 minimal 70)  atau lulusan D1-D3 dan S1 (IPK minimal 2,50).  
  • Bergabung menjadi frontliner BCA: Customer Service/Teller dan Customer Service/Pembukaan Rekening Online (kamu akan mendapatkan training dan pengalaman bekerja).
  • Tahapan Seleksi Magang Bakti BCA: 1. Seleksi Administrasi, 2. Tes Online, Wawancara, 4. Tes Kesehatan. Pendaftaran Magang Bakti Jabodetabek wajib dilakukan secara online melalui website: Karir BCA. Informasi proses seleksi selanjutnya akan disampaikan melalui email rekrutmenbakti@pt-slp.co.id / recruitment@ifocharcom.com (lamaran yang dikirimkan melalui email tidak akan diproses lebih lanjut).   
  • Lokasi: penempatan untuk Customer Service/Teller di Ambon, Badung (Kuta), Balikpapan, Bandar Lampung, Bangkalan, Banjarbaru, Banjar (Martapura), Banjarmasin, Banyuwangi, Batam, Belu (Atambua), Berau (Tanjung Redeb), Blitar, Bontang, Cianjur, Cilacap, Deli Serdang (Tanjung Morawa), Gresik, Jabodetabek, Jambi, Jayapura, Jember, Jombang, Kediri, Ketapang, Kotawaringin Barat (Pangkalan Bun), Kotawaringin Timur (Sampit), Kubu Raya, Kudus, Kutai Timur (Sangatta), Labuan Bajo, Lubuk Linggau, Madiun, Magelang, Malang, Medan, Merauke, Metro, Mojokerto, Palu, Pasuruan, Pekalongan, Pekanbaru, Pematang Siantar, Pontianak, Probolinggo, Purwodadi, Purwokerto, Salatiga, Sambas (Sambas, Pemangkat), Sanggau, Semarang, Sibolga Kota, Sidoarjo, Singaraja, Singkawang, Situbondo, Sorong, Sukabumi, Surabaya, Surakarta, Tabalong (Tanjung), Tanah Bumbu (Batulicin), Tanjung Balai Karimun (Kab. Karimun), Tebing Tinggi, Tegal, Timika, Tuban, Tulungagung, Yogyakarta, penempatan untuk Customer Service/Pembukaan Rekening Online: Banten dan Semarang (data ini di-copy paste atau disalin sesuai tulisan yang tertera di web Karir BCA saat tulisan ini dibuat, 7 Nov 2024). Data bisa berubah sewaktu-waktu oleh pihak BCA.
  •  


      

Silakan klik tulisan warna biru, merah, dan hijau di bawah ini untuk mendapatkan info selengkapnya dari situs BCA:

  1. Beasiswa BCA (ada info lengkap Beasiswa BCA yakni: durasi dan tempat, apa yang kamu dapat dari Beasiswa BCA, dan info program pendidikan yang ada di Beasiswa BCA). 
  2. Beasiswa Bakti BCA (setelah masuk ke situs BCA, Anda bisa klik tulisan berikut: Manfaat Beasiswa Bakti BCA, Kategori Beasiswa, Kriteria Umum dan Khusus, Periode Program dan Tahapan Seleksi, dan FAQ), untuk  mendapatkan info lebih lengkap. Khusus untuk FAQ, setelah klik FAQ, Anda bisa klik tanda + untuk mengetahui info sesuai pertanyaan di sana.
  3. Magang Bakti BCA (untuk mendaftar, silakan klik tulisan "Daftar").

 

Hati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan BCA. Seluruh proses rekrutmen dan seleksi BCA tidak dipungut biaya apa pun.


Ingin info beasiswa lebih lengkap? Silakan klik tautan berikut (group Telegram):

https://linktr.ee/schonixe

atau

@schonixe


22 Hukum Tabur Tuai

 

Catatan untuk pengunjung blog ini, isi posting kali ini mungkin terasa "agak pamer". Mungkin tulisan ini membuat Anda muak dan mual, jika setelah membaca sedikit Anda merasa kurang nyaman, skip saja ya ...  

Mengapa hal "pamer" ini ditulis? Karena penulis yakin, ini akan menginspirasi. Penulis sudah terbiasa membaca kontroversi di internet tentang hal ini. Apa pun yang Anda lakukan, ada saja yang julid. 

