- Jangan bicara rokok bisa memperpendek umur kepada para perokok. Mereka akan membantah: jodoh, rezeki, ajal ditentukan oleh Tuhan. Ngapain takut merokok. Tetangga saya yang merokok, sampai usia 90 tahun sehat-sehat saja, malah ada tetangga yang nggak merokok, baru 40 tahun meninggal.
- Tulisan di kemasan rokok: Rokok Membunuhmu. Jangan ucapkan itu ke perokok. "Iya," jawab mereka. "Rokok membunuhmu, bukan membunuhku," lanjut perokok.
- Saat terbatuk-batuk saat merokok, seorang istri menasihati suaminya. "Sudah Pak, jangan merokok lagi. Itu sudah batuk-batuk." Suami menjawab, "Ini bukan karena merokok, selama ini baik-baik saja. Ini karena tadi pagi saya banyak makan gorengan." Hahaha ... gorengan jadi kambing hitam.
- Guyonan versi stand up comedy. "Kalau merokok, jangan takut mati. Kenapa saya bilang jangan takut mati? 'kan ada korek api, kalau mati, tinggal nyalakan lagi. Jadi jangan takut mati." Hahaha ...
- Guyonan versi stand up comedy. "Bagi saya, rokok itu gaya hidup. Rokok membunuhmu? Mau bunuh, bunuh saja. Mati, ya mati saja. Lagian untuk apa gue hidup kalau mati gaya?" Hahaha ...
- Guyonan versi stand up comedy. "Saya benci banget sama rokok. Makanya kalau ada rokok, saya bakar." Hahaha ...
Rokok pasti akan dibela para pecintanya. Ada banyak alasan para perokok (dari yang asal saja, hingga yang terkesan logis). Pokoknya, maju tak gentar membela rokok.
Silakan
saja merokok, asalkan jangan bagi racun (baca: asap-nya) kepada orang
di sekitar Anda. Anda bebas merokok (Anda yang beli dan risiko Anda yang
tanggung sendiri), ya itu tadi, asal jangan bagi racun ke lingkungan di
sekitar Anda.
Catatan:
Pada posting dengan
label "Sebatang Rokok", penulis akan menceritakan banyaknya efek
negatif rokok bagi kesehatan dan lingkungan. Penulis yakin, banyak orang
yang tidak sepakat dan akan memberikan aneka bantahan. Itu sah-sah
saja, semua orang bebas berpendapat.
0 Responses
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar