Seorang tukang bangunan senior merasa sekaranglah saatnya untuk pensiun. Ia
ingin menghabiskan masa tuanya bersama keluarga tercinta.
Ia sudah lama bekerja dan merupakan tukang bangunan terbaik di tempatnya
bekerja. Soal membangun rumah, ia memang ahlinya dan setiap ada proyek
membangun rumah mewah, ia pasti dilibatkan.
Saat menyampaikan kepada pemilik perusahaan tempatnya bekerja, majikan dan
mandor merasa sangat sedih, tetapi mereka memakluminya. "Pak, saya punya
satu permintaan sebelum Bapak pensiun. Tolong Bapak buatkan satu rumah terbaik
sebelum Bapak pensiun," pinta sang majikan.
Meski berat hati, tukang bangunan itu menyanggupi permintaan majikannya.
"Saya percayakan kepada Bapak untuk mengerjakannya. Gunakan semua bahan
terbaik, hasilkan sebuah karya terbaik sebelum pensiun. Bila perlu sesuatu,
hubungi mandor, beliau akan menyiapkan semuanya," lanjut majikannya.
Sebenarnya sang tukang bangunan tidak ingin bekerja lagi, tapi karena ini
permintaan langsung dari majikan, ia terpaksa mengiyakannya. Mulailah ia
bekerja. Ia ingin menyelesaikan rumah ini secepat mungkin, bukan sebaik
mungkin.
Hal ini tak mengalami kendala karena tidak ada yang mengawasinya. Bahan yang
digunakan adalah semua bahan yang ada di gudang perusahaan. Apa yang ada saja,
kayu tua, besi keropos dan berkarat, langsung dipakainya. Semua hal buruk ini
tak akan terlihat, toh nantinya akan tertutup cat, pikirnya.
Singkat cerita, rumah itu diselesaikannya dengan sangat cepat karena dikerjakan
asal-asalan. Majikan mendatangi rumah itu, lalu memeriksa bagian luar dan
dalamnya. Setelah memeriksa bagian dalam rumah, majikan menutup pintu, lalu
menyerahkan kunci kepada tukang bangunan.
"Pak, ini hadiah untuk Bapak yang selama ini telah bekerja dengan baik.
Ini ucapan terima kasih dari saya atas pengabdian Bapak selama ini," kata sang majikan.
Mendengar ucapan majikannya, tukang bangunan merasakan penyesalan yang amat
dalam karena membuat karya terakhir secara asal-asalan.
Selesaikan tugas yang dipercayakan kepada kita dengan sebaik mungkin. Ini demi kebaikan bersama. Seandainya rumah itu pesanan konsumen dan hasilnya memuaskan, nama baik pekerja terjaga, nama perusahaan tetap baik, dan konsumen puas. Tak akan ada rasa penyesalan.
Sumber: ditulis ulang dan diedit Hendry Filcozwei Jan dari cerita kiriman teman via WA.
Posting Komentar