LBH Jakarta Sebut Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Bentuk Perbuatan Koruptif

Wakil Ketua KPK (bukan pegawai KPK biasa), menyalahgunakan pengaruh untuk kepentingan pribadi dan berhubungan langsung dengan pihak beperkara (Tempo). Terbayang jika ini dilakukan seorang pejabat Jepang, mungkin keesokan harinya kita membaca berita pejabat itu bunuh diri dengan menusukkan katana ke perut sebelah kiri (mungkin karena itu disebut harakiri, bukan harakanan). 
 
Wakil Ketua KPK yang seharusnya terdepan memberantas korupsi justru berhubungan langsung dengan orang yang sedang beperkara di KPK. Kontras!

 Sumber foto: Detik 

Suara.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menyebut pelanggaran etik yang dilakukan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar merupakan perbuatan koruptif.

Sebelumnya, Lili  telah divonis terbukti melakukan pelanggaran etik karena berhubungan dengan pihak yang berperkara di KPK, yakni Wali Kota Tanjung Balai nonaktif M Syharial -yang kini ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan jual beli jabatan.-  

Wakil Ketua KPK itu pun hanya  diberi sanksi pemotongan gaji pokok 40 persen selama 12 bulan. Mengacu pada rangkaian tersebut, LBH Jakarta menilai misi pemberantasan korupsi di tanah air telah menemui jalan buntu.

“Apabila KPK yang direpresentasikan melalui komisioner-nya berperilaku koruptif, maka sesungguhnya harapan terhadap masa depan penegakan tindak pidana korupsi telah menemui jalan buntu,” kata Kepala Advokasi dan Pengacara LBH Jakarta Nelson Nikodemus Simamora lewat keterangan tertulisnya kepada Suara.com, Selasa (31/8/2021).

LBH Jakarta lantas mengingatkan tugas dan fungsi Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

“Dewan Pengawas KPK harus menyadari bahwa tugas dan fungsinya dalam melakukan pengawasan terhadap penegakan hukum tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh KPK dalam rangka menjamin bahwa setiap insan KPK khususnya Pimpinan KPK harus memiliki kejujuran, integritas, moralitas dan reputasi yang baik,” ujar Nelson.

Oleh karenanya, LBH Jakarta mendesak Dewas KPK untuk meminta Lili untuk mundur dari jabatannya. Hal itu menurut LBH Jakarta demi menyelamatkan misi pemberantasan  korupsi.

“Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar yang sudah terbukti bersalah melakukan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku agar mengundurkan diri dari Wakil Ketua/Pimpinan KPK demi masa depan pemberantasan korupsi,”  tegas Nelson. 

Sumber: Suara

Baca juga:

  1. Lili Pintauli Siregar akan diseret ke ranah pidana setelah 'sanksi lembek' Dewan Pengawas KPK, 'Kalau tak dibatasi gila ini' (BBC) 
  2. Dewas KPK nyatakan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli lakukan pelanggaran etik (Kontan) 
  3. Tercoreng! Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Langgar Kode Etik (CNBC)   
  4. 3 Fakta Terkini Kasus Pelanggaran Etik Pimpinan KPK Lili Pintauli Siregar (Liputan 6)  
  5. Dewas Beberkan Perbuatan Pimpinan KPK Lili Pintauli yang Langgar Etik Berat (Detik) 
  6. Pimpinan KPK Lili Pintauli Terbukti Langgar Etik, Disanksi Potong Gaji (Detik)  
  7. Lili Pintauli 'Cuma' Dipotong Gaji Rp 1,85 Juta, Tunjangannya Ratusan Juta (Detik) 
  8. Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan Lili Pintauli hanya dihukum potong gaji pokok Rp 1,85 juta per bulan dari total pendapatan yang mencapai lebih dari Rp 80 juta per bulan. (Wow Keren)  
  9. Gaji Dipotong, Lili Pintauli Masih Terima Rp80 Juta Lebih Per Bulan (Viva)    
  10. Sanksi Potong Gaji Rp1,8 Juta, Lili Masih Dapat Duit Puluhan Juta Tiap Bulan dari KPK (Suara)  
  11. Lili Pintauli 'Cuma' Dipotong Gaji Rp 1,85 Juta, Tunjangannya Ratusan Juta (Detik) 
  12. Gaji Lili di KPK Dipotong Rp1,8 Juta, Masih Terima Rp87 Juta (CNN)     
  13. Gaji Dipotong 40% Dewas KPK, Lili Pintauli Masih Kantongi Rp 87 Juta Per Bulan (Berita Satu) 
  14. MAKI Minta Pimpinan KPK Lili Pintauli Mundur karena Terbukti Langgar Etik (Detik)
  15. LBH Jakarta Desak Dewas Pidanakan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar (Suara)    
  16. Terbukti Langgar Kode Etik, Publik Minta Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Dipecat (Suara)  
  17. Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Terbukti Lakukan Pelanggaran Etik Berat, Ini Kronologi Kasusnya... (Kompas)   
  18. Novel Baswedan Sebut Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Bisa Dijerat Pasal Pidana (Tempo) 
  19. Pukat UGM nilai sanksi Wakil Ketua KPK Lili Pintauli terlalu ringan (Antara)    
  20. MAKI Berencana Laporkan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli ke Kejagung (SindoNews)  
  21.  


