Jilat Ludah Sendiri, Nurul Arifin Disindir Netizen



Politisi Nurul Arifin menuai sorotan dari netizen. Di media sosial bermunculan meme tentangnya. Ia disebut menjilat muntahnya sendiri, Sabtu (28/5/2016), setelah Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan mulai bergabung dengan pemerintahan Jokowi.

Nurul berdasarkan jejak pemberitaan sejak lama dikenal cenderung pedas menyindir kinerja kabinet Jokowi. Mulai dari ingin muntah melihat menteri blusukan hingga slogan “kerja, kerja, dan kerja” Jokowi. Anehnya, ia kini memuji kinerja Jokowi.

Ingin Muntah
Catatan pemberitaan Tribunnews.com, Minggu (9/11/2014), melalui tulisan Reza Gunadha, Nurul dirisak di media sosial, terutama Twitter. Ia menjadi sasaran bully lantaran dianggap mengejek “blusukan” yang dilakukan Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri.

Diwawancarai di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2014), Nurul mengaku mau muntah melihat tingkah Menteri Hanif yang mengamuk dan memanjat pagar penampungan TKI ilegal.

Bukannya mendapat dukungan atas komentar pedasnya, Nurul justru menuai kecaman. “Main film saja, siapa tahu laku. Jadi politisi harus cerdas,” tulis @mpujayaprema, menanggapi berita tersebut.

Komposer ternama Indonesia, Addie M.S., pun ikut “berkicau” mengomentari sikap politikus Partai Golkar tersebut. “Sdhlah, Bu. Biarkan org kerja. Kan ga hrs slalu d kantor. >>> Nurul Arifin.”

Tak hanya secara verbal, Nurul Arifin juga menjadi target perundungan melalui gambar-gambar parodi atau populer disebut “meme”. Salah satu meme memuat foto Nurul dalam filmnya dulu, dan diberikan tulisan “pengin muntah”.

Sindir Slogan Jokowi
Kritikan pedas lainnya berdasar catatan Tribunnews.com soal penundaan pengumuman kabinet oleh Presiden Jokowi dinilai sebagai ketidakmampuan manajerial pemimpin baru. Reporter Tribunnews, Ferdinand Waskita, melaporkan kecaman tersebut disampaikan Nurul melalui pesan singkat, Kamis (23/10/2014).

Nurul menilai tidak perlu melempar alasan masih tersandera persetujuan DPR soal penggantian nomenklatur enam kementerian. “Juga soal ada saran dari KPK, mengapa baru sekarang? Masa transisi ‘kan cukup lama sejak MK memutuskan kemenangan JKW-JK. Pemerintah diharapkan segera kerja dan tidak larut dalam euforia berkepanjangan,” kata Nurul.

Apalagi, kata Nurul, Jokowi telah siap dikritik saat bertemu dengan Prabowo beberapa waktu lalu. “Ayo, kerja, kerja, kerja,” katanya.

Mengenai adanya kabar intervensi dalam penyusunan kabinet, Nurul mengatakan Jokowi seharusnya tidak perlu ragu untuk segera mengumumkan para pembantunya. “Karena itu hak prerogatifnya, penyusunan kabinet itu harus bebas dari intervensi atau tekanan siapa pun. Jangan sampai banyak orang gigit jari karena penundaan terus,” imbuhnya.


Memuji Jokowi
Langkah terbaru, Golkar mulai merapat ke pemerintahan Jokowi-JK. Laporan reporter Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga, Nurul menyatakan bahwa kader Partai Golkar siap duduk di kabinet Jokowi.

Meski demikian, ia mengaku partainya sama sekali tidak menyodorkan nama-nama untuk duduk di kursi kabinet.

“Pertama pergantian itu hak prerogatif presiden. Kami tidak intervensi dan tidak menyodorkan. Jadi kalau pun itu terjadi, yang memilih adalah pihak pemerintah bukan dari kami,” kata Nurul di Foodtopia, Tebet, Jakarta, Sabtu (21/5/2016).