Ketika Anda melakukan kebaikan, lalu Anda ceritakan lewat tulisan, foto atau video, ada saja netizen (yang maha benar dengan segala ucapannya), akan menulis kalimat bijak, "Seharusnya tangan kanan memberi, tangan kiri jangan sampai tau." Atau kalimat lain, "Perbuatan baiknya tidak ikhlas, berbuat baik lalu cerita kepada orang, pamer dan ingin dapat pujian," dan banyak lagi kalimat sejenis.

Lucunya seperti ini, jika suatu saat Anda dituduh pelit atau tidak pernah berbuat baik, di situ ada jebakan. Jika Anda posting atau cerita tentang kebaikan yang pernah Anda lakukan untuk menjawab tuduhan itu, jawabannya, "Berbuat baik kok pamer." Hahaha ... paling benar, nggak usah ditanggapi.

Anda posting kebaikan Anda, itu artinya Anda pamer (meski maksud Anda untuk menginspirasi). Anda tidak posting, Anda pelit.

Ehm ... ngomong-ngomong soal beasiswa, penulis merasa ada faktor lain yang belum pernah dibahas ketika menceritakan beasiswa yang didapat oleh kedua putra kami. Hingga posting ke-21 penulis membahas cara meraih beasiswa, apa yang perlu dipersiapkan, kedua putra penulis tak terlalu pintar tapi rajin, dan lain-lain. 

Ada satu hal yang belum dibahas, yaitu faktor X. Di kesempatan ini penulis tak akan bicara soal agama tertentu. Pada dasarnya semua agama mengajarkan bahwa, "Jika Anda berbuat baik, Anda akan menuai kebaikan pula, begitu juga sebaliknya." Penulis yakin, dalam hal ini Anda akan sepakat.

Masyarakat lebih mengenal "hukum tabur tuai" ini dengan sebutan "hukum karma". Ada sedikit salah kaprah dengan istilah ini. Biasanya kita menyebut hukum karma jika melihat hal buruk yang terjadi. Padahal jika hal baik terjadi pun bisa disebut hukum karma (apa yang kita tanam, itu yang kelak kita petik). Tanam baik, petik baik. Tabur keburukan, keburukan itu akan kembali kepada pelakunya.

Punya Satu Kesamaan
Kami (penulis dan istri) beribadah di tempat ibadah yang berbeda (agama sama, hanya tempat ibadahnya berbeda). Waktu telah menikah dan kami cerita-cerita, ternyata ada satu kesamaan!

Dulu, Linda (istri penulis) pernah berdana untuk biaya sekolah adik dari salah satu umat di tempat ibadahnya. Umat ini dari keluarga yang kurang mampu. Linda berdana secara rutin untuk biaya pendidikan anak itu.

Di tempat lain, penulis juga melakukan hal yang sama, jadi donatur adik asuh. Di tempat ibadah penulis ada program adik asuh, dan penulis jadi salah satu kakak asuh yang rutin berdana setiap minggu. Bahkan penulis, yang memang sejak dulu suka berkorespondensi (surat menyurat), meminta alamat salah satu adik asuh dan rutin korespondensi dengan salah satu adik asuh. Penulis tetap berhubungan dengannya dari dia masih SD hingga kini sudah menikah dan punya satu putra!

Anak Juga Ikut Menanam
Penulis salut dengan didikan Linda. Kedua anak kami juga dididik untuk selalu berbagi (hingga kini mereka rutin berbagi, meski jumlahnya kecil). Selain itu, mereka juga dengan sukarela membantu mengajari teman mereka yang kurang mengerti apa yang telah diajarkan oleh guru (berbagi ilmu). Guru sering meminta bantuan mereka untuk mengajar teman sekelasnya.

Sambil mengajar, secara tidak langsung mereka pun mengasah kemampuan mereka. Memang begitulah ilmu, semakin dibagi, kita jadi semakin banyak (pengetahuan).

Dulu Menabur, Sekarang Menuai
Ketika kedua anak kami mendapat beasiswa penuh di dalam dan luar negeri, penulis jadi teringat tentang hal ini, "Siapa menanam, ia akan memetik. Siapa menabur, ia akan menuai."

Dapat beasiswa adalah kumpulan dari berbagai faktor. Pada dasarnya nilai mereka cukup bagus, mereka rajin belajar (ini salah satu kuncinya), mereka giat mencari info tentang beasiswa, fasilitas untuk belajar (laptop dan wifi 24 jam kami sediakan), dan usaha lainnya. Sudah cukup? Belum. Usaha keras juga harus dibarengi dengan doa (termasuk melakukan banyak kebajikan).

