Catatan Tentang RUU Pilkada via DPRD

Untuk membaca beritanya, silakan klik saja judul berita di bawah ini:

  1. Hasil Voting: DPR Putuskan Pilkada Lewat DPRD
  2. DPR Putuskan Pilkada Lewat DPRD, Perludem: Demokrasi Mundur
  3. Ini Meme Lucu nan Kocak Sindir Pengesahan RUU Pilkada
  4. Prabowo: Saya Senang KMP Menang di UU Pilkada
  5. Menang Voting RUU Pilkada, KMP Gelar Syukuran Di Hotel Sultan 
  6. Koalisi Merah Putih Menangkan RUU Pilkada, PKS: Kami Sudah Teruji! 
  7. Berhasil Menangkan Pilkada lewat DPRD, Prabowo Bangga Koalisi Merah Putih 
  8. Matinya Demokrasi Negeri Ini! 
  9. Pilkada DPRD 'Bunuh' Demokrasi, Karangan Bunga Akan Ditebar di Depan Istana
  10. Tiga Kepala Negara Siap Hadiri Bali Democracy Forum (Indonesia jadi tuan rumah, kontras dengan DPR yang Putuskan UU Pilkada Lewat DPRD)
  11. Netizen Kritik Putusan Pilkada Lewat DPRD
  12. #ShameOnYouSBY Puncaki Trending Topic Gara-Gara RUU Pilkada
  13. DPR Putuskan Pilkada Lewat DPRD, #RIPDEMOKRASI Jadi "Trending Topic" 
  14. Twitter: RIP Demokrasi, SBY Pemotong Lidah Rakyat, Selamat Datang Orba 
  15. Protes Berlanjut, Muncul #ShamedByYouAgainSBY  
  16. Sambut Kepulangan SBY, #WelcomeMrLiar Menjamur di Twitter 
  17. Investor Enggan Masuk ke Indonesia Karena Pilkada Lewat DPRD 
  18. Ahok: Kalau Pilkada Melalui DPRD, Saya Berhenti Saja
  19. Penolakan Pilkada oleh DPRD Meluas 
  20. Ini Saran Yusril untuk SBY & Jokowi Agar UU Pilkada Gak Berlaku
  21. KMP Gigit Jari, UU Pilkada Tidak Bisa Dieksekusi!
  22. Orang Bodoh Itu yang Usul Pilkada lewat DPRD! Kata Bang Buyung Sih
  23. Pengamat: Andai Prabowo-Hatta Menang, Tak Akan Ada RUU Pilkada dan UU MD3
  24. Saya (Merasa) Ditipu Anggota Dewan
  25. RUU Pilkada Melegalkan Korupsi
  26. Pengakuan Fadli Zon, Buka Topeng Koalisi
  27. Ini Usul Ridwan Kamil Agar Pilkada Langsung Tidak Menghamburkan Uang
  28. DPD RI: Hargai Hak Rakyat, Tolak Pilkada Lewat DPRD!
  29. Meluncur, Petisi Tolak Pilkada Kembali ke DPRD
  30. Pilkada via DPRD: Tolak, Ini Kata Sejumlah Tokoh
  31. DPR: "Wakil Rakyat?" atau "Wakil Partai?"
  32. Tak Setuju Pilkada oleh DPRD, Ahok Akhirnya Mundur dari Gerindra
  33. Kepala Daerah Dukung Pilkada Langsung
  34. Ahok: Kalau Pilkada Melalui DPRD, Saya Berhenti Saja
  35. Ahok Mundur: Itu Benar, Kata Pengamat Politik
  36. Lahir Ray Rangkuti Jadi Fadli Zon dan Siti Zuhro Baru
  37. Siti Zuhro: Sedang Sakit Atau Halusinasi? 
  38. Beredar Surat Bagi-Bagi Jatah Kursi Koalisi Prabowo di DPR MPR

Mari Kita Belajar dari 2 Anak Kecil Ini

Dalam sebuah lomba Zhang Junhao (3 tahun) berhadapan dengan Qu Junxi. Siapa yang diputuskan juri sebagai pemenang bukanlah hal yang penting. 

Coba Anda cermati percakapan dan ekspresi kedua anak kecil ini yang mengajarkan kita sebuah pelajaran penting dalam kehidupan.