Nurul enggan menyebut nama-nama kader partai berlambang pohon beringin itu yang potensil jadi pembantu presiden. Namun, dirinya memastikan semua kadernya siap bila ditunjuk presiden.

“Saya tidak ingin menyebut nama, tetapi pada umumnya kader-kader kami saya kira mereka siap duduk di kursi-kursi di kabinet sesuai kebutuhan,” ujar Nurul.

Nurul memastikan partainya akan mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah khususnya di parlemen. Apalagi, kata Nurul, Golkar memiliki 91 kader yang duduk di parlemen.

Menurut dia, itu adalah modal yang sangat besar untuk meloloskan kebijakan pemerintah di DPR. Apalagi, kata Nurul, kebijakan pemeritah sejauh ini dipandang untuk pembangunan.

“Ini juga salah satu pertimbangan dan tentu saja kami melihat kinerja Pak Jokowi itu selayaknya didukung karena orientasinya adalah pembangunan. Pembangunan itu menjadi roh dari Golkar itu sendiri,” ujar anggota DPR periode 2009-2014 itu.

Respon netizen
Pernyataan Nurul dinilai netizen sebagai menjilat muntahnya sendiri. Beberapa akun Facebook memosting meme yang berisi berita tentang ingin muntah lihat menteri blusukan dan kartu sehat yang disebut kebohongan besar Jokowi.

Namun, setelah Partai Golkar keluar dari KMP dan mulai merapat ke pemerintahan, muncul kalimat puji-pujian dari mulut Nurul. Netizen capture berita Kompas.com dan dua media lainnya.

Sebuah pujian yang dinilai sangat bertolak belakang dengan pemberitaan-pemberitaan sebelumnya adalah menilai kinerja Presiden Jokowi yang dinilai jelas dan konkret. “Kami berpikir alangkah baiknya untuk saat ini mendukung Pak Jokowi. Ialah yang terbaik,” kata Nurul.

Sumber: Citizen Daily

Gara-Gara Foto Ini, Fadli Zon Jadi Sasaran Cibiran Masyarakat Luas




ISLAMNKRI.COM- Fadli Zon langsung jadi cibiran masyarakat luas lantaran mem-posting foto makan siang bersama musisi Ahmad Dhani dan Fahri Hamzah di ruangan pribadinya Makan siang dengan @AHMADDHANIPRAST dan @Fahrihamzah di ruangan saya di DPR ( 24/ 05/16)" tulis Fadli Zon lewat akun twitter-nya. Lalu apa penyebab masyarakat mem-bully Fadli Zon?

Ternyata masyarakat gemes sekali melihat ruangan pribadi anggota dewan yang super mewah dan dilengkapi dengan kasur empuk, bikin cepet pulas tidur dan bikin anggota dewan males bekerja
.
 
Foto yang diunggah Fadli Zon tersebut juga menjadi bahan pergunjingan netizen di jejaring sosial Facebook setelah diunggah oleh admin Fans Page pendukung Ahok" 100 Juta Like Dukungan Untuk Ahok Maju Sebagai Cagub DKI 2017

Yang Ingin Main Main Ke ruangan bapak dewan yang terhormat ini silahkan "acungkan" tangan , lengkap dengan tempat tidur yang super empuk dijamin lupa semuanya termasuk sama rakyatnya sendiri hahahhha " tulis admin FP"
 
Postingan  admin FP yang memperlihatkan mewahnya ruangan pribadi Fadli Zon ini langsung dikomentari negatif dan jadi bahan olok-olokan netizen
.
 
Sy sbnernya kmaren ada usul.. kenapa sandra yg di filipina gak dibarter sm mreka ini.. sy yakin rakyat indonesia mendukung dg ide ini.." tulis akun Seno Saputra Jr.