"Jangan lelah untuk terus berbuat kebajikan. Semua akan berjalan otomatis, Anda menanam padi, suatu saat Anda akan memanen padi."

Bagaimana, Anda setuju??? 


Ingin info beasiswa lebih lengkap? Silakan klik tautan berikut (group Telegram):

https://linktr.ee/schonixe

atau

@schonixe

 

21 Tahapan Seleksi Beasiswa BCA

Sudah pernah dengar tentang Beasiswa BCA? Kalau belum, berikut ini info singkatnya.
 
Bank Central Asia (BCA) menyediakan Beasiswa BCA untuk siswa SMA/SMK. Beasiswa BCA menyediakan 2 jurusan: PPBP (Program Pendidikan Bisnis & Perbankan) dan PPTI (Program Pendidikan Teknik Informatika).
 
Setiap tahun pendaftaran Beasiswa BCA biasanya dibuka April hingga September, hasilnya diumumkan Oktober. Saat tulisan ini di-posting (Minggu, 11 Agustus 2024), pendaftaran masih dibuka. Untuk Beasiswa BCA Tahun Ajaran 2025 dibuka. Pendaftaran: 1 April - 13 September 2024. Masih ada waktu sebulan lagi.
 
Siswa yang lolos seleksi akan mendapatkan beasiswa penuh (full scholarship atau fully funded scholarship). Apa saja yang didapat Awardee (penerima Beasiswa BCA)? Silakan klik: 14 Horeee Revata Dapat Beasiswa BCA (ini hanya dibahas sekilas soal apa yang didapat Awardee Beasiswa BCA dan ICCR Scholarship - Indian Council for Cultural Relations). 
 
Lebih detail soal fasilitas Beasiswa BCA, silakan klik: 15 Yuk Mengenal Beasiswa BCA (Fasilitas Beasiswa BCA), selain penjelasan, ada videonya juga lho.

Apa saja sih tahapan seleksi Beasiswa BCA? Seperti yang tertera di situs BCA (silakan klik: Beasiswa BCA lalu klik "Lihat Detail" di bawah tulisan PPBP atau PPTI), seleksi Beasiswa BCA ada 6 tahap. Bisa dilihat di gambar berikut ini:
 
Untuk tampilan gambar yang lebih jelas, silakan klik gambar di bawah ini
 
Ke-6 tahapan seleksi itu: 1. Seleksi Administrasi, 2. Tes Online, 3. Tes Psikologi, 4. Wawancara I, 
5. Wawancara II, 6. Tes Kesehatan
 
Calon penerima (peserta)  seleksi Beasiswa BCA akan melewati ke-6 tahap itu sebelum ditetapkan sebagai penerima Beasiswa BCA. Setiap lolos dari satu tahap, calon penerima Beasiswa BCA akan mendapat email pemberitahuan dari BCA bahwa Anda lolos dan akan mengikuti tahap selanjutnya. Atau Anda akan menerima email yang memberitahukan bahwa Anda tidak dapat mengikuti proses/tahap selanjutnya (artinya Anda tidak lolos di tahap itu).
 
Sedikit gambaran tentang proses seleksi Beasiswa BCA, berikut ini catatan perjalanan Revata (Ray) dalam mengikuti tahapan seleksi Beasiswa BCA. Seleksi dilaksanakan secara online. Ini cerita pengalaman saat Ray (putra kami) ikut seleksi sejak April 2023 (mungkin saja ada perbedaan/perubahan untuk seleksi tahun selanjutnya). Semoga bermanfaat.

1.  Seleksi Administrasi
Tahapan pertama dalam proses seleksi Beasiswa PPBP/PPTI BCA adalah Seleksi Administrasi. Saya mengisi formulir pendaftaran secara online melalui website resmi BCA, pada hari Selasa, 11 April 2023.

2. Tes Online/Asesmen Online
Selasa, 2 Mei 2023, saya mendapatkan email dari Admin bahwa saya lolos dalam tahap Seleksi Administrasi dan akan melanjutkan ke tahap Asesmen Online. Di tahapan ini, saya diminta untuk mengerjakan soal secara online. Tipe soalnya mirip-mirip dengan psikotest yang mengutamakan logika dan kecepatan berpikir.