Saksikan video berikut ini:



Catatan Perjalanan Kasus Aiptu Labora Sitorus

Silakan klik tulisan warna biru di bawah ini untuk membaca berita selengkapnya (untuk foto, klik: Labora Sitorus): 
  1. Wow, Polisi Papua Punya Rekening Gendut Rp 1.5 Triliun (05 Mei 2013)
  2. Punya 60 Rekening? Aiptu Labora Sitorus Menjawab (17 Mei 2013)
  3. Aiptu Labora Sitorus Mesin ATM Perwira Polisi Papua Hingga Mabes? (17 Mei 2013)
  4. Rekening Gendut Aiptu LS, Berapa Gaji Normal Polisi Berpangkat Aiptu? Bagian 1 (19 Mei 2013) 
  5. Rekening Gendut Aiptu LS, Berapa Gaji Normal Polisi Berpangkat Aiptu? Bagian 2 (19 Mei 2013)
  6. Gaji Polisi (19 Mei 2013)
  7. Ini 5 Penyebab Polisi di Indonesia Bisa Cepat Kaya (20 Mei 2013)
  8. Ada 33 Perwira Polisi Terima Dana Aiptu Labora (24 September 2013)
  9. 18 Perwira Diperiksa Terkait Rekening Gendut Aiptu Labora Sitorus (29 Oktober 2013)
  10. Pemilik Rekening Gendut Aiptu Labora Sitorus Divonis 2 Tahun Bui (17 Februari 2014)
  11. Hukuman Labora Sitorus Rendah, Polri Klaim Sudah Maksimal (19 Februari 2014)
  12. REKENING GENDUT LABORA SITORUS: Polisi Berpangkat Perwira Menengah Diburu (19 Februari 2014)
  13. KY Nilai Vonis Dua Tahun Buat Labora Sitorus Ajaib (19 Februari 2014)
  14. Vonis Labora Sitorus Ditambah 6 Tahun (06 Mei 2014)
  15. Artidjo Cs Tambah 7 Tahun Vonis Aiptu Labora (18 September 2014)
  16. MA Tolak Kasasi Polisi Pemilik Rekening Gendut (18 September 2014)
  17. MA Hukum Aiptu Labora 15 Tahun Penjara dan Denda 100 Kali Lipat dari Vonis Sebelumnya (18 September 2014)
  18. Vonis Labora Sitorus Ditambah, DPR: Artidjo Algojo! (18 September 2014) 
  19. "Vonis Aiptu Labora Diperberat, Efek Jera untuk Oknum Polisi" (18 September 2014)
  20. Ini Pertimbangan MA Perberat Vonis Polisi Berekening Rp 1,5 Triliun (18 September 2014) 
  21. Hukuman Labora Diperberat, Peringatan Untuk Polisi Korupsi (19 September 2014)
  22. 15 Tahun Penjara, Hasil Rekening Gendut Aiptu Labora Sitorus (19 September 2014)

Pilkada Langsung & Pilkada Oleh DPRD?

Klik saja tulisan biru di bawah gambar jika ingin membaca beritanya






 Kompas



Haji Lulung: Ahok Harus Dibinasakan!

MERDEKA.COM. Anggota DPRD DKI Jakarta Abraham Lulung Lunggana (Haji Lulung) mengatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) benar-benar alami gangguan jiwa (gila). Bahkan, Lulung mengaku bakal 'membinasakan' karier Ahok sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.

Lulung mengatakan Ahok sempat menyebut DPRD merupakan sarang koruptor apabila Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) disahkan. Menurut Lulung, Ahok hanya suka menebar sensasi untuk mencapai popularitasnya.

"Ahok itu harus dibinasakan, binasakan kariernya jadi wakil gubernur," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Kamis (11/9).

Bahkan, Lulung bakal menjegal Ahok untuk menjadi gubernur DKI Jakarta. Menurut dia, mantan bupati Belitung Timur ini tidak mempunyai etika dalam memimpin DKI. Hal tersebut melanggar Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.

"Kalau dulu saya bilang harus diperiksa kesehatan jiwanya, hari ini terbukti, semua orang bilang dia gila. Makanya saya bilang, saya binasakan kariernya Ahok. Enggak bakalan dia dilantik jadi gubernur," kata Lulung.

Seperti diketahui, Ahok resmi mengajukan surat pengunduran diri dari Partai Gerindra. Ahok mengaku tidak sejalan dengan partainya, terkait rancangan undang-undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang menginginkan pilkada dipilih oleh DPRD.