Nah... Ini yg dibilang senjata makan tuan.....secara tidak langsung dani membongkar aib sekaligus mempermalukan anggota dpr di jagad dumay.Ternyata ini to isi kantor anggota dpr, pantas ga produktif tuk buat undang2,,,,kursi empuk, kasur empuk,gaji lebih empuk.......lupa deh tugas2 nya.....miriiisss....!!! Pak. Jokowi n pak.Ahok kerja keras tiap hari,,,,eeee...anggota dewan ternyata sambil tiduran nyari2 kesalahan kedua tokoh hebat ini, akhirnya mereka dijeblosin sendiri oleh si dani " tulis akun Lastri Ratu
.
 
Ini kumpulan orang pengkhianat rakyat. Ingat kasus papa minta saham yg melibatkan ketua DPR saat itu ?. Jelas-jelas Setia Novanto bersama rekannya hendak mengatur kebijakan pemerintah sesuai kemauannya . Tapi orang-orang ini justru membelanya. Bahkan Fahri mengeluarkan Akbar Faisal dari keanggotaan MKD , karena tahu bahwa Akbar Faisal menilai Setia Novanto bersalah. Juga ingat saat kunjungan ke Amerika orang-orang inilah yg cengengesan di acara Donald Trump. " tulis akun Irnawati.


Gak di sangka2 ya....Niatnya mau pamer smbil mkan bersama, di ruangan kerja sama rekan2 nya yg gendeng itu, tpi malah ketahuan ke masyarakat jelek.mereka. apesss kali lu Bapak DPR Fadli zoong." tulis akun Nataleo Santoso.
 
Baru kali ini kantor kerja ada tempat tdrnya ....Dhani ...Dhani, niat selfie ingin menunjukkan kalau dia dekat dgn pejabat dewan, tetapi ....selfiemu kali ini membantu membuka mata rakyat kalau ternyata ruang kerja DPR full fasilitas mewah ..seperti hotel ...tapi hasil kinerjanya selama ini ??????, selain hanya ngrecokin lajunya kebijakan pemerintahan pak Jokowi, selfie di ruangan lain lg Dhani ....pasti ada cafenya dan barnya .. " tulis akun  Yusita Indah.
 
Fasilitasi yang mumpuni harus dibarengi dengan kinerja dan profesionalitas yg memadai.... Fasilitas mewah yg digunakan berasal dari uang rakyat kecil melalui pajak. Tapi yg didapat oleh rakyat ketika DEWAN TERHORMAT ini berada di Gedung Nusantara?? Justru ketika ada progaram Pemerintah yg pro rakyat dewan bukannya mendukung tetapi sebaliknya menjadi aktor dibelakang layar utk memperhambat dgn membuat opini-opini negatif dan tdk produktif. Semoga ada revolusi mental dalam diri mereka. Salam NKRI.... " Lambert Kolin
.
 
Ini ruang kerja apa ruang hotel ,,, a hahahak Pak Kalau mau di jepret kopyah buat penutup rambut yg baru bngun tidur itu dibetulin trus nati habis makan ciang diajak nyanyi ahmad dani enak kan tu, jng peduliin rakyat nati kantornya ditambain lg meja beliat sama pijat enak kan yg penting gaji tetep gede,, hahahhahahak lol nyalon cap pret gk jamin bisa kaya pak ahok " tulis akun Andinda Bocah Blitar
.
 
Bermewah2 pake uang rakyatt ,plesiran keliling dunia pake uang rakyat , makanya si FH ga mau dipecat dr kursi ketua ,rupanya fasilitasnya ruarr biasa nyamannya,mantaffff.lanjutkan pak langkah anda ude bener. " tulis akun Yasin Rustandar


Jadi ini monyet mewakili juga yah keperluan rakyat, harus cukup makan cukup tidur juga waktu kerja makan gaji buta. Buta NDHASMU! "  tulis akun Harris K Sarengat.
 