3. Tes Psikologi/Psikotest Online
Delapan hari setelah pengumuman Asesmen Online, saya mendapatkan email dari Tim Recruitment BCA bahwa saya dapat melanjutkan ke tahapan Psikotest Online. Tipe soal Psikotest Online ini mirip dengan soal Asesmen Online. Perbedaannya, pada tahap ini, saya mengerjakan bersama teman-teman lain yang juga mengikuti seleksi Beasiswa BCA melalui Zoom Meeting. Soalnya pun lebih rumit dari Asesmen Online.

4. Wawancara I/Interview 1
Setelah proses Psikotest Online, saya mengikuti proses Interview 1 yang interviewer-nya dari pihak penyedia layanan psikotest. Pertanyaannya seputar aktivitas sehari-hari dan kesibukan di sekolah. Psikotest ini berlangsung secara online.

5. Wawancara II/Interview 2
Pada hari Kamis, 25 Mei 2023, saya kembali mendapatkan email dari pihak Recruitment BCA, bahwa saya akan melaksanakan interview ke-2. Interviewer kali ini adalah pihak HR BCA. Pertanyaannya mirip-mirip dengan Interview 1, dan dilaksanakan secara online juga.
 
6. Tes Kesehatan/Medical Check-Up (MCU)
Setelah deg-degan menunggu, akhirnya saya mendapatkan email dari pihak Recruitment BCA, bahwa saya akan melanjutkan ke tahapan terakhir yaitu Medical Check-Up (MCU). MCU alias Tes  Kesehatan ini dilakukan secara offline di laboratorium (lab) yang telah bekerja sama dengan BCA. Peserta tinggal datang ke lab yang ditunjuk untuk ikut MCU (peserta tidak perlu membayar karena sudah dibayar pihak BCA). Tahapan ini adalah tahapan terakhir sebelum peserta seleksi dinyatakan lulus Beasiswa PPBP/PPTI BCA.
 
Akhirnya, Selasa (31 Oktober 2023) resmi diumumkan nama siswa-siswi yang mendapatkan beasiswa penuh (full scholarship) dari BCA (Bank Central Asia) diumumkan di website BCA.

Di bawah ini sepotong data Awardee (10 nama Awardee Beasiswa BCA 2024) jurusan PPBP.    Agar gambar (tabel) di bawah ini lebih besar dan jelas, silakan klik gambar di bawah ini:


 Nama Revata (Ray) tertera di urutan nomor 9 (kedua dari bawah), yang ada tanda panah merah
Untuk melihat semua nama siswa penerima Beasiswa BCA 2024 (ada nama 195 siswa penerima Beasiswa BCA: PPBP & PPTI). Untuk melihatnya, silakan klik: Awardee Beasiswa BCA 2024 (sekadar info, situs BCA hanya menyimpan data nama penerima Beasiswa BCA ini selama 1 tahun, begitu ada pengumuman nama penerima Beasiswa BCA tahun berikutnya, yang lama akan dihapus).
 
 
Anda tertarik ikut seleksi Beasiswa BCA? Silakan daftarkan diri Anda (klik: Beasiswa BCA, lalu klik "Lihat Detail" di bawah tulisan PPBP atau PPTI, sesuai program yang kamu pilih, kemudian klik "Daftar", isi form di sana). 
 
Selamat mendaftar, semoga sukses ya ... 
 
Catatan:
Yang punya kebiasaan di sekolah suka nyontek, lupakan kebiasaan itu. Di sini berlaku peraturan Nyontek = DO (Drop Out). Info yang pernah penulis dapat, di Universitas Bina Nusantara (Binus University) juga berlaku peraturan yang sama (klik saja) Nyontek = DO
 
 
Buat yang ingin mengajukan Beasiswa BCA, ini persyaratannya:
  1. Warga Negara Indonesia.
  2. Siswa/siswi kelas XII (lulusan SMA/SMK).
  3. Usia maksimum 19 tahun saat mendaftar.
  4. Rata-rata nilai rapor kelas X, XI, dan XII minimal 7,50*
  5. Rata-rata nilai Matematika kelas X, XI, dan XII (SMA IPA, IPS) atau nilai Produktif kelas X, XI, dan  XII (khusus SMK) minimal 7,50*
  6. Tidak pernah tinggal kelas dari SD-SMA/SMK.
  7. Tidak pernah terlibat narkoba dan pelanggaran hukum lainnya.
  8. Lulus dalam proses seleksi.
*Silakan mengisi angka "0.00" pada kolom nilai rapor kelas XI semester 2 (jika nilai rapor belum keluar).
 