Sumber: Yahoo News

Setelah membaca berita ini, terlintas pertanyaan: Siapa yang pantas "dibinasakan"? Apakah Ahok atau justru Haji Lulung?

Ada baiknya Anda klik (Yahoo News) untuk membaca suara rakyat pada bagian komentar, persis di bawah berita tersebut. 

Apakah mereka pro Haji Lulung yang jadi wakil rakyat atau pro Ahok, calon Gubernur DKI yang prorakyat?

Zaman sudah berbeda, rakyat sudah cerdas, tidak mudah lagi diprovokasi dan dibodohi. Dulu, isu SARA adalah cara paling gampang menaklukkan lawan politik. Sayang, sekarang (setidaknya saat pasangan Jokowi-Ahok bertarung untuk jadi DKI 1 & 2 serta saat Jokowi-JK bertarung untuk jadi RI 1 & 2) isu SARA sudah tidak begitu efektif. Koalisi partai dengan suara yang jauh lebih besar pun bukan lagi jaminan untuk menang.

Rakyat memilih figur yang rekam jejaknya baik, bukan partai pengusungnya. Koalisi sekian banyak partai dengan suara perolehan di atas 50% (yang konon mempresentasikan sekian banyak suara rakyat yang terwakili), toh saat pilpres hasilnya tidak sejalan dengan prosentase tersebut. 

Apakah ini pertanda partai tidak peka terhadap aspirasi rakyat? Rakyat memilih capres A, sedangkan elit partai justru berkoalisi dengan capres B. 


Hari Kamis, 11 September 201: Haji Lulung: Ahok Harus Dibinasakan! 
 
Lalu baca juga apa kata Haji Lulung pada Minggu, 14 September 2014 (klik saja):

 

Video-Video Keren YouTube yang Menyentuh Hati Penulis



Raport Anggota DPR Kita: 270 Anggota DPR Bolos Saat Rapat Paripurna


Rapat paripurna sudah terlambat 1 jam lebih pun (menunggu kehadiran anggota dewan), tetap saja masih banyak yang bolos. Jumlah anggota 560 orang, yang bolos 270 orang, yang hadir hanya 290 (itu pun banyak yang tidak serius mengikuti jalannya sidang dan sibuk dengan aktivitasnya masing-masing: menelepon, ngobrol,...). Target penyelesaian 455 undang-undang, sampai Februari 2014 hanya mampu selesaikan sekitar 130.

Ketika kita menginginkan sesuatu, misalkan membeli ponsel keren, kita akan berusaha keras untuk mendapatkannya (menabung, menghemat, kerja lembur cari tambahan, dan lain-lain). Saat mimpi terwujud, tentu ponsel tersebut akan kita jaga dengan baik. 

Ketika akan mencalonkan diri jadi anggota dewan, mereka berusaha keras untuk mewujudkan cita-cita tersebut (yang konon akan berjuang untuk kesejahteraan dan kepentingan rakyat), tak peduli ratusan juta bahkan miliaran rupiah uang habis untuk kampanye dan segala macam urusan pemilihan agar terpilih, termasuk aneka janji jika terpilih. Tapi ketika terpilih, kok kinerjanya seperti ini??? Kepentingan siapa yang Anda perjuangkan???



Penulis berharap ada media cetak dan media online yang selalu menuliskan data absensi dan aktivitas para anggota dewan agar kinerjanya semakin baik (media berfungsi sebagai pengontrol, dan ini bentuk pertanggungjawaban anggota dewan kepada rakyat yang memilihnya).

Misal: 
Sidang tanggal sekian, yang izin berapa orang (apa alasan izinnya), yang sakit berapa orang (sakit apa), yang bolos berapa orang. Tuliskan nama lengkap mereka, asal partai mana, pajang foto mereka. Abadikan pula segala kegiatan yang tak berhubungan dengan sidang (tidur, main games, nonton video porno,...).

Yang terlalu sering izin untuk keperluan pribadi diberi teguran, yang sering sakit, ada baiknya mengundurkan diri (konsentrasi mengobati penyakitnya, kita doakan panjang umur agar nanti bisa mencalonkan lagi jika sudah sehat), yang sering bolos, seperti di perusahaan swasta, berhentikan saja agar digantikan dengan yang lebih rajin mengurus kepentingan rakyat. Termasuk yang sering main games, menelepon rekanan, tidur waktu sidang,... kita berikan mereka kesempatan berwiraswasta (bisa main games, menelepon, dan tidur sepuasnya). 

