Titik Nol di Pandemi Covid-19




Ini bukan kali pertama penulis membahas tentang titik nol. Ini salah satu quote yang jadi favorit penulis dan dapat diterapkan di banyak kasus.

Dalam garis bilangan ada titik nol (0) di bagian tengah, di sisi kirinya adalah bilangan negatif (-), dan di sisi kanan ada bilangan positif (+).

Semua orang ingin jadi yang terbaik (+/ positif), tapi kalau sudah berusaha tetap tidak berhasil, usahakanlah jadi titik 0 (nol), jangan sampai Anda jadi - (negatif).

Bagaimana contohnya?

Ada orang terjatuh dan Anda sedang mengendarai motor melewati orang tersebut. 
+ = Anda berhenti dan membantu orang yang terjatuh.
0 = Anda berlalu saja seolah tidak ada yang terjadi.
-  = Anda berlalu di depan orang itu sambil teriak "Rasain lu."   

Sekarang di pandemi Covid-19. Penulis melihat 3 sisi ini, positif, nol, dan juga negatif.

Positif (+):
Ada banyak sekali bentuk kepedulian masyarakat dunia atas pandemi Covid-19 ini. Banyak yang menyumbang, bantu galang dana, tenaga medis berjuang di garis depan (sampai rela meninggalkan keluarga, bahkan banyak yang akhirnya meninggal), ada yang membuat masker, hand sanitizer, bahkan APD (baju hazmat) untuk dibagikan GRATIS.

Ada yang membagikan makanan dan minuman kepada para pekerja sektor informal (pedagang kaki lima, ojol, sopir taksi), ada yang membagikan uang, atau sekedar berdoa agar bencana ini segera berlalu, dan masih banyak lagi. Ternyata masih banyak orang baik di dunia ini.


Titik nol (0):
Ada yang tidak melakukan apa pun (hanya #DiRumahAja atau #StayAtHome), sebenarnya ini termasuk hal positif (membantu agar virus Corona tidak semakin menyebar). Dalam kasus ini kita anggap saja yang diam di rumah adalah titik nol (tidak melakukan apa pun).


Negatif (-):
Anda ingat langkanya masker dan hand sanitizer? Ada yang memanfaatkan bencana ini untuk kepentingan pribadi (memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan). Mereka menimbun masker dan hand sanitizer lalu menjualnya kembali dengan harga berkali-kali lipat. Ada pula yang memanfaatkan momen ini dengan membuat produk hand sanitizer palsu. Setiap kejadian dimanfaatkan untuk menambah pundi-pundi kekayaan pribadi, tanpa peduli orang lain.

Yang lain menyebarkan berita positif dan saling menguatkan, ada pula yang sibuk membuat hoax dan menyebarkannya (membuat orang yang sudah ketakutan menghadapi pandemi Covid-19 menjadi tambah panik).  

* * * * *

Begitulah penghuni dunia, semuanya ada, apa pun bisa terjadi. Ada yang berhati sangat mulia, ada yang cuek saja, tapi jangan salah, yang jahat dan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan pun ada.

Penulis berharap Anda bisa berada di titik positif, tapi jika itu tidak dapat Anda lakukan, setidaknya jadikan diri Anda berada di titik nol, janganlah Anda berada di titik negatif. 

Kita semua hidup di bumi yang sama, seharusnya apa yang dirasakan orang lain, kita juga turut merasakannya. Ada yang bahagia, kita ikut bahagia, ada yang bersedih, kita juga ikut berempati. Semoga saja demikianlah adanya.
0 Responses

Posting Komentar

abcs