Kalau hurufnya sama, susunannya berbeda, artinya berbeda, itu hal biasa. Misalkan kata: sapi lalu diacak bisa menjadi kata: pisa (menara miring di Italia), isap (sedot), pasi (pucat pasi), ispa (infeksi saluran pernapasan akut), siap (sudah disediakan), dan seterusnya. Seperti sedang mengisi TTS ya?
Kata pertama adalah kata angsa dalam bahasa Palembang. Dalam bahasa Palembang, kata angsa itu angso (hanya huruf a di akhir yang berubah jadi huruf o). Ketika tinggal di Bandung yang masyarakatnya menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-harinya, penulis kaget mengetahui bahwa angsa dalam bahasa Sunda-nya: soang (hanya susunan hurufnya berbeda dengan bahasa Palembang).
Lalu ada kata: halo dan hola, halo dalam bahasa Indonesia dan (hola dalam bahasa Portugis serta Spanyol) dengan arti yang sama.
Ada kata and (bahasa Inggris) serta kata dan (bahasa Indonesia).
Berikut kata-kata itu:
- and >< dan (Inggris - Indonesia)
- angso >< soang (Palembang - Sunda) klik: Palembang, lihat halaman 17 poin d, untuk bahasa Sunda, silakan klik: Sunda
- hola >< halo (Portugis, Spanyol- Indonesia) <-- silakan klik tulisan ini
Dalam bahasa Indonesia ada beberapa kata yang susunan hurufnya berbeda tapi artinya sama atau kurang lebih sama.
Coba cek kata banteras di kamus, kata ini akan merujuk ke kata berantas.
Kemudian kata jalur dan lajur.
Kata sapu dan usap dalam kalimat terkadang mirip (Anda bisa klik kata berikut: sapu dan usap).
Minyak kayu putih diusapkan ke perutnya atau minyak kayu putih disapukan ke perutnya (diusapkan = disapukan).
Pada bagian penutup ini, penulis menemukan ada nama kota di Jepang, yang jumlah hurufnya sama (5 huruf), tapi susunan hurufnya berbeda (tentu kotanya juga beda dong). TOKYO >< KYOTO.
Posting Komentar