Di samping tempat tidur ada Massage Chair berlapis Kulit, kursi pijat model ini paling murah harganya 80 jutaan... Fasilitas dari rakyat yg masih banyak rumahnya masih tanah.. #Miris! " tulis akun Wina Septiana
.
 
Kasur empuk ber'AC + kursi pijat + sekretaris cantik,sangat2 mewakili keinginan rakyatnya,,jngankan sama rakyat,sama istri aja lupa kalau dh begini," tulis akun Edun Cue Cue
.
 
Bangga banget pamer jabatan dan sgl fasilitasnya,ga tau malu bgt sih jd org,make fasilitas milik negara yg di biayai rakyat,msh aja sombong,percuma mas bro elu mati jg g bakal di bw tuh jabatan yg elu banggain,miris bgt liat pejabat di sini "  tulis akun Dani Mulyadi
.
 
Minta ampun Indonesia ini!namanya ruang kerja tp yg menonjol disitu tpt tdr.kursi pijat dan meja makan yg mewah.gmn kln mo kerja kl yg kln lihat tpt tdr duluan.ada kerjaan dikit bawaanya malas capek dikit ada kursi pijat laper dikit makanlah di meja mewah tuh.kpn indonesia diurusin!kln tll manja!rakyat bkn kln urusin.mata kln dimana!hati kln dmn!malah sibuk cari sensasi cari muka menjilati rakyat utk memperbodoh rakyat spy rakyatnya bego smua.kln takut nt pengaruh ahok mengubah dan mengambil semua kemewahan kln!mudah mudahan ahok jd presiden spy kalian dihapus smua! " tulis akun Rose Gultom
.
 
Kantor ada t4 tidur..heloo lu mau kerja atau mau tidur?? Klo tidur di rumah sakit sono..dikasih makan..dicebokin klo udah koma..uang rakyat gaji lo hanya utk tidur...pantes badan lo bengkak gitu..wajah loh ikut2 an bengkak..#colekFadlyZoo# " tulis akun Ucok Rey Silitonga.
Sumber: Islam NKRI

Sekilas Tentang Dokter Tan Shot Yen





Ia mendidik pasiennya agar mengubah gaya hidup, tak tergantung pada obat dan tidak dibohongi dokter. Prinsipnya, pasien harus punya otonomi terhadap tubuh sendiri.

Cobalah berkunjung ke klinik dr. Tan Shot Yen di wilayah Bumi Serpong Damai pada pukul 11.00 di hari kerja. Anda akan melihat dr. Tan menghadapi beberapa pasien. Sekilas, Anda mungkin berpikir dokter sedang marah-marah. Padahal ia sedang menjelaskan tentang gaya hidup sehat pada pasien barunya. Pasalnya, memang begitu gaya dr. Tan, menjelaskan dengan suara keras. Bila kita simak ucapannya, semua yang dijelaskannya sangat penting dan membukakan mata.

“Kesalahan pasien dalam berobat hanyalah mencari tahu ‘bagaimana’. Bagaimana caranya menurunkan tensi, menurunkan kadar gula, menguruskan badan, menghilangkan senewen atau sakit di jemari. Jika Anda Cuma tanya ‘bagaimana’, Anda akan jatuh menjadi sekadar konsumen. Pertanyaan terpenting adalah mengapa Anda sampai sakit?” urainya.

Wanita 45 tahun ini memang tak mau punya pasien yang yang mengharapkan pil atau tongkat ajaib untuk membereskan tubuhnya. “Saya mau pasien yang taking ownership of their own body. Itu badan anda. Buat apa dokter yang sok tahu menyuruh ini-itu? Yang benar buat dokter belum tentu benar buat Anda.” Wah, dokter yang satu ini tampaknya memang lain dari yang lain.

