Trik Timbang Telur Puyuh, yang Busuk Bisa Terjual

Hari Minggu, penulis sekeluarga (penulis bersama istri, dan kedua anak kami) pergi ke pasar kaget di belakang kompleks perumahan. Selain bisa berolahraga, di sana juga bisa sarapan aneka makanan (dari bubur ayam, kupat tahu, sampai mi kocok). 

Aneka kebutuhan rumah tangga juga ada, seperti daging sapi, aneka bumbu dapur (jahe, kencur, lengkuas, sereh, daun salam, daun jeruk, bawang putih, bawang merah, cabe, dan banyak lagi). Ada daging ayam, sayur mentah, lauk matang, sampai pakaian dan sepatu pun ada.

Saat itu istri beli telur puyuh. Seperti biasa, istri diberi kantong kresek untuk mengisi telur. Istri penulis memilih telur puyuh. Saat ditimbang, ternyata kelebihan berat sedikit. Suami si ibu penjual telur yang bantu menimbang mengambil beberapa butir telur dari dalam kantong kresek untuk mengurangi berat, lalu menaruhnya kembali ke tumpukan telur puyuh yang lain.

Saat ditimbang lagi, eh ... ternyata timbangan menunjukkan kurang dari berat yang diinginkan. Jadi terpaksa si bapak menambah beberapa butir lagi hingga timbangan pas.

Tahu apa yang terjadi? Saat di rumah, istri mencuci telur puyuh untuk kemudian disimpan ke dalam kulkas. Lho kok ada 2 butir ringan sekali, saat ditaruh di air, telur itu mengambang. Itu telur dengan kualitas jelek dan benar saja, telurnya sudah busuk.

Kok bisa ya? Padahal istri sudah yakin tadi sudah pilih yang bagus, tidak ada telur yang sangat ringan. Hmmm ... penulis jadi tahu modusnya. Suruh pembeli pilih sendiri, sengaja suruh pembeli pilih agak banyak. Pas ditimbang beratnya lebih. Ambil telur yang sudah dipilih pembeli (sengaja ambil yang banyak dan kembalikan ke tempat telur), lalu timbangan akan menunjukkan beratnya kurang dari yang diinginkan pembeli. Saatnya menambahkan telur busuk ke salam kantong kresek.

Mantap, telur busuk berhasil terjual dan saat itu pembeli tidak menyadarinya. Lumayanlah ... penjual dapat menipu kami. Tapi itu adalah pembelian pertama sekaligus yang terakhir. Kami tidak pernah akan kembali membeli telur di sana lagi.
0 Responses

Posting Komentar

abcs