Apakah yang saat ini kelas XI sudah boleh mendaftar?
Untuk yang sekarang kelas
XI dan akan kuliah di tahun depan, sudah bisa mendaftar. 
 
 
Ingin info beasiswa lebih lengkap? Silakan klik tautan berikut (group Telegram):

https://linktr.ee/schonixe

atau

@schonixe

 

20 Wisuda SMK PI: Bangga, Bahagia, dan Haru Jadi Satu

Hari ini (Kamis, 30 Mei 2024) jadi momen penting bagi penulis. Hari ini, putra bungsu kami Revata (Ray) menyelesaikan studinya di SMK PI (Prakarya Internasional).

Mengikuti jejak kakaknya (Anathapindika yang biasa disapa Dhika), Ray jadi lulusan terbaik di jurusannya DKV (Desain Komunikasi Visual). Selain jadi yang terbaik di jurusannya, Ray juga terpilih sebagai salah satu juara umum (juara umum ke-2) lulusan SMK PI tahun 2024.

Waktu Begitu Cepat Berlalu
Dua tahun lalu hadir di wisuda Dhika, sekarang hadir di wisuda Revata. Selesai sudah kegiatan rutin antar jemput anak ke sekolah selama 3 tahun terakhir. Jalan penuh kenangan yang nantinya akan jarang dilewati lagi. Nanti pasti akan kangen masa-masa mengantar dan menjemput Revata.

Bahagia, Bangga dan Haru
Kami harus banyak bersyukur dikaruniai 2 putra yang rajin belajar dan pintar (kata orang-orang). Sebenarnya rajin, itu kuncinya.

Keduanya berusaha secara mandiri rajin mencari beasiswa untuk kuliahnya. Ortu hanya memberikan sedikit dorongan, mereka berkutat di depan laptop-nya hingga larut malam mencari informasi dan menyiapkan diri untuk itu.

Air mata haru mengalir saat Revata terpilih sebagai siswa terbaik dan video testimoni Dhika yang kini sedang berkuliah di India ditayangkan. Semoga ini bisa jadi inspirasi bagi semua. 

Rajin Berusaha agar Jadi Nomor Satu
Kami (saya dan Linda) sepakat tidak membebani anak dengan target harus jadi nomor satu. Puji syukur mereka sendiri punya inisiatif untuk maju. Ortu hanya menyediakan fasilitas, tanpa harus banyak perintah ini itu, mereka tau tugas mereka sebagai seorang pelajar.

Tulis Info dan Bagikan Ilmu
Saya sering ditanya teman-teman ketika
Dhika, putra pertama kami mendapatkan beasiswa penuh (fully funded) dari ICCR (Indian Council for Cultural Relations). Bagaimana agar bisa dapat beasiswa? Kalau ada info tentang beasiswa, tolong kasih tau ya ...

Kebetulan saya suka menulis, maka mulailah saya membuat tulisan di blog saya dengan label "Cerita Beasiswa".

Cerita Beasiswa, Berbagi agar Anda Tau
Pesan via WA meminta tips dan trik agar anak bisa dapat beasiswa semakin sering saya terima ketika
Revata lolos seleksi Beasiswa BCA. 

Buat Anda yang butuh info tentang beasiswa, Anda bisa masuk ke blog saya (klik) saja: www.rekor.blogspot.com/?m=0 lalu lihat di sudut kanan atas ada tulisan Menu "Cerita Beasiswa". Di sana ada judul tulisannya (saat ini sudah ada 20 tulisan saya tentang beasiswa). Silakan lihat judulnya, klik tulisan judul yang ingin Anda baca. Beberapa teman mengatakan agak kesulitan membacanya via ponsel, lebih bagus lihat dari laptop karena menu itu baru terlihat full jika dibuka dari laptop.

Ada solusi untuk itu. Anda klik saja tulisan ini: "Cerita Beasiswa" lalu Anda tinggal baca. Jika sudah sampai tulisan paling akhir, cari tulisan "Postingan Lama" di sudut kanan bawah. Klik saja tulisan itu, maka akan terbuka halaman baru berisi tulisan dengan label "Cerita Beasiswa", begitu seterusnya hingga tulisan dengan nomor urut 1.

Berbagi Foto & Video Wisuda Seru
Ada foto yang saya jepret sendiri, juga video yang saya rekam sendiri, ada pula foto-foto yang di-share ortu siswa di group Walimurid XII DKV. Foto dan video yang saya upload baru sebagian, nanti akan terus ditambah (sekarang sebagian dulu karena ada tugas lain yang menanti).

