Sumber foto: Taksi vs Ojol
Ojol menjadi pilihan masyarakat (dibanding transportasi kenvensional: ojek pangkalan/opang dan taksi), tentu karena banyak keunggulannya. Alasan pertama, kemungkinan karena harga yang lebih murah.
Dari rumah penulis ke sekolah anak, tarif Rp 3.000 (motor). Dari rumah penulis ke mal terdekat Rp 3.000 (tarif promo dan bukan dengan pembayaran tunai). Bayangkan saja...
Mana ada ojek pangkalan yang pasang tarif segitu. Dari rumah penulis ke depan (gerbang kompleks perumahan saja) dengan opang paling nggak ceban (sepuluh ribu rupiah). Dulu... tarif mobil (taksi), buka pintu taksi saja argo-nya sudah ceban.
Jadi, dengan pilihan tarif seperti ini, mana mungkin konsumen pilih yang lebih mahal plus faktor lain.
Motor jelas ojol lebih baru dan terawat. Kalau pakai opang, penumpang harus jalan kaki ke pangkalan ojek. Pakai ojol, cukup pesan via aplikasi, penumpang dijemput sampai di rumah.
Mobil? Naik ojol, tarifnya flat. Naik taksi, jantung bisa berdebar kencang saat terjebak macet, argonya jalan terus. Cukupkah uangku untuk bayar taksi??? Belum lagi kalau sopir taksi nakal yang muter-muter agar jarak tempuh lebih jauh dan tentu saja tarifnya jadi lebih mahal. Di dunia taksi, Anda tentu pernah dengar istilah argo kuda. Ojol? Mau putar-putar ke mana, mau berapa lama terjebak macet, tarifnya flat.
So...???
Pelajaran: Kalau ada yang lebih murah dan bagus, buat apa bayar lebih mahal???
0 Responses
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar