Perokok Banyak Merugikan dan Dirugikan

Mengapa perokok merugikan dan dirugikan? Iya, jelaslah merugikan. Perokok merugikan orang di sekelilingnya. 

Kasus kebakaran akibat sembarangan membuang puntung rokok (salah satunya kebakaran pom bensin), kaki luka bakar akibat menginjak puntung rokok (bagi yang tak memakai sandal), abu rokok yang mengenai mata (penulis pernah kelilipan abu rokok yang dijentikkan perokok dari mobil, saat itu penulis sedang mengendarai motor), pakaian yang bolong-bolong akibat api rokok kretek yang terbang (sekarang sudah agak jarang karena sebagian besar sudah rokok filter, bukan rokok kretek). Meja, kursi, dan banyak tempat lain yang rusak akibat terbakar rokok (perokok meletakkan rokoknya yang menyala di sembarang tempat).

Kerja juga jadi lebih lambat. Seorang pekerja bangunan misalnya. Biasanya tangan kiri pegang kaleng cat, tangan kanan pegang kuas. Kalau perokok? Penulis pernah lihat tukang bangunan yang perokok. Tangan kiri pegang rokok, tangan kanan pegang kuas. Kaleng cat ditaruh di lantai. Mengapa kaleng cat tidak dipegang di tangan kiri? Kalau mereka lupa, cat bisa tumpah saat akan merokok.

Jadi proses mengecatnya: jongkok, celupkan kuas ke kaleng cat, berdiri, mengecat, kuas kering, jongkok, celup kuas ke kaleng cat, berdiri, dan seterusnya. Itu juga masih ditambah jeda mengisap rokok. Hmmm ... 

Jika perhitungan upah sistem upah harian, jelas merugikan pemberi kerja.

Dirugikan? Iya, mereka juga dirugikan. Bukan karena diskriminasi tapi akibat ulah sendiri (merokok). Banyak tempat umum yang tidak membolehkan orang merokok, bahkan untuk negara Singapura misalnya, Anda akan terkena denda jika merokok di area terlarang. Ada juga perusahaan yang ogah menerima perokok sebagai karyawannya.

So ... mengapa masih terus memutuskan terus merokok???

 
Catatan
Pada posting dengan label "Sebatang Rokok", penulis akan menceritakan banyaknya efek negatif rokok bagi kesehatan dan lingkungan. Penulis yakin, banyak orang yang tidak sepakat dan akan memberikan aneka bantahan. Itu sah-sah saja, semua orang bebas berpendapat.

Silakan saja merokok, asalkan jangan bagi racun (baca: asap-nya) kepada orang di sekitar Anda. Anda bebas merokok (Anda yang beli dan risiko Anda yang tanggung sendiri), ya itu tadi, asal jangan bagi racun ke lingkungan di sekitar Anda.
0 Responses

Posting Komentar

abcs