Mendorong Gaya Hidup Sehat
Perbedaan mencolok dr. Tan dibanding dokter lain pada umumnya adalah ia tidak mudah memberi obat. Rata-rata pasien yang keluar dari ruang praktiknya tidak menggenggam resep. Kalaupun ada resep, biasanya hanya vitamin dan omega-3, tergantung kondisi pasien.

“Sampai kapan seseorang mau tergantung pada obat-obatan? Apakah setelah mengonsumsi obat dia benar-benar sembuh? Jawabannya tidak. Karena begitu obat berhenti, dia sakit lagi. Berapa banyak dokter hanya bertanya ‘sakit apa’ lalu berkata ‘ini obatnya’? Dia tidak memberikan pendidikan atau menjelaskan asal-usul penyakit. Pasien juga bego, padahal dia harusnya memahami perannya dalam menciptakan penyakitnya,” jelas dr. Tan.

Sebagai ganti resep, dr. Tan memberikan pencerahan tentang gaya hidup sehat yang harus dijalani setiap orang. Saya yakin semua dokter tahu bahwa diabetes, stroke, dan kanker adalah penyakit gaya hidup. Tapi pertanyaannya, seberapa jauh seorang dokter mau fight untuk memperbaiki gaya hidup pasiennya? Karena, penanganan pertama pasien seharusnya perubahan gaya hidup. Bila gagal, baru obat-obatan boleh dicoba.”

Dr. Tan mencontohkan, pasien yang sakit lutut akan disuruh minum obat, dioperasi, atau diganti tempurung lututnya. Padahal, titik beratnya adalah bobot tubuhnya. Jika si Pasien mengubah pola makan dan gaya hidup, berat badannya susut dan keluhan lututnya akan hilang. “Ibaratnya, mobil Mercedes pasti turun mesin kalau diisi bensin bajaj. Coba ganti dengan bensin super, pasti larinya kencang.”

Perubahan pola makan yang dianjurkan dr. Tan mungkin terdengar ekstrem. Ia mengimbau pasiennya untuk berhenti mengonsumsi gula, terigu, nasi, dan pati (singkong, kentang, ubi, jagung, taloas). Pasalnya, di dalam tubuh, jenis makanan ini akan diproses 100% menjadi gula dalam waktu dua jam. Benar, manusia butuh gula untuk energi. Tapi kenaikan kadar gula darah akibat empat jenis makanan ini sangat cepat, mengakibatkan insulin melonjak untuk menekan kenaikannya. Bersama insulin, keluar pula hormon eicosanoid buruk. Akibatnya, pembuluh darah menyempit, darah kental, daya tahan buruk, tubuh ‘memelihara’ bakteri, jamur, kista, tumor, dan kanker, serta timbul nyeri.

Sebagai ganti nasi, ia meresepkan: satu ikat selada mentah atau dua cangkir brokoli setengah matang, 2 putih telur rebus, 2 tomat, 2 mentimun, setengah avokad, apel, atau pear. Dengan makanan ini, tak ada sisa gula yang tersimpan menjadi lemak. Kadar gula darah sebelum dan sesudah makan pun rata-rata sama. Dan, hormon eicosanoid buruk takkan keluar sehingga tak mengundang penyakit. ‘Menu’ ini perlu dilengkapi lauk-pauk yang diolah dengan berbagai cara, asal tidak ditumis atau digoreng.

“Kita makan sayur bukan hanya demi seratnya. Sayur mentah mengandung enzim dengan life force energy yang penting buat tubuh. Inilah pola makan asal yang sesuai fitrah manusia. Siapa bilang tidak makan nasi jadi lemas? Nenek moyang kita makan sayur dan buah tapi mereka kuat mendaki gunung danm berburu.”

Sakit adalah Introspeksi
Hal lain yang menarik dari dr. Tan adalah gelar M. Hum. Gelar itu didapat setelah ia mengambil pascasarjana filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta, tahun lalu. Menurutnya, kuliah S2 filsafat membuatnya memahami manusia secara mendalam dan holistik. Ia juga jadi mengerti ‘dosa ilmu kedokteran’ tentang mekanisasi tubuh manusia.