Indonesia Raya (3 Stanza)

HUT ke-76 Republik Indonesia


Adakah Orang Indonesia Asli? Ini Contoh Hasil Tes DNA-nya

Najwa Shihab, hasil tes DNA-nya ia lebih besar ke etnis Asia Timur/Tiongkok-nya atau China daripada etnis Timur Tengah/Arab. 
 
Prosentase Asia Timur/Tiongkok-nya atau China (4,19%), sedangkan Timur Tengah/Arab (3,4%).
 
 
 

  


 

Baca berita selengkapnya di Ragam Cerita dari Tes DNA dan beberapa tulisan lainnya:

  1. Bukan Asli Indonesia, Ternyata Najwa Shihab Memiliki 10 Nenek Moyang (Berita Satu)
  2. HUT RI: Siapa manusia Indonesia? 'Tidak ada pribumi atau non-pri, kita semua pendatang' (BBC)
  3. Hasil 16 responden Indonesia dites DNA: Tidak ada yang dinamakan manusia pribumi (Kontan)
  4. Melacak Jejak DNA Ariel Noah hingga Najwa Shihab (Kumparan) 
  5. Tidak Ada Orang Asli Indonesia, Begini Cerita Asal-usul Kita (Tempo)
  6. Lewat Tes DNA, Tak Ada yang Bisa Klaim Asli Indonesia, Cek Garis Keturunan Para Pesohor Ini (Bengawan Pos)
  7. Adakah Orang Asli Indonesia? Tes DNA Ungkap Asal Usul dan Edo Kondologit yang Tercerahkan  (Line Today)
  8. Pengakuan Agnez Mo Tak Punya Darah Indonesia, Ini Penuturan Edo Kondologit Soal DNA Orang Indonesia (Tribun News)
  9.  



Lima versi Lagu "Tanah Air" Plus Bonus 3 Lagu

Dirgahayu Negeriku. 
Semoga tetap jaya, semua anak bangsa bersatu dalam NKRI
Tetap hidup damai dalam keberagaman
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika

17 Agustus 2020 (75 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia)


Selain membuat merinding, tak terasa air mata menetes saat mendengar lagu ini.



Pemandangan dalam video ini indah sekali


Tanah Air cipt. Ibu Sud dinyanyikan di mal (Sumber: FB Chaidir Syahdi Sumanta)




Tanah Air (Sumber:  FB Grant Gloria Kesuma
Ada sejarah tentang pencipta lagu ini


BONUSNYA 3 LAGU

Maju Tak Gentar, Kebyar Kebyar oleh group Arkana, Indonesia Pusaka

Maju Tak Gentar (Sumber: Group FB Spiritual Indonesia)


Salah Bersikap = Penyesalan Seumur Hidup

Kepandaian, kecepatan, kekuatan, dan banayak potensi diri yang dimiliki atlet-atlet ini seharusnya memberi hasil yang sangat bagus (juara). Tapi sayang, semua kesempatan emas di depan mata itu hilang begitu saja (karena sombong, menganggap remeh lawan, banyak tingkah, dan terlalu jumawa). Bukan prestasi yang tercatat dengan tinta emas, tapi malu seumur hidup yang didapat.
 
Semoga ini semua bisa jadi pelajaran bagi siapa saja (bukan hanya mereka yang mengalaminya secara langsung), tapi juga bagi kita yang menyaksikannya.
 