 Untuk memperbesar tampilan, silakan klik pada fotonya

 

 
 
 
Delapan Lulusan Terbaik SMK PI 2024
Belakang kiri ke kanan: 
Andhika M. Rafli (H&R), Dara Hadiningrat (TBSM), Tegar Eka Surya (TKR), Imam Kurniawan (TM), Priscilla Cahyaning Priyanto (OTKP).
Depan kiri ke kanan: Wafa Abdullah Nurbani Adam (RPL), Muhammad Ramdan (TKJ), Revata Dracozwei (DKV)
 
 
Revata bersama teman-teman Math Club (MC) dan guru pembimbing (@Riska Narulita)
 
 
 



 



Revata Dracozwei dari Jurusan DKV



 Siswa Terbaik dari Masing-Masing Jurusan di SMK PI 2024



Tradisi Lempar Topi Wisuda

Jalani Kehidupan Baru
Lulus dari SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) ada 3 pilihan: kuliah, kerja, atau wirausaha. Tiap orang punya pilihan masing-masing. Tidak ada istilah pilihan yang ini lebih baik daripada pilihan yang lain. Semua punya pilihan tersendiri dan latar belakang pemikiran masing-masing.

Apa pun pilihannya, semoga sukses di jalan yang kalian pilih. Yang ikut SMBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes), semoga 13 Juni 2024 merupakan hari baik dengan tulisan, "Selamat, Anda Lulus SNBT 2024."  

Jika gagal? Jangan putus asa, masih banyak jalan lain yang bisa ditempuh. Ayo semangat!!! Sukses adalah milik orang yang selalu bangkit lagi setelah mengalami kegagalan. Ayo ... kamu bisa!!!  

Yang ingin bekerja, semoga segera mendapatkan pekerjaan yang diidamkan. Yang wirausaha? Ayo mulai. Tidak ada jalan mudah untuk sukses. Anda mencoba tapi belum berhasil, itu bukan kegagalan (hanya belum saatnya saja). Gagal terjadi ketika Anda tidak berani mencoba. 

Thanks & See You
Terima kasih kepada semua guru (para guru, wali kelas (@Nida Kharimah) kepala program (@Shaima Hanifah), kepala sekolah (@Sulis Yuniasari), hingga Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Prakarya Internasional (@Agus Canny), terima kasih atas bimbingan guru-guru kepada kedua putra kami. 

Sekarang Revata akan melangkah ke tahapan berikutnya. Semula hanya siswa menjadi mahasiswa, semula hanya pergi ke sekolah, sekarang pergi ke kampus, semula kegiatannya hanya disebut belajar atau juga sekolah, sekarang kegiatannya disebut kuliah.

Semoga semua proses kehidupan ke tahap berikut ini tetap lancar. Terima kasih kepada teman-teman Revata yang sudah ikut mewarnai perjalanan 3 tahun selama bersekolah di SMK PI, One Team, One Spirit, One Dream.

 

Biar sehat minumlah jamu (cakep)
Jarang ketemu janganlah resah
(cakep)
Selalu bergembira ketika bertemu
Selalu ada perasaan sedih ketika berpisah

Lebaran selalu pakai baju baru
(cakep)
Jangan lupa untuk berbagi (cakep)
Sampai jumpa teman dan guru
Lain waktu kita bertemu lagi

 

Catatan nama jurusan di SMK PI: 

  1. DKV = Desain Komunikasi Visual (namanya sama dengan nama jurusan di perkuliahan)
  2. H&R  = Hotel & Restoran (masa studi 4 tahun, setara D1)
  3. OTKP = Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (sekarang berganti nama menjadi MPLB = Manajemen Perkantoran & Layanan Bisnis)
  4. RPL = Rekayasa Perangkat Lunak (sekarang berganti nama menjadi PPLG = Pengembangan Perangkat Lunak & Gim)
  5. TKJ = Teknik Komputer Jaringan  (sekarang berganti nama menjadi TJKT = Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi)
  6. TKR = Teknik Kendaraan Ringan (sekarang berganti nama menjadi TKRO = Teknik Kendaraan Ringan Otomotif)
  7. TM = Teknik Mesin (sekarang berganti nama menjadi TP = Teknik Permesinan)
  8. TSM = Teknik Sepeda Motor (sekarang berganti nama menjadi TBSM = Teknik Bisnis Sepeda Motor)
     
     
    Ingin info beasiswa lebih lengkap? Silakan klik tautan berikut (group Telegram):

    https://linktr.ee/schonixe

    atau

    @schonixe

     


19 Persiapkan Diri Anda untuk Meraih Beasiswa

Kedua putra kami bisa dapat beasiswa penuh (fully funded) di Luar Negeri (Beasiswa ICCR untuk kuliah di India) dan Dalam Negeri (Beasiswa BCA) tentu sebuah kebanggaan luar biasa. 