“Akibat perkembangan ilmu kedokteran — terutama seteloah ditemukannya alat pacu dan cangkok jantung, tubuh manusia yang tadinya holistik lalu dipecah-pecah. Kalau kepala sakit yang diobati, ya kepala saja. Kita terlepas dari tubuh, emosi dan kecerdasan spiritual. Tubuh manusia hanya jadi seperangkat mesin. Kalau ada yang salah, kita pergi ke bengkel. Dan, rumah sakitlah bengkel terbesarnya. Betul, badan manusia terlalu kompleks untuk dipegang satu ahli saja. Manusia boleh dipegang beberapa ahli, asal mereka sama-sama sadar bahwa manusia diciptakan Tuhan. Masalahnya, dokter punya arogansi profesi. Seorang dokter biasanya susah dibilangin dan selalu merasa benar,” tuturnya lugas.

Dr. Tan juga menyanyangkan bila manusia zaman sekarang mati-matian melawan dan menolak sakit. Padahal, sakit adalah jalan untuk lebih memahami bahwa manusia tak selamanya di posisi atas.

“Sakit adalah introspeksi. Ketika sakit, saya berhenti dan menoleh kebelakang. Apa yang ‘jalan’ dan ‘nggak jalan’ selama ini? Nah, menjadi sembuh adalah keberhasilan introspeksi dan menemukan cara untuk lebih maju lagi. Tapi bagaimana pasien bisa introspeksi bila tak dibimbing menemukan kesembuhannya dan hanya dininabobokan oleh obat? Dunia yang mati rasa dan tak mau mengalami sakit adalah dunia yang melarikan diri, mengingkari diri sendiri,” lanjutnya.

Menurut dr. Tan, kita memasuki era kebablasan mengonsumsi obat. Akhirnya, obat dijadikan demand. Setelah demand melambung tinggi, masyarakat digenjot untuk mendapatkan penghasilan lebih yang tak perlu demi obat. Lihatlah berapa banyak orang yang harus berusaha mati-matian demi keperluan berobat salah satu anggota keluarga.

Selalu Ingin Jadi Dokter
Dr. Tan Shot Yen lahir di Beijing, 17 September 1964 dan dibesarkan di Jakarta. Ia kuliah di Fakultas Kedokteran Universistas Tarumanegara dan lulus Profesi Kedokteran Negara FKUI pada tahun 1991. Sebagai siswi yang selalu mendapat nilai cemerlang dalam ilmu eksakta, menjadi dokter merupakan impiannya sejak dulu. Baginya, di bidang kedokteran, cara pikirnya yang eksakta bisa menemukan ‘kemanusiaannya’. Dalam diri pasien, ia menemukan benang merah antara fisik, emosi dan spiritual.

Ketika baru menjadi dokter, saya juga ngaco. Sekadar memberi obat pada pasien. Lama-lama saya pikir saya cuma perpanjangan pabrik obat,” kenangnya. Lalu ia pelan-pelan lebih menggunakan gaya hidup sehat. Perubahan ini dipicu oleh ayahnya, dr. Tan Tjiauw Liat, tokoh inspiratif yang membuatnya maju untuk melihat apa sebenarnya kebutuhan manusia.

Melihat begitu berapi-apinya dr. Tan saat memberikan pencerahan gaya hidup pada pasien, siapa pun mungkin akan bertanya ‘apa tidak capek?’. “Lebih capek mana dibandingkan dokter yang ditunggangi perusahaan obat dan makanan? Saya mendapat energi bila melihat pasien sembuh. Mereka memegang kendali atas hidup mereka, tidak dibohongi dokter, dan tidak tergantung obat,” jawabnya.