 Jangan Terlalu Sombong. Saksikan petinju sombong di menit 8:35 sampai 8:40



Ozzy Man Reviews: Celebrating Too Early #2

Saksikan betapa menyesalnya: pembalap motor, kiper, pegolf, pelari, pembalap sepeda (kostum merah), pembalap sepeda yang terjatuh, pelari maraton kaos merah.


Dan berikut ini beberapa link video sejenis (terlalu cepat merayakan kemenangan):

  1. 20 ATHLETES WHO CELEBRATED TOO EARLY (panjat tebing, balap motor, biliar, sepak bola, balap sepeda, balap sepeda (lagi).
  2. WHEN PEOPLE CELEBRATE TOO EARLY! (stacking cup (susun gelas), bola voli, lari, futsal, basket, tenis, voli, voli (lagi), lompat galah, voli (putri), basket, maraton
  3. Celebrating Too Early Compilation [funny] (TOP 10 VIDEOS) (basket, voli (putri), voli (putra), lari, basket, sepak bola, balap sepeda, sepatu roda/ice skating)
  4. Never Celebrate Too Early 2020 - Funny Videos 2020   
  5. 20 ATHLETES WHO CELEBRATED TOO EARLY (berbeda dengan yang di nomor 1)  
  6. 20 ATHLETES WHO CELEBRATED TOO EARLY (berbeda lagi)
  7. TOP 25 people who CELEBRATED TOO EARLY! (Stacking cup, ice skating, baasket, balap sepeda, lari, MMA menit 11:23-11:28)
  8. Top 10 Times Athletes Celebrated Too Early  
  9. Why You Never Celebrate Too Early 
  10. Goalkeepers Celebrate Before Conceding Goal ● Don't Celebrate Too Early  

Trik Membuat Tulisan Menjadi Panjang

Waktu sekolah dulu, Anda termasuk salah satu yang merasa sebal kalau dapat tugas mengarang dari guru bahasa Indonesia? Zaman itu, rata-rata begitu reaksi teman penulis. "Setengah halaman buku tulis saja susah, apalagi disuruh menulis cerita yang panjang," begitu gerutu teman penulis.

Hari ini ini, penulis baca berita di Line Today yang dirilis Sabtu, 7 Agustus 2021 | 02:17  (ini berita lama yang diambil dari Grid.id, Minggu, 21 Maret 2021 | 09:23 WIB). Fokusnya bukan pada beritanya, kedua media ini memang menulis ulang berita lama. Yang penulis soroti adalah "kemahiran" wartawannya, dengan bahan sedikit bisa menjadi tulisan yang panjang.

Anda kesulitan membuat tulisan (cerita) yang panjang, bisa dicoba gaya penulisan wartawan ini. Setelah itu, berdoa saja guru Anda sedang ngantuk saat memeriksa tugas Anda sehingga Anda akan dapat nilai bagus. Berikut ini berita dari Line Today.


Data tulisan di bawah ini:
890 kata
5.074 karakter tanpa spasi
5.910 karakter dengan spasi

Dulu Buat Heboh Seantero Indonesia Gegara Disebut Hamili Janda 2 Anak Saat Plesiran Bareng, Terungkap Nasib Karier Putra Deddy Mizwar Sebagai Prajurit TNI AD Sekarang 


 

Grid.ID - Putra Deddy Mizwar seorang prajurit TNI AD dulu sempat buat heboh seantero Indonesia gegara disebut hamili janda 2 anak saat plesiran bareng di luar negeri.

Dulu sempat buat heboh seantero Indonesia gegara disebut hamili janda 2 anak saat plesiran bareng di luar negeri, terungkap nasib karier putra Deddy Mizwar sebagai prajurit TNI AD sekarang.

Bagaimana ya nasib karier putra Deddy Mizwar sekarang sebagai prajurit TNI AD usai disebut hamili janda 2 anak?

Dituding hamili janda 2 anak saat liburan bareng, begini nasib karir cemerlang anak Deddy Mizwar di TNI AD: kita tunggu saja.

Mungkin kita tak banyak yang tahu dengan nama Zulfikar Rakita Dewa. Namun, jika kita telusuri, ayahanda Zulfikar Rakita Dewa ternyata seorang pesohor, bahkan pernah menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat.

Ya, siapa yang tak kenal dengan sosok Deddy Mizwar, aktor senior yang sudah makan asam garam dalam dunia hiburan Tanah Air. Bahkan, sudah melebarkan sayapnya hingga dunia politik.

Meski sang ayah memiliki nama besar sebagai artis dan politisi, rupanya sang putra tak tertarik sama sekali.