Tak pernah terbayangkan kedua putra kami bisa mendapatkan beasiswa. Iya, rasanya seperti mimpi. Setelah dipikir, ternyata untuk mendapatkan beasiswa bukanlah mustahil.

Benar, mendapatkan beasiswa bukanlah hal yang mustahil (asalkan mau berusaha untuk mempersiapkannya). Ayo siapkan diri Anda (atau diri putra-putri Anda). Semakin awal, semakin baik.

Pengalaman penulis tentang beasiswa memang masih sedikit, tetapi penulis merasa yang sedikit itu lebih bermanfaat jika dibagikan daripada disimpan sendiri. Sharing is caring

Semangat berbagi ini untuk meneruskan kebiasaan yang telah kami (Mama Linda dan penulis) lakukan selama ini.  Jasa kebajikan berbagi info tentang beasiswa ini sepenuhnya dipersembahkan untuk Mama Linda (istri tercinta dan Mama tercinta dari kedua putra kami).

Penulis berbagi pengalaman melalui tulisan berlabel "Cerita Beasiswa" di blog ini untuk memotivasi Anda semua. Ini tulisan ke-19. Ingin baca "Cerita Beasiswa" selengkapnya? Lihat sisi kanan atas, ada tulisan Menu "Cerita Beasiswa". Pilih judul yang ingin Anda baca, klik saja judul tulisan di sana.

Sudah beberapa kali penulis ungkapkan, dapat beasiswa penuh itu sesuatu tidak terpikirkan. Hal ini tidak pernah direncanakan. Dapat beasiswa itu rasanya di luar jangkauan kedua putra kami. Ini faktor keberuntungan? Bisa jadi, tapi tentu saja keberuntungan yang ditunjang beberapa faktor.

Anda (atau putra-putri Anda) juga berpeluang untuk dapat beasiswa. Persiapkan diri dari sekarang. Sejak kapan dipersiapkan? Semakin cepat semakin bagus. Sebaiknya dari SMP sudah mulai dipersiapkan. Apa saja yang perlu dipersiapkan? Simak tulisan di bawah ini.

Tulisan ini untuk melengkapi tulisan sebelumnya (klik saja): 16 Ingin Kuliah GRATIS??? Beasiswa Jawabnnya!   

Nilai Bagus
Ini tentu persyaratan utama. Persyaratan nilai tidak terlalu besar kok. Misalnya untuk Beasiswa BCA, syaratnya: Rata-rata nilai rapor kelas X, XI, dan XII minimal 7,50 (silakan klik: Beasiswa BCA). Nggak terlalu sulit 'kan? Setidaknya untuk syarat nilai, Anda bisa lolos.

Nilai Plus
Usahakan aktif di organisasi dan memiliki prestasi (bisa akademik dan nonakademik). Ini bukan syarat utama, tapi jika punya banyak piala, piagam, sertifikat, tentu Anda akan punya nilai plus. Apalagi sertifikat itu tingkat nasional, apalagi internasional.

Prestasi apa saja? Yang relevan saja, misalnya: olahraga, juara pidato bahasa Inggris, juara lomba ilmiah, juara debat, dan lain-lain.

Kemampuan Berbahasa Inggris
Untuk beasiswa kuliah di luar negeri yang menggunakan bahasa Inggris, tentu sertifikat TOEFL dan IELTS dibutuhkan.

Tidak harus punya sertifikat bahasa? Tetap ada peluang beasiswa ke luar negeri yang tidak mensyaratkan itu. Harus diingat, jika nanti dapat beasiswa (misalnya ke Turki, Jerman, Rusia, Jepang, Tiongkok, ... yang tidak mensyaratkan sertifikat bahasa Inggris), penerima akan belajar bahasa negara itu (di negara tersebut) dulu sebelum mulai kuliah.

Jadi, meski tak butuh sertifikat kemampuan berbahasa Inggris, Anda tetap dituntut untuk mengerti bahasa Inggris. Kursus bahasa di sana (negara pemberi beasiswa) tentu akan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. 

