Siapa sih nggak ingin kuliah di luar negeri?
Iya, hampir semua orang mau, cuma saya sadar diri, realistis saja, kuliah ke
luar negeri tidak mudah dan tidak murah. Iya, itu memang fakta. Namun, apakah
kuliah ke luar negeri itu hanya mimpi bagi yang (maaf: miskin)???
Nggak juga. Jika Anda bukan anak dari kalangan berada (bukan anak orang kaya),
tapi prestasi di sekolah bagus dan Anda berkeinginan kuliah untuk meningkatkan
taraf hidup keluarga, jangan putus asa. Jika ada kemauan, pasti ada jalan.
Ini pengalaman nyata dari penulis. Tak pernah terpikir suatu saat putra penulis
bisa kuliah ke luar negeri (meskipun ada tekad kuat bagi kami, biar bagaimana
pun, kedua putra kami harus kuliah). "Kuliahnya di dalam negeri
saja," itu yang terlintas di benak kami sebagai orangtua.
Sekarang kenyataannya, kedua putra kami bisa kuliah GRATIS (dapat Beasiswa
Penuh), satu di dalam negeri dan satu luar negeri. Berbekal pengalaman inilah (meski
hanya tau sangat sedikit info), penulis merasa hal ini perlu dibagikan. Semoga
tulisan-tulisan di blog yang berlabelkan "Cerita Beasiswa" dapat
menginspirasi banyak siswa semula pesimis menjadi optimis. Intinya: harus mau
berjuang!
Info bagus ini bukan hanya untuk Anda yang sekarang sudah SMA/SMK/sederajat,
tapi juga sangat bagus untuk Anda yang masih duduk di bangku SMP. Persiapkan
diri Anda sejak sekarang. Semakin dini persiapannya, semakin baik hasilnya.
Beasiswa Kuliah
Bagaimana caranya agar orang miskin bisa kuliah? Ajukan beasiswa.
Sekarang ini banyak sekali penawaran beasiswa, baik dari pemerintah maupun dari
perusahaan swasta.
Beasiswa terbagi 2: beasiswa penuh (Full Scholarship atau Fully Funded) dan
beasiswa parsial/sebagian (Partially Funded).
Tinggal pintar-pintar saja mencari peluang untuk mendapatkan beasiswa yang
diinginkan.
Secara umum, semakin banyak peminatnya, semakin sulit untuk mendapatkannya. Itu
hukum yang berlaku umum, pepatah mengatakan, "Ada gula, ada semut."
Jika Anda mendapatkan beasiswa penuh, keluarga tidak terlalu dibebani biaya
yang tinggi.
Beasiswa penuh nyaris menanggung semua biaya. Beasiswa Fully Funded yaitu
beasiswa yang mencakup semua biaya dari masuk sampai lulus (biaya kuliah,
tempat tinggal, biaya hidup, uang buku, dan lainnya, bahkan hingga tiket
pesawat). Silakan klik tulisan warna biru di bawah ini untuk info lengkap salah
satu beasiswa penuh di dalam negeri: Beasiswa BCA
Jika merasa saingan untuk beasiswa penuh terlalu berat, Anda bisa mengincar
beasiswa parsial/beasiswa sebagian. Umumnya, beasiswa ini dalam bentuk biaya
kuliah atau akomodasi saja.
Zaman sekarang, teknologi informasi sudah sangat canggih. Anda bisa
memanfaatkan ponsel Anda untuk mencari info beasiswa. Bisa dengan bantuan
Google, medsos seperti IG, Twitter, atau bahkan TikTok.
Ranking Universitas
Selain beasiswa penuh dan parsial yang jadi pertimbangan (mengukur kapasitas
kita dan saingan kita dalam meraih beasiswa), ada pertimbangan ranking
universitas yang dituju.
Secara umum, semakin bagus ranking sebuah universitas, persyaratannya tentu
semakin sulit, dan saingan Anda adalah siswa-siswa terbaik dari seluruh
Indonesia. Persaingan untuk mendapatkan beasiswa di universitas peringkat atas
seperti UI, UGM, dan ITB misalnya, tentu lebih sulit daripada universitas
lainnya di Indonesia. Begitu juga universitas di luar negeri.
Boleh optimis, tapi tetap harus realistis. Gantungkan cita-cita setinggi langit
it's oke, tapi tetap harus relistis dengan kemampuan diri sendiri.