Putra Deddy Mizwar, Zulfikar Rakita Dewa lebih memilih menjadi pasukan TNI daripada mengikuti jejak sang ayah menjadi seorang artis.

Sayangnya, pada 2015 lalu, dunia selebritas pernah digemparkan oleh pengakuan Riana Rara Kalsum.

Bagaimana tidak, Riana Rara Kalsum mengaku dihamili oleh putra Deddy Mizwar yang namanya Zulfikar Rakita Dewa.

Seorang wanita bernama Riana Rara Kalsum (40) muncul ke publik dan menyatakan dirinya sebagai korban asusila pada tahun 2015.

Dalam jumpa persnya saat itu, Riana mengaku menjadi korban pelecehan seorang prajurit TNI AD.

Pelaku rupanya anak Deddy Mizwar, Lettu Zulfikar Radika Dewa.

Riana membeberkan segala bentuk perbuatan asusila yang dilakukan Fikar, sapaan Zulfikar.

Peristiwa itu terjadi saat mereka berjanjian liburan bersama di Eropa selama 12 hari.

Mereka pertama kali berkenalan lewat jejaring sosial Path. Meski tak saling ketemu keduanya sepakat berlibur bersama.

Saat kebersamaan itulah, Riana mengaku Fikar berbuat di luar kepatutan bahkan sampai melakukan hubungan layaknya suami istri.

Sebenarnya Riana tak mempersalahkan itu mulanya, tapi Fikar rupanya ingkar janji.

Setelah mereka berpisah dari Eropa, mendadak Fikar menghilang tak bisa dihubungi. Dari situlah, Riana melihat Fikar telah menipunya.

Zulfikar Rakita Dewa anak Deddy Mizwar


Kini Riana mengaku sudah mengandung tiga bulan atas hubungan itu. Dia pun meminta pertanggungjawaban Fikar. Riana sampai melaporkan kasus ini ke polisi militer.

Berkali-kali janda dua anak itu meminta Fikar, panggilan Zulfikar Rakita Dewa, untuk bertanggung jawab.

"Riana Rara Kalsum ZRD Nugguin bebeb Fikar tanggungjawab dan kembali ke saya," tulisnya di media sosial pada 2018 lalu.

Bagaimana cerita itu bermula?

Menurut Riana Rara Kalsum, semua bermula saat dia menghabiskan liburannya beramai-ramai dengan teman-temannya.

Ketika berada di tiga kota terakhir, dia menghabiskan waktu hanya berdua dengan Zulfikar Rakita Dewa yang ketika itu berpangkat Letnan Satu.

"Di tiga kota pertama kami berempat. Ada teman-teman aku, ada teman dari Fikar juga kok waktu itu," ujar Rara pertengahan Januari 2015, kepada Nova.

"Tapi, di tiga kota terakhir berdua saja, saya sama Fikar."

Tak hanya itu, Riana Rara Kalsum juga menunjukkan beberapa bukti yang memperlihatkan nama Zulfikar Rakita Dewa dan Riana Rara Kalsum ada dalam manifes hotel yang sama.

Putra Deddy Mizwar


"Tanggal 24 sampai 27 Agustus 2014, di Zurich (Swiss) jelas ada namanya Zulfikar Rakita Dewa dan Riana Rara Kalsum, di Munich (Jerman) dengan nama yang sama, selalu satu kamar," tambah pengacara Rara, Ramdhan Alamsyah.

"Di Berlin (Jerman), di Brussel (Belgia), dan di Wina (Austria), selalu satu kamar."

"Iya, selalu satu kamar," imbuh Rara.

Riana Rara Kalsum melanjutkan, mula-mula dia nggak mau menerima ajakan Zulfikar Rakita Dewa untuk menginap di kamar sama.

Tapi karena terus dirayu, Riana Rara Kalsum akhirnya menurut juga.

"Awalnya saya enggak mau. Tapi, dia merayu saya," kata Rara yang mengaku telah berhubungan intim dengan Fikar di Eropa saat berlibur.

"Iya (berhubungan intim)," ucap Rara mengangguk seraya menunduk.

Namun kini Rara tak pernah muncul kembali.

Lettu Zulfikar Rakita Dewa yang selama ini diam atas segala tuduhan Riana akhirnya muncul ke publik. Dengan santai, dia menjawab semua pengakuan dan tudingan Riana.

