Iklan Thailand Iklan Anti Merokok Anak - Thailand (Subtitle Indonesia)
Apakah Kau Akan Membiarkan Anak Kecil Merokok? (Saksikan momen mulai menit 2.37)
Dalam 2 video di atas ini, orang melakukan eksperimen sosial, bagaimana reaksi orang dewasa ketika anak kecil minta bantuan mereka untuk menyalakan rokok?
Dari 2 video tadi, hanya terlihat 2 wanita yang mencoba "membantu" (sebenarnya mencoba "membunuh secara perlahan") anak kecil tadi dengan menyalakan rokoknya.
Sebagian besar orang dewasa menasihati, melarang, bahkan memarahi anak kecil dalam kedua video itu. Mengapa anak kecil sebaiknya tidak merokok? Merokok dapat membunuhmu. Begitu pedulinya orang dewasa kepada anak kecil (ini poin yang baik), tapi sayangnya mereka lupa, rokok itu berpengaruh buruk bukan hanya kepada anak kecil, tetapi juga orang dewasa.
Video pertama (video dari Thailand) setelah orang dewasa menasihati mereka, anak kecil memberikan selembar kertas kepada orang dewasa yang menasihati mereka agar tidak merokok.
Pertanyaan yang menyentuh, "Mengapa Anda begitu peduli kepada anak-anak dan menasihati anak-anak untuk tidak merokok, mengapa Anda tidak peduli pada kesehatan Anda sendiri?"
Penulis teringat pesan orangtua seorang teman (juga ada pesan orang-orang dewasa di video ini), "Kamu masih kecil, jangan merokok. Merokok berbahaya, merokok bisa membunuhmu, menyebabkan kanker paru-paru, dan lain-lain."
Nasihat itu sudah cukup bagus (lumayanlah masih menasihati anak-anak jangan merokok), hanya saja menurut penulis tak perlulah menambahkan, "Kamu masih kecil." Mengapa? Karena jika ada yang bertanya, "Umur berapa seseorang sebaiknya mulai merokok?" Apa yang harus Anda katakan?
Dan yang pasti, kalau seorang perokok, memang dilema menghadapi eksperimen sosial seperti ini. Apa pun yang Anda nasihatkan (intinya melarang orang lain merokok), tapi Anda sendiri seorang perokok, nasihat itu terlihat konyol. Anda tahu merokok tidak baik, Anda sendiri justru merokok.
Satu hal lagi, jika Anda sayang anak kecil, sayang orang-orang yang Anda cintai (istri/suami, anak Anda, anggota keluarga yang lain), setidaknya janganlah merokok di dekat mereka. Anda merokok di tempat umum, secaa tidak langsung Anda ikut "membunuh" orang-orang di sekitar Anda.
Ada yang mengatakan, ini badan saya, ini hidup saya, terserah saya dong.
Penulis jadi bertanya, Anda masih punya keluarga (ayah, ibu, kakak, adik, dan kerabat lain), atau jika Anda sudah berkeluarga (Anda punya istri/suami, dan mungkin juga anak), bagaimana jika Anda sakit, apakah mereka tidak menderita? Berapa uang yang harus dikeluarkan untuk biaya pengobatan? Jika Anda meninggal, siapa yang harus menafkahi mereka? Bagaimana nasib orang-orang yang Anda cintai? Sekalipun Anda sebatang kara, tak ada sanak saudara, Anda tentu punya teman. Mereka pun akan sedih kehilangan teman.
Jadi ... jika Anda benar-benar mencintai orang-orang yang Anda sayangi, termasuk mencintai diri Anda sendiri, penulis yakin, Anda akan berhenti merokok.
Posting Komentar