Waktu itu, penulis pun terpaksa bertanya pada pembantu dari murid les untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat bahasa Sunda yang tertulis di buku.
Sekarang penulis sudah lumayan mengerti bahasa Sunda, meski tetap tidak berani berbicara bahasa Sunda.
Banyak sekali kata-kata bahasa Sunda yang berbeda sama sekali dengan bahasa Indonesia. Misalkan saja kata "naon" yang artinya apa, "kumaha" artinya bagaimana, dan lain-lain.
Ada kata-katanya sama dengan bahasa Indonesia, tapi artinya berbeda. Misalkan saja: "lain" itu artinya bukan (dalam bahasa Indonesia, kata tersebut artinya tidak sama), atau kata "amis" yang artinya manis (bukan anyir).
Tapi penulis menemukan banyak kata dalam bahasa Sunda yang mirip bahasa Indonesia. Hanya berbeda 1 huruf saja. Kadang penulis merasa, bahasa Sunda seperti kata plesetan dari bahasa Indonesia. Banyak kata dalam bahasa Sunda yang mirip bahasa Indonesia (padahal bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, bukan dari bahasa Sunda).
Inilah kata-kata bahasa Sunda yang mirip dengan bahasa Indonesia:
(bahasa Indonesia ➡ bahasaSunda):
- basah ➡ baseh
- bukti ➡ buktos
- celaka ➡ cilaka
- coba ➡ cobi
- cukup ➡ cekap (beda 2 huruf)
- hati ➡ haté
- jagung ➡ jagong
- lama➡ lami
- murah ➡ mirah
- nama ➡ nami
- pendek ➡ pondok (beda 2 huruf, bisa juga 1 huruf e jadi o)
- permisi ➡ permios (agak beda, tapi tidak berbeda jauh)
- terus ➡ teras
- sama ➡ sami
- sepatu ➡ sapatu
- sepeda ➡ sapedah
- sepuluh ➡ sapulu (dalam bahasa Sunda tanpa huruf "h")
- sebelas ➡ sabelas
Baca juga: Rumus Bahasa Sunda
Posting Komentar