Janda dua anak Riana Rara Kalsum mengaku dihamili oleh putra tertua Deddy Mizwar yang namanya Zulfikar Rakita Dewa.


Berbaju loreng, Lettu Zulfikar Rakita Dewa menjelaskan skandalnya dengan Riana di Dinas Penerangan TNI AD.

Memegang selembar kertas, Zul bicara tentang kasusnya dengan santai sembari diselingi senyum.

Tidak banyak yang diucapkan putra Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar ini, termasuk perihal kehamilan Riana.

Namun lelaki berwajah tampan ini justru menantang Riana untuk menjalani tes DNA, jika tuduhan Riana benar.

"Kita tunggu saja waktu kelahirannya, dan nanti saat kelahiran yang katanya melaporkan hamil kita coba tes DNA," kata Zulfikar.

Tak hanya siap melakukan tes DNA, Fikar juga rela melepas karir cemerlangnya di TNI AD.

Fikar salah satu kontingen Garuda yang dikirim ke Libanon untuk misi Perdamaian PBB.

Zulfikar Rakita Dewa


"Apabila terjadi kecocokan DNA dengan saya, maka saya sudah tidak pantas menjadi seorang prajurit TNI AD.

Pada saat itu juga saya siap untuk mengundurkan diri," tegas Zulfikar di Dispenad AD.

Tak hanya siap melakukan tes DNA, Fikar juga rela melepas karir cemerlangnya di TNI AD.

Fikar salah satu kontingen Garuda yang dikirim ke Libanon untuk misi Perdamaian PBB.

"Apabila terjadi kecocokan DNA dengan saya, maka saya sudah tidak pantas menjadi seorang prajurit TNI AD.

Pada saat itu juga saya siap untuk mengundurkan diri," tegas Zulfikar di Dispenad AD.

 

Sudah selesai membaca beritanya? Cara membuat tulisan (berita atau cerita): 

  • Beri judul dengan kalimat yang panjang.
  • Ulang-ulang cerita yang sama dengan kalimat yang agak berbeda.
  • Tulis juga tentang orang-orang di sekelilingnya (nama orangtuanya, profesinya, jabatannya, dan lain-lain)
  • Akhirnya, pembaca pun bingung dan tak menyadari, apa yang membuatnya penasaran dan telah tertera di judul (karier-nya), tidak ditemukan di dalam berita pun tak jadi masalah. Pembaca sudah telanjur puyeng.

Selamat belajar menulis, semoga trik ini membantu Anda untuk dapat membuat tulisan lebih panjang.

Anda pusing setelah membaca berita ini? Coba deh mampir ke situs beritanya (klik saja: Line Today), lalu bacalah komentar para pembaca di sana. Semoga Anda terhibur ... 🤣🤣🤣

Juliari Batubara: Akhiri Penderitaan Kami, Bebaskan Saya dari Segala Dakwaan


Bingung, entah harus berkata apa saat membaca judul berita ini??? Mungkinkah komentar netizen di situs sumber berita ini mewakili perasaan rakyat Indonesia? Silakan mampir ke situs sumber berita dan bacalah komentar pembaca.

Kumparan News
9 Agustus 2021 17:59

Juliari Batubara; Akhiri Penderitaan Kami, Bebaskan Saya dari Segala Dakwaan

 
Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara menjalani sidang pleidoi atau pembacaan nota pembelaan dalam lanjutan sidang dugaan suap bansos COVID-19 di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Dalam sidang tersebut, Juliari memohon untuk mendapat vonis bebas dari majelis hakim.

"Permohonan saya, permohonan istri saya, permohonan kedua anak saya yang masih kecil-kecil serta permohonan keluarga besar saya kepada majelis hakim Yang Mulia, akhirilah penderitaan kami ini dengan membebaskan saya dari segala dakwaan," kata Juliari, Senin (9/8), dikutip dari Antara.

Sidang pembacaan pleidoi ini dilakukan secara daring. Juliari serta sebagian penasihat hukumnya menjalani sidang dari gedung KPK. Sementara JPU, majelis hakim dan sebagian penasihat hukum Juliari ada di Pengadilan Tipikor Jakarta

"Putusan majelis Yang Mulia akan teramat besar dampaknya bagi keluarga saya, terutama anak-anak saya yang masih di bawah umur dan masih sangat membutuhkan peran saya sebagai ayah mereka," ucap Juliari.