Dr. Tan mengakui, sepak terjangnya kerap dipandang sebelah mata oleh koleganya. “Ada yang bilang saya idealis, bahkan mission impossible. Tapi saya yakin, dalam hati kecil mereka mengatakan bahwa perubahan gaya hiduplah jawabannya. Masalahnya, mereka sendiri tidak menjalani gaya hidup itu. Ini membuat saya sebal. Kalau mereka merasa tidak bisa menjalani gaya hidup sehat, jangan mengecilkan pasien dengan menganggap pasien juga takkan bisa. Pasien yang sudah parah dikasih obat apa pun pasti mau. Apalagi cuma disuruh ganti nasi dengan sayur.”

Keluarga Terpengaruh
Pola makan asal yang meniadakan gula, terigu, nasi, pati, dan susu yang dijalani dr. Tan juga dilakukan oleh suami — Henry Remanleh — dan anak tunggalnya, Cilla. Menurut dr. Tan, mereka tidak menjalaninya karena terpaksa, tapi karena merasakan manfaatnya. “Putri saya 17 tahun, kadang terpengaruh pola makan temannya. Dia lalu mengeluh susah konsentrasi atau pencernaannya terganggu. Setelah itu dia back on track. Dia sudah meengonsumsi raw food sejak SMP atas pilihan sendiri. Anak itu mencontoh orangtuanya. Jangan harap anak makan dengan baik kalau Anda sendiri amburadul.”

Suaminya, Henry, adalah kinesiologis yang berkutat dengan masalah gerak dan pengaruhnya terhadap aspek kehidupan manusia. Henry juga instruktur brain gym. Ia berpraktik di tempat yang sama. Dr. Tan sangat menghargai pekerjaan suaminya karena memberdayakan masyarakat. “Brain gym terbukti bisa meningkatkan konsentrasi. Dengan pola makan sehat sejak kecil dan gerakan olahraga terstruktur, Anda tak perlu lagi minum obat,” katanyaa tegas.

Selain sibuk berpraktik dan menjadi pembicara talkshow, dr. Tan menjadi kontributor untuk tabloid dan majalah kesehatan. Selain itu, ia mengisi waktunya dengan membaca dan membuka jalur continuing medical education melalui internet. Karena itu, info dan data jurnal ilmiahnya selalu up to date — selain buku-buku terbaru pemberian ayahnya.

Ia menjalani pilates, terkadang berenang, dan sesekali bermain piano. Kini ia sedang mengumpulkan kisah-kisah kamar paraktik untuk dijadikan tulisan inspiratif agar para dokter memandang pasien lebih dari sekumpulan diagnosis.

Wah, sepertinya semangat dalam tubuh mungil ini seolah melonjak-lonjak dan tak pernah padam. Maju terus dr. Tan!

Sumber: FB Montiar & Anto Wijaya

Jangan Terlalu Cepat Menghakimi



Seorang anak kecil memegang dua buah apel di kedua tangannya. Ibunya datang mendekat sambil tersenyum, kemudian bertanya, “Sayang … boleh Mama minta apelnya satu?”

Si anak memandang ibunya beberapa detik, kemudian dengan cepat menggigit kedua apelnya secara bergantian.

Si ibu berusaha menyembunyikan kekecewaannya. Senyum telanjur luntur dari wajahnya.

Tak seberapa lama, si anak menyodorkan salah satu apel yang telah digigit tadi kepada ibunya. Dengan sukacita dan senyum ceria dia berkata, “Ini untuk Mama, yang ini lebih manis.”

Hening ….

Tidak ada kata-kata yang terucap dari dari bibir ibunya, kecuali senyum dan bola matanya yang berkaca-kaca.

Pesan moral:
Sikap dan maksud anak: “I choose the best one for you.”

Bagi kita: Siapa pun kita, seberapa pun pengalaman dan pengetahuan kita, jangan tergesa menilai seseorang, siapa pun dia. Janganlah kita menghakimi orang lain, karena kita pun tidak suka dihakimi.

Berilah kesempatan kepada setiap orang untuk memberikan penjelasan dengan caranya sendiri.