Bahasa Lain
Ada negara yang tak mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris, dan memang Anda mengincar beasiswa dari negara tersebut (katakanlah Anda ingin dapat beasiswa kuliah di Jerman), persiapkan kemampuan berbahasa Jerman Anda. Jika Anda lolos, tinggal kuliah, tak perlu belajar bahasa dulu. 

Tanpa Konsultan
Penulis sengaja menuliskan info yang tidak menghabiskan banyak uang untuk meraih beasiswa. Jika Anda punya dana besar, banyak lembaga (konsultan atau bimbel) yang akan membantu persiapan Anda untuk mendapatkan beasiswa.

Besaran biayanya? Dari 1 digit (di bawah Rp10.000.000) hingga yang 2 digit (puluhan juta, sampai mendekati seratus juta rupiah). Paket bimbingan untuk masuk PTN favorit ada yang belasan juta rupiah.

Untuk bimbingan beasiswa ke luar negeri? Bahkan ada paket "money back guarantee". Anda ambil paket tersebut (2 digit, bahkan mendekati seratus juta rupiah). Jika Anda tidak berhasil mendapatkan beasiswa, uang kembali utuh (syarat dan ketentuan berlaku).  

Belajar Menulis Essay
Esai (essay) adalah salah satu persyaratan untuk mendapatkan beasiswa (ini bervariasi, ada yang mensyaratkan ini, ada yang tidak). Putra penulis diminta membuat esai dalam bahasa Inggris sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan beasiswa S1 ke India. 

Esai yang dibuat sangat tergantung dari pemberi beasiswa. Esai bisa berupa: Personal Statement, Motivation Letter, Statement of Purpose, atau Study Plan. Apa sih maksud dari esai-esai tersebut? Apa bedanya? Info tentang ini, silakan klik: Jenis-Jenis Esai

Anda bisa mulai belajar menulis esai. Ada banyak contoh esai di internet, silakan klik: Contoh Esai Beasiswa     

Internet Sumber Ilmu
Mari belajar dan cari banyak info dari internet. Putra penulis tidak pernah ikut kursus bahasa Inggris secara formal (tidak pernah les bahasa Inggris). Belajar bahasa Inggris dari mana? Belajar dari internet (salah satunya dari YouTube), juga dari menonton film. Jika ada kemauan, pasti ada jalan.

Ilmu apa yang bisa didapat dari internet? Banyak sekali. Selain belajar coding dari sekolah, putra penulis menambah pengetahuannya dari channel YouTube.

Di YouTube, ilmu apa pun ada. Bahkan penulis belajar membuat aneka masakan juga dari YouTue. Ayo manfaatkan internet untuk meningkatkan kemampuan Anda.   

Jangan Merokok/Nge-vape
Topik ini yang paling tidak penulis sukai. Ketika menyarankan teman agar tidak merokok, biasanya jawaban yang keluar, "Jodoh, rezeki, ajal, ... di tangan Tuhan."

Begini saja, salah satu tahapan pemberian beasiswa adalah tes kesehatan. Apa saja yang diperiksa? Anda diminta MCU (Medical Check Up) ke laboratorium. Jantung, paru-paru, dan yang lainnya, bahkan ada yang sampai meminta cek HIV.

Sangat disayangkan jika Anda lolos semua tes, tapi gagal pada tes kesehatan. Pada Beasiswa BCA, tes kesehatan adalah tes ke-6 (tes terakhir). Anda bisa baca di sini (klik saja): 15 Yuk Mengenal Beasiswa BCA (Fasilitas Beasiswa BCA

Jangan khawatir uang Anda akan berlebih jika tidak merokok/nge-vape. Budget untuk rokok/vape dapat Anda gunakan untuk langganan internet paket wifi sepuasnya di rumah Anda. Penulis berlangganan, biayanya sekitar Rp300.000-an/bulan. Anda bisa browsing sepuasnya untuk mencari info beasiswa dan untuk belajar segala hal.

Jika tidak suka, abaikan saja nasihat ini. Sekadar info: ada banyak pemburu beasiswa di luar sana. Calon-calon penerima beasiswa yang gugur pada tes kesehatan berarti peluang bagi mereka yang tadinya berada di posisi cadangan. Percayalah, mereka akan sangat berterima kasih atas kegagalan Anda.

 

Ingin info beasiswa lebih lengkap? Silakan klik tautan berikut (group Telegram):

https://linktr.ee/schonixe

atau

@schonixe

 

abcs