Ratna Sarumpaet: Kalau Jokowi Tidak Saya Kritik, Berarti Saya Enggak Sayang Sama Beliau

Aktris Atiqah Hasiholan bersama ibunya, Ratna Sarumpaet saat ditemui di kediamannya di kawasan Kampung Melayu Kecil, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2019).(KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI) 

Penulis Baharudin Al Farisi
Editor Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com- Aktivis dan seniman Ratna Sarumpaet mengatakan, kritiknya terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama ini adalah bentuk kasih sayangnya.

"Kalau beliau tidak saya kritik, berarti saya enggak sayang sama beliau," ucap Ratna saat ditemui di kediamannya di kawasan Kampung Melayu Kecil, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2019).

Sutradara film Jamila dan Sang Presiden (2009) itu tak gentar melayangkan kritikan, jika memang merasa ada yang perlu dibenahi dalam pemerintahan.

"Itu 'kan tabiat saya. Saya rasa juga nanti mudah-mudahan Pak Jokowi juga kapok penjarakan saya. Enggak ada gunanya juga, orangtua 'kan," kata Ratna,

Kata Ratna, tugasnya sebagai warga negara yang juga aktivis adalah mengkritik kinerja pemerintah sebagai bukti Indonesia merupakan negara demokrasi.

"Masa kalau saya kritik, masa saya dimarahin lagi, enggak boleh gitu dong, kita negara demokrasi. Tugas saya sebagai aktivis," kata Ratna.

Ia menambahkan, meski aktivitasnya sempat terhenti karena harus menjalani hukuman, tak menyurutkan semangatnya untuk melanjutkan perannya sebagai aktivis.

"Ya sebagai aktivis itu enggak bisa diubah ya, sudah tabiat saya," ujar ibunda aktris Atiqah Hasiholan itu.

"Di penjara di Polda juga banyak yang saya bantu. Artinya kualitas saya sebagai aktivis di situ enggak berhenti di mana pun saya berada," lanjutnya.

Adapun Ratna sebelumnya menyebarkan berita bohong bahwa ia telah dikeroyok sejumlah orang saat berada di Bandung, Jawa Barat.

Foto mukanya yang bengkak dan lebam juga sempat beredar di media sosial.

Belakangan, setelah sejumlah orang curiga dengan foto tersebut, Ratna pun mengaku telah berbohong.

Wajahnya lebam Ratna dalam foto yang beredar luas itu ternyata diambil setelah menjalani operasi plastik.

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemudian menyatakan Ratna bersalah atas penyebaran berita bohong.

Dia divonis dua tahun penjara pada Kamis (11/7/2019). Vonis tersebut lebih rendah dari tuntutan jaksa, yakni enam tahun penjara.

Sumber: Kompas

Catatan:

Apa yang menyebabkan Ratna Sarumpaet dipenjara? Apakah karena mengkritik Jokowi atau menyebarkan HOAX (mukanya bengkak karena jadi korban pengeroyokan atau habis operasi plastik)?

Kritik ≠ HOAX

0 Responses

Posting Komentar

abcs