Pemasangan foto di media cetak dan online (juga media elektronik), mudah-mudahan saja membuat mereka jera dan malu hingga mengubah kebiasaan buruk dan meningkatkan kinerjanya. Tapi... seandainya mereka tidak juga malu dengan hal ini (seperti halnya koruptor yang tertangkap, tidak menutup wajah dari sorotan kamera, bahkan tetap bisa tersenyum), ya... apa boleh buat. Kita terima saja nasib kita. Silakan klik dan baca juga: Inikah Tingkat Rasa Malu Pencuri???  

Anjing Setia Jaga Makam Majikan Hingga Kurus Kering

Tak salah jika anjing disebut sebagai sahabat manusia. Sebab mereka sangat setia mendampingi majikannya ke mana pun dalam kondisi apapun. Hal itu terjadi di India, pada Bhaskar Shri dan peliharaannya itu. 
Anjing Setia Jaga Makam Majikan Hingga Kurus Kering

Pemuda itu meninggal dalam kecelakaan mobil. Namun anjingnya yang bernama Tommy begitu setia menjaga kuburan sang majikan selama dua minggu penuh.

Seperti diberitakan Oddity Central, Selasa (2/9/2014), anjing itu dilaporkan tak mau makan sepanjang waktu. Hanya menjaga makam di pinggiran Kota Chennai, tak peduli panasnya siang dan dinginnya malam selama 15 hari.

Bhaskar adalah seorang pekerja konstruksi yang sangat mencintai anjingnya. Ia telah mengadopsi Tommy lima tahun silam. Semenjak itu, keduanya tak terpisahkan. Selalu bersama ke mana pun. 
Ketika Bhaskar meninggal, Tommy pun sangat sedih. Anjing itu bahkan menolak meninggalkan makam tuannya. Bahkan menangisinya hingga 2 pekan lebih.

Kondisi Tommy yang tak mau beranjak dari makam untuk mencari makan, juga perasaan sedihnya. Membuat ia kurus kering. Bobot tubuhnya berkurang drastis.

Tommy akhirnya diselamatkan dua minggu kemudian oleh Dawn Williams, seorang petugas penyelamat hewan dari Blue Cross of India.

"Saya pertama kali melihat anjing cokelat duduk di kuburan yang masih segar selama satu malam. Ketika itu minggu pertama Agustus, tapi aku tak berpikir jauh tentang apa yang dilakukan si anjing," kata Dawn.

"Tapi pada tanggal 13 Agustus, ketika aku melintas kawasan itu lagi. Anjing itu masih duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama pula. Sepertinya ia tidak pindah tempat selama beberapa minggu," beber Dawn.

"Aku bisa melihat bahwa ia berada dalam kondisi tertekan. Dia kelaparan dan aku yakin dia habis menangis. Aku memberinya air dan biskuit, tapi ia menolak untuk berpindah tempat. Kemudian, dengan rekanku, aku berjalan ke sekitar wilayah itu, meminta informasi jika penduduk setempat tahu si pemilik anjing," tutur Dawn.

Akhirnya ada penduduk setempat yang menjelaskan siapa Tommy. Anjing yang menjaga makam tuannya, dan tak seorang pun bisa membuatnya bergerak. Berkat informasi warga, Dawn pun berhasil melacak ibu mendiang Bhaskar, Shrimati Sundari, yang juga seorang pekerja konstruksi.

"Ketika Tommy melihatnya, ia melompat dan menjilatinya sebelum berdiam di kakinya. Itu tanda bahwa anjing itu mengenalnya," jelas Dawn.

Menurut Sundari, Bhaskar dan Tommy memiliki hubungan yang sangat istimewa dekat. Tapi sejak kematiannya pada 2 Agustus, anjing itu menghilang. Mereka mencari Tommy namun tak menemukannya, dan berpikir hewan telah menemukan rumah baru.

Namun ternyata Tommy pergi ke makam putra Sundari. "Aku benar-benar senang dia kembali. Aku akan menjadikannya teman setia, dan menjadikannya sebagai pengingat putraku," ungkap dia.

"Sedih melihat mereka pergi. Tapi aku senang mereka bisa bersatu kembali. Aku yakin Tommy akan membantu Sundari melewati kesedihannya, anjing menakjubkan soal emosi," ucap Dawn.