Juliari meyakini bahwa hanya majelis hakim yang dapat mengakhiri penderitaan lahir dan batin dari keluarganya yang sudah menderita. "Tidak hanya dipermalukan tapi juga dihujat untuk sesuatu yang mereka tidak mengerti. Badai kebencian dan hujatan akan berakhir tergantung dengan putusan dari majelis hakim," ujar Juliari.

Ia pun mengaku menyesal telah menyusahkan banyak pihak akibat perkara yang menjerat-nya tersebut.

"Sebagai seorang anak yang lahir saya dibesarkan di tengah keluarga yang menjunjung tinggi integritas dan kehormatan dan tidak pernah sedikit pun saya memiliki niat atau terlintas saya untuk korupsi," kata Juliari.

Juliari menyebut beberapa anggota dari keluarga besarnya pernah mengabdikan diri kepada bangsa dan negara dan tidak pernah ada satu pun yang pernah berurusan dengan hukum.

"Keluarga saya juga sejak dulu aktif di bidang pendidikan, khususnya pendidikan menengah. Keluarga saya salah satu pendiri yayasan pendidikan menengah yang sudah berusia puluhan tahun di Jakarta dan sudah menghasilkan ribuan alumni," ungkap Juliari.

Ia pun mengaku pernah menjadi ketua yayasan miliknya selama 5 tahun dan sebagian besar siswa yang bersekolah di sekolah tersebut berasal dari status ekonomi menengah ke bawah.

"Latar belakang ini yang membuat saya dengan penuh kesadaran menyerahkan diri ke KPK untuk menunjukkan sikap kooperatif saya terhadap perkara ini," pungkas Juliari.

Terdakwa mantan Menteri Sosial Juliari Batubara mengikuti sidang lanjutan kasus korupsi Bantuan Sosial (Bansos) COVID-19 di Pengadilan Tipikor, Jakarta Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta


Sebelumnya dalam sidang tuntutan, Juliari dinilai terbukti menerima suap Rp 32,482 miliar dari 109 perusahaan penyedia bantuan sosial sembako COVID-19 di wilayah Jabodetabek.

Tujuan pemberian suap itu adalah karena Juliari menunjuk PT Pertani (Persero) dan PT Mandala Hamonangan Sude yang diwakili Harry Van Sidabukke, PT Tigapilar Agro Utama yang diwakili Ardian Iskandar serta beberapa penyedia barang lainnya menjadi penyedia dalam pengadaan bansos sembako.

Uang suap itu menurut jaksa diterima dari Matheus Joko Santoso yang saat itu menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan bansos sembako periode April-Oktober 2020 dan Adi Wahyono selaku Kabiro Umum Kemensos sekaligus PPK pengadaan bansos sembako COVID-19 periode Oktober-Desember 2020.

Matheus Joko dan Adi Wahyono kemudian juga menggunakan "fee" tersebut untuk kegiatan operasional Juliari selaku mensos dan kegiatan operasional lain di Kemensos seperti pembelian ponsel, biaya tes "swab", pembayaran makan dan minum, pembelian sepeda Brompton, pembayaran honor artis Cita Citata, pembayaran hewan kurban hingga penyewaan pesawat pribadi.

 

Sumber: Kumparan News   

Baca juga: Ironi di Tengah Tragedi 

Ada Kisah Sedih di Balik Emas Pertama Indonesia di Olimpiade

Sulitnya Susi Susanti Mendapatkan SBKRI

Dalam wawancara Helmy Yahya dengan Susi Susanti, peraih medali emas pertama Indonesia di Olimpiade, menghadirkan fakta sulitnya untuk mendapatkan SBKRI (Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia). 

Bagi warga keturunan (misalnya suku Tionghoa), mereka harus memiliki SBKRI meskipun ia lahir dan besar di Indonesia (sekalipun ayah ibunya atau bahkan kakek neneknya sudah lahir di Indonesia). Kalau belum punya SBKRI artinya masih WNA (Warga Negara Asing) dan WNA harus bayar Pajak Bangsa Asing.

Saat Susi Susanti mewakili Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992 dan meraih medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpade, dia masih belum memiliki SBKRI, artinya Susi yang mewakili Indonesia masih berstatus sebagai WNA (Warga Negara Asing)? 

Fakta mengejutkan untuk seorang atlet yang telah puluhan kali mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional, mengurus SBKRI-nya sampai 8 tahun nggak beres-beres. Bisa Anda bayangkan jika orang sekelas Susi Susanti saja mengalami kesulitan seperti itu, bagaimana dengan "orang biasa"?

