Wanita-Wanita Cantik yang Menarik Perhatian

Siapa yang tidak suka melihat yang indah-indah (wanita cantik atau pria tampan)? Suka melihat wanita cantik adalah hal yang wajar. 

Tapi pada kesempatan kali ini, penulis hanya akan menampilkan foto wanita-wanita cantik saja (bukan foto pria tampan). Wanita-wanita cantik ini menarik perhatian karena mereka bukan dari kalangan model, artis, bintang iklan, pramugari, SPG, atau profesi lain yang memang diperuntukkan bagi mereka yang berparas cantik. Mereka menarik perhatian karena memang datang dari kalangan yang berbeda. 

Saat ini ponsel berkamera bukan lagi barang mewah, ketika ada pria melihat wajah cantik dari tempat yang tidak lazim, ponsel mengabadikan, lalu dengan cepat foto-foto mereka tersebar di dunia maya. Berikut beberapa wajah cantik tersebut... 









Apa pelajaran yang dapat diambil dari kisah wanita-wanita cantik ini? Satu hal yang patut diteladani dari mereka. Meski punya modal cantik, mereka tidak malu melakoni profesi mereka yang sekarang (yang jelas adalah profesi halal). Tidak lantas tergiur memanfaatkan kecantikan untuk mendapat uang lebih mudah (misal jadi wanita penghibur). Salut!

Di Tengah Bencana, Masih Ada Setitik Harapan

Berita penyanderaan pengunjung  kafe di The Lindt Chocolate Cafe, Martin Place (Sydney, Australia) yang dilakukan Man Haron Maonis menyentak kita semua. Penyandera meminta sandera "mengibarkan" bendera hitam dengan kalimat syahadat di jendela kafe. Dalam peristiwa penyanderaan hampir 17 jam tersebut, 3 orang meninggal: Man Haron Maonis (pelaku penyanderaan), Tori Johnson (manajer kafe), dan Katrina Dawson (pengacara), serta 4 orang terluka. 

Peristiwa ini menyebabkan kekhawatiran akan adanya serangan balas dendam kepada muslim. 

Tapi membaca berita ada seorang warga Australia, Rachel Jacobs yang menulis di FaceBook bahwa ia akan mendampingi seorang wanita muslim berjalan hingga ke tempat tujuan demi melindungi wanita muslim tersebut, mata penulis berkjaca-kaca. Ini bermula saat Rachel Jacobs yang sedang berada di kereta api melihat seorang wanita muslim melepas hijab-nya karena khawatir akan ada aksi balas dendam atas peristiwa penyanderaan di Lindt Cafe tersebut. 

Tagar #illridewithyou yang dibuat Rachel Jacobs langsung direspon dan banyak orang. Tidak hanya menawarkan mendampingi umat Islam yang takut bepergian, bahkan ada yang menawarkan rumahnya sebagai tempat berlindung.

Sudah selayaknya kita tidak lagi melihat seseorang berdasarkan suku, ras, agama, dan golongan-nya. Semua manusia pada dasarnya sama, kita menilai seseorang dari tindakannya. 

Jangan membenci seseorang hanya karena SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan) karena kita tidak bisa memilih kita akan terlahir dari suku/ etnis apa, agama apa. Dan..., semua agama mengajarkan kebaikan.  


#illridewithyou, Pesan Dukungan Australia untuk Warga Muslim

Puluhan ribu pesan muncul di media sosial untuk mendukung warga Muslim di Australia, setelah penyanderaan di Sydney dikhawatirkan akan memicu Islamofobia di negara tersebut.

Pesan-pesan dengan hashtag atau tanda pagar #illridewithyou bermula dari catatan yang ditulis pengguna Facebook Rachael Jacobs.

Di media sosial ini ia menceritakan seorang penumpang perempuan di kereta yang duduk di sampingnya. Perempuan ini diam-diam melepaskan jilbabnya.

"Saya katakan 'pakai lagi (jilbab Anda)'. Saya akan berjalan dengan Anda. Ia menangis dan memeluk saya selama sekitar satu menit," kata Jacobs.

Kisah Jacobs dan perempuan berjilbab ini kemudian menginspirasi pengguna Twitter untuk menggunakan tagar #illridewityou.

'Dukungan nyata'

Bentuk dukungan ini disambut sangat positif oleh pengguna Twitter Salim Kassam yang menulis menjadi Muslim bisa menakutkan setelah terjadi serangan teroris.

"Terima kasih Australia untuk #illridewithyou," tulisnya.

Dukungan tidak berhenti di alam maya. Banyak pengguna media sosial yang secara tulus menggunakan tagar untuk menyampaikan keinginan mendampingi warga Muslim yang tengah bepergian melalui transportasi umum.

Twitter Australia mengatakan dalam waktu dua jam terdapat 40.000 pesan dengan tagar tersebut dan angkanya berlipat menjadi 150.000 dalam tempo empat jam. 

Kekhawatiran bahwa warga Muslim akan menjadi sasaran sempat diungkapkan oleh warga 
Muslim Indonesia di Australia, Citra Rizal.

Kekhawatiran ini muncul karena dalam penyanderaan di Sydney sempat dipajang gambar bendera hitam dengan kalimat syahadat di jendela kafe.

Sumber: BBC


Baca juga: 
  1. Solidaritas Tweeps Bagi Warga Muslim
  2. #IllRideWithYou, Solidaritas bagi Muslim di Australia Menyusul Penyanderaan di Kafe
  3. Martin Place Siege: #illridewithyou Hashtag Goes Viral

Kisah Denny Darko: Sang Penakluk yang Akhirnya Juga Ditaklukkan

Manusia sering lupa ada ungkapan yang mengatakan "Tak ada gading yang tak  retak, tak ada manusia yang sempurna." Lalu... sehebat apa pun kemampuan kita, sebaiknya kita tidak jadi  sombong karena ada ungkapan lain yang harus kita ingat "Di atas langit, masih ada langit."

Tak perlu panjang lebar untuk mengulas hal ini, silakan Anda saksikan video di bawah ini... (ini cuplikan dari tayangan Pesbuker di Anteve Jumat, 27 Juni 2014)

Kini giliran Uya Kuya yang sebelumnya dihipnotis Denny Darko balas dendan. Selamat menyaksikan. Untuk melihat Uya Kuya dihipnotis Denny Darko, klik: Kisah Uya Kuya: Tuan Makan Senjata 


Kisah Uya Kuya: Tuan Makan Senjata

Manusia sering lupa ada ungkapan yang mengatakan "Tak ada gading yang tak  retak, tak ada manusia yang sempurna." Lalu... sehebat apa pun kemampuan kita, sebaiknya kita tidak jadi  sombong karena ada ungkapan lain yang harus kita ingat "Di atas langit, masih ada langit."

Tak perlu panjang lebar untuk mengulas hal ini, silakan Anda saksikan video di bawah ini... (ini cuplikan dari tayangan Pesbuker di Anteve Jumat, 27 Juni 2014)




Denny Darko hebat? "Di atas langit, masih ada langit" silakan klik tautan berikut: Kisah Denny Darko: Sang Penakluk yang Akhirnya Juga Ditaklukkan 


Kisah di Balik Pelukan yang Menggetarkan Hati Dunia


Sersan Bret Barnum (polisi kulit putih) yang memeluk Devonte (anak kulit hitam) di tengah kerusuhan rasial yang melanda Missouri, Amerika Serikat menjadikan foto karya Johnny Nguyen ini memberi setitik harapan, menyatukan semua perbedaan yang ada. (Sumber: Buzzfeet)

abcs