Sumber: Kiriman di group WA

Benarkah Ini Pertanda Bahwa Rasis Sudah Tidak Mendapat Tempat di Dunia Ini???

BREAKING NEWS: Pemilihan Walikota London Dimenangkan Oleh Muslim, Sadiq Khan!



RB, Internasional-Penghitungan suara yang dilakukan pada pemilihan walikota di London, Kerajaan Inggris, secara mengejutkan memenangkan kandidat muslim dari Partai Buruh, Sadiq Khan, dalam bursa pemilihan walikota setempat, yang digelar pada 05/05 lalu.

Sebagaimana dilansir The Guardian dan The Telegraph, Sadiq Khan memenangi jajak pendapat sebanyak 44 persen, dan pesaingnya dari partai konservatif hanya mendapat 35 persen saja.

Kampanye yang dilakukan Zac Goldsmith, pesaingnya, dikatakan banyak pengamat dan publik sebagai kotor dan negatif, terhadap Sadiq. Justru dalam era keterbukaan di London inilah, simpati publik berbalik pada Sadiq Khan.

Kampanye Zac dalam beberapa kesempatan, menyerang kepercayaan Khan, dan justru berubah menjadi simpati “I Am Khan”, menyitir sebuah film Bollywood yang menyindir rasisme Amerika Serikat, “My Name Is Khan”, serta jargon “#YesWeKhan” mengikuti kampanye Presiden AS, Barrack Obama, Yes We Can.
Jika betul memenangkan pemilihan ini, Sadiq akan menjadi Walikota London yang pertama dari kalangan muslim. Ditambah lagi, dia adalah keturunan imigran Pakistan yang datang ke Inggris pada era 1960-an. Saat ini, ayahnya bekerja sebagai pengemudi bus.

Sebelumnya, Sadiq Khan memenangi pemilu legislatif sebagai perwakilan dari kota kelahirannya, Tooting, sejak 2005. Ia sendiri bersama partainya mengusung pemikiran “sosial demokratis”. Pada tahun 2015 lalu, ia mundur dari jabatannya di kabinet pusat untuk maju dalam konvensi Partai Buruh dalam proses pemilihan walikota kali ini.

Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari University of North London. Keluarga Khan sendiri pindah dari Pakistan ketika gejolak pemisahan India dengan Pakistan. Pada Februari 2016 ini, ia memenangkan anugerah British Muslim Award.

British Muslim Award sendiri adalah anugerah yang disponsori sebuah bank muslim swasta di Inggris, dan memberikan penghargaan pada tokoh muslim yang menonjol di bidangnya masing-masing, seperti Advocate of The Year dan Outstanding Bussines of The Year.

London juga adalah kota besar pertama di Eropa yang memasukkan kandidat muslim kedalam bursa pemilihan, sepanjang sejarah modern.

Inggris memang dikenal sebagai negara yang moderat dan menerima segala keragaman. Markas Besar Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tahrir, yang banyak dilarang dan diburu di seluruh dunia, justru berada di Inggris, karena iklim demokrasi yang ada.

Terpilihnya Sadiq Khan diharapkan membuka era baru di Inggris maupun Eropa, dan bagi banyak kalangan menjadi bukti bahwa kampanye negatif tidak berhasil mempengaruhi warga Inggris. (AA)

Sumber: Ruang Bicara


Catatan: 
Dalam pilpres 2014 (Joko Widodo - Jusuf Kalla vs Prabowo Subianto - Hatta Radjasa) isu SARA juga terjadi. Dan tampaknya isu rasis tidak begitu banyak memberi pengaruh, Jokowi terpilih sebagai Presiden. 

Akankah dalam pilgub DKI 2017 black campaign/ kampanye hitam dengan mengangkat isu rasis masih memberi pengaruh besar untuk mengalahkan lawan politik? Waktu yang akan menjawabnya...
abcs