Misalkan nilai Anda rapot Anda tidak terlalu bagus, hanya juara kelas (bukan
juara umum di sekolah Anda), sekolah Anda juga bukan termasuk sekolah dengan
peringkat terbaik di Indonesia, sebaiknya Anda tidak memilih universitas top.
Aneka Beasiswa
Beasiswa umumnya diberikan untuk siswa yang prestasi akademik baik. Ternyata
beasiswa yang ada sangat beragam. Beasiswa tidak hanya diberikan kepada siswa
berprestasi akademik saja, ada juga untuk yang berprestasi di bidang olahraga
dan seni. Ada pula beasiswa untuk yang kurang mampu (miskin).
Anda yang memiliki prestasi akademik ataupun non akademik (juara nasional,
apalagi juara internasional) tentu akan jadi nilai plus bagi Anda untuk
mendapatkan beasiswa.
Dalam atau Luar Negeri?
Ada beasiswa untuk kuliah di dalam negeri, ada pula beasiswa untuk kuliah di
luar negeri. Anda pilih yang mana?
Sekarang penulis bahas soal beasiswa ke luar negeri. Bahasa Inggris salah satu
poin penting untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri (punya sertifikat TOEFL
dan IELTS dengan skor tertentu). TOEFL = Test Of English as a Foreign Language, IELTS = International English Language Testing System.
Lantas, apakah yang tidak punya sertifikat kemampuan bahasa Inggris
(TOEFL/IELTS) hilang kesempatan dapat beasiswa kuliah ke luar negeri? Oh tidak!
Masih ada peluang untuk dapat beasiswa kuliah ke luar negeri.
Ada beasiswa yang tidak mensyaratkan sertifikat TOEFL/IELTS. Silakan klik: 10 Beasiswa Tanpa TOEFL
Kok Bisa?
Jika Anda baca dari tautan di atas, itu negara-negara pemberi beasiswa yang tidak mensyaratkan
calon penerimanya punya sertifikat bahasa (TOEFL/IELTS). Jadi meski sama sekali
tidak mengerti bahasa Inggris, Anda tetap bisa kuliah di luar negeri?
Hmmm ... sharing info ini untuk membuat Anda optimis (bukan pesimis), tapi
penulis tetap akan realistis. Anda harus mengerti bahasa Inggris, tidak bisa
hanya bermodalkan "Yes dan No" saja.
Mengapa negara tertentu tidak mensyaratkan punya sertifikat TOEFL/IELTS? Karena
bahasa pengantar perkuliahan di sana bukan bahasa Inggris, melainkan bahasa
resmi negara tersebut (Mandarin, Korea, Jepang, Turki, Jerman, dan yang lain).
Ketika lolos seleksi beasiswa, Anda akan belajar bahasa dulu sebelum kuliah.
Bahasa pengantar untuk belajar bahasa itu tentu saja bahasa Inggris. Misalnya
saja Anda belajar bahasa Mandarin China/Tiongkok, tentu gurunya menggunakan
bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Lain halnya jika Anda belajar bahasa
asing tersebut di Indonesia, tentu bahasa pengantarnya bahasa Indonesia.
Nah sampai di sini mengerti 'kan bahwa Anda yang ingin kuliah ke luar negeri, meski
tak punya sertifikat TOEFL/IELTS, Anda tetap harus mengerti bahasa Inggris.
Buat Anda yang masih SMP, ayo perbaiki kemampuan berbahasa Inggris Anda dari
sekarang.
Mengapa ke Luar Negeri?
Mungkin Anda akan bertanya, mengapa sih harus kuliah ke luar negeri? Apakah di
dalam negeri tidak ada beasiswa?
Iya, di Indonesia juga ada beasiswa. Secara teori, semakin banyak menebar
jala, semakin besar peluang mendapatkan beasiswa.
Apakah universitas di luar negeri lebih bagus daripada universitas di dalam negeri?
Penulis tidak ingin memberikan jawaban untuk ini. Silakan Anda menilai sendiri.
Setidaknya, kuliah di luar negeri membuat wawasan kita semakin luas (bukan
seperti katak dalam tempurung), networking juga makin bagus, kemampuan bahasa
asing Anda juga bertambah. Anda dapatkan semua itu dengan GRATIS. Why not???
Sekian dulu sharing penulis kali ini (sharing ke-16 untuk cerita berlabelkan
"Cerita Beasiswa"), nantikan sharing berikutnya.
atau
Posting Komentar