Ada juga kisah Susi Susanti saat berjuang di Hong Kong (Tim Uber Cup Indonesia) untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, rumahnya di Tasikmalaya nyaris dibakar massa saat terjadinya kerusuhan Mei 1998 (bisa Anda saksikan di menit 11:07 sampai 17.10).
 
Bisa Anda bayangkan. Di Hong Kong, seorang anak bangsa (bersama atlet-atlet lain) sedang berjuang untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional, sementara itu "sekelompok oknum" anak bangsa sedang ingin membakar rumah anak bangsa yang sedang berjuang untuk membela dan mengharumkan nama bangsanya. Miris 'kan?
 
Itu salah satu sejarah paling kelam negara Indonesia. Sekarang sudah lebih baik dan semoga peristiwa seperti itu tidak pernah terulang lagi. Damai bangsaku, damai Indonesiaku ...
 
 
 
 
 
Catatan:
Penulis ingat masa-masa itu. Penulis pernah membaca nama pebulu tangkis pria yang sedang naik prestasinya bernama Goei Ren Fang (dalam aksara Tionghoa: 魏 仁 芳) di koran. Penulis hanya tau namanya, tak memperhatikan bagaimana wajahnya.
 
Beberapa waktu kemudian, saat baca koran lagi, nama pebulu tangkis nama Goei Ren Fang kok nggak pernah muncul lagi? Mungkinkah ia pensiun dini? 

Lama setelah itu, penulis membaca koran lagi, barulah mengetahui bahwa pebulu tangkis itu telah berganti nama. Dia adalah Alan Budikusuma, yang sekarang menjadi suami Susi Susanti (王 蓮 香 = Wang Lian-Xiang).
 
Ehm ... ngomong-ngomong saat lagu Indonesia Raya berkumandang mengiringi dikibarkannya bendera Indonesia setelah Susi Susanti meraih medali emas bulu tangkis di Olimpiade Barcelona 1992, penulis adalah satu di antara sekian juta warga Indonesia yang menangis haru saat menyaksikannya secara langsung di televisi. 
 
Saat menyaksikan kembali tayangan itu di YouTube dan menyaksikan wawancara ini (Helmy Yahya mewawancarai Susi Susanti), rasa haru dan bangga itu tetap ada. Air mata otomatis keluar, atau setidaknya berkaca-kaca.   


 
 
Untuk mendapatkan status WNI (masa itu), memang tidak mudah. Taufik juga cerita Tong Sin Fu (湯 仙 虎 = Tang Xianhu), pelatih bulu tangkis Indonesia yang kesulitan mendapatkan kewarganegaraan Indonesia, akhirnya pulang ke Tiongkok, melatih di sana, dan melahirkan seorang Lin Dan (coba dengar di menit: 22:34 sampai 26:35). 
 
Ini ada beberapa link berita tentang Tong Sin Fu:
  1. Tong Sin Fu: Pencetak Generasi Emas, Ditolak Negeri Kelahiran (1) (Jawa Pos)
  2. Tong Sin Fu: Pencetak Generasi Emas, Ditolak Negeri Kelahiran (2) (Jawa Pos)   
  3. Tong Sin Fu: Pencetak Generasi Emas, Ditolak Negeri Kelahiran (3) (Jawa Pos)
  4. Tong Sin Fu: Kerugian Besar Indonesia, Berkah untuk China (CNN)  
  5. Kisah Indra Wijaya dan Tong Sin Fu, Aset Bulutangkis yang Dibuang Indonesia (IndoSport)  
  6. Tong Sin Fu, Aset Bulutangkis yang Dibuang Indonesia (IndoSport). Di sini Anda akan membaca penuturan dari Tan Joe Hok (orang Indonesia pertama yang meraih medali emas Asian Games, yakni pada tahun 1962), betapa tragisnya perlakuan yang didapat Tong Sin Fu dari oknum dalam perjuangannya untuk mendapatkan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Di berbagai sumber, penulis membaca Tong Sin Fu alias Fuad Nurhadi. Penulis merasa aneh, mengapa beliau belum jadi WNI, tapi punya "nama Indonesia" Fuad Nurhadi? Penulis merasa, dari sinilah penulis baru mendapat sedikit info mengapa beliau punya "nama Indonesia".


Ini momen sejarah yang mengharukan tersebut.
 

abcs