Kisah anjing setia ini bukan hanya sekali. Sebelumnya ada Hachiko, Leao dan Capito yang tetap di kuburan tuannya selama lebih dari lima tahun. Lalu anjing serigala yang berbaring di atas batu nisan nenek pemiliknya, terisak-isak menangisi kematiannya. (Ein)


Sumber: Yahoo News

Haji Lulung dan Kebenaran Ucapannya

Haji Abraham Lunggana atau dikenal dengan nama Haji Lulung, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta  yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta mengeluarkan pernyataan yang bertolak belakang.

Kamis, 28 Agustus 2014 Haji Lulung mengatakan: "Abraham Lunggana Minjem, Itu Lamborghini Bukan Punya Gue."

Senin, 1 September 2014 ternyata mobil Lamborghini Gallardo warna hijau milik Haji Lulung (silakan klik tulisan warna biru di bawah foto).


Untuk memperbesar tampilan, silakan klik pada gambar
Untuk membaca berita selengkapnya, klik tulisan warna biru

 Klik "Minjem" untuk baca berita lengkapnya

Klik "Lambhorgini Miliknya" untuk baca berita lengkapnya


Belum selesai sampai di situ, anggota dewan yang terhormat ini mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas (bernada rasis) saat ditanya soal mobil Lamborghini miliknya.

Klik "Sama-Sama Pribumi" untuk baca berita lengkapnya

Hore, Terima Payout Neobux $ 8.08

Bisnis online PTC (paid to click) Neobux yang sudah lama penulis ikuti, iseng sambil online klik iklan yang tersedia. Pas lihat jumlahnya sudah cukup untuk payout, langsung deh ajukan payout.Hanya single fighter (klik sendiri) tanpa ada referral yang dicari sendiri maupun rental referral sehingga lamaaa baru bisa payout. Lumayanlah...

Secara instan dalam hitungan detik, uang sudah masuk ke Paypal. Mantap...








Lamborghini Bodong: Haji Lulung, Kevin, Mr. X dan Kepastian Hukum di NKRI

Lamborghini, mobil mewah yang akhir-akhir ini menghebohkan Indonesia. Ada 3 mobil Lamborghini yang menghebohkan adalah Lamborgini hijau yang dibawa Haji Lulung (B 1285 SHP),  Lamborghini putih yang dibawa Kevin (B 8 R), dan Lamorghini kuning yang dibawa Mr. X (B 1432 SHV).

Berikut tautan ke berita tentang supercar (yang harganya miliaran rupiah) dan menghebohkan tersebut: 


  1. Lamborghini Hijau Berpelat Bodong Haji Lulung Akan Disita Polisi
  2. Ini Dia Lamborghini ‘Bodong’ Warna Putih Yang Ditilang Polisi  
  3. Polisi Masih Bungkam Siapa Pemilik Lamborghini yang Ditilang





Sudah seharusnya "ing ngarso sung tulodo" (yang di depan memberi teladan). Yang di depan bisa berarti yang berpendidikan (sekolahnya tinggi), yang di depan dari sisi ekonomi (orang sangat kaya), atau yang di depan dari sisi jabatan (pejabat tinggi) sudah seharusnsya memberi teladan. 

Tingkah laku Anda yang di depan, selalu menjadi sorotan media dan akan jadi perbincangan mayarakat. Yang mengendarai mobil supermahal tersebut hampir pasti mereka yang terdepan di negeri ini. Tak mungkin rakyat biasa mampu membeli mobil semahal itu (pasti superkaya). Tak mungkin orang biasa (orang yang tinggi pendidikan atau tinggi pejabat) -lah yang mengendarainya. Jangan memberi contoh yang tidak baik (melanggar hukum: mengendarai kendaraan tanpa surat resmi), hingga menyulitkan orang lain (polisi pun sampai bingung untuk menyebutkan nama pemiliknya) karena tingginya posisi Anda (jabatan sangat tinggi atau uangnya sangat banyak). Jadi serbasalah... meskipun masyarakat yakin, dengan mudah polisi bisa tahu siapa yang mengendarai dan memiliki Lamborghini tersebut karena polisi yang menilang tahu siapa yang mengendarai dan di data base kemungkinan ada data pemilik atau setidaknya mudah untuk ditelusuri siapa pemiliknya.  
abcs