Begitu mengatakan putra kami mendapat beasiswa kuliah Computer Science di India, banyak orang melontarkan pertanyaan: Mengapa pilih India?
Ini beberapa alasan kami memutuskan pilih India (kisah sebelumnya bisa dibaca di:: www.bit.ly/mengapaindia)
- Keinginan sejak kecil. Sejak SMP putra kami bercita-cita ingin jadi ahli komputer.
- Sesuai jurusan di SMK. Di SMK putra kami memilih jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), ia mantap memutuskan akan kuliah IT di India.
- Salah satu yang terbaik dan fully funded scholarship. Sebagai orangtua, kami mencari tau tentang India dan kualitas pendidikan (terutama soal IT) di India. Setelah Googling, kami sependapat dengan anak kami. Pertama, kuliah IT di India merupakan salah satu yang terbaik. Kedua, India menyediakan beasiswa penuh (fully funded scholarship).
- Kualitas Universitas. Universitas yang akan memberikan beasiswa (mewakili sebuah negara), tentu sudah diseleksi secara ketat.
- Menjawab tantangan. Konon, untuk lulusan SMK lebih "sulit" untuk menembus universitas (SMK lebih diarahkan untuk langsung kerja setelah tamat sekolah). Untuk kuliah saja sulit, apalagi untuk dapat beasiswa (bersaing dengan lulusan SMA dari berbagai negara di dunia) untuk jurusan favorit. Tapi justru di situlah anak kami merasa tertantang.
- Tak harus belajar bahasa dulu. India salah satu negara yang tidak mengharuskan calon mahasiswanya memiliki sertifikat TOEFL atau IELTS (ini kabar baik 'kan?) Ada beberapa negara yang tidak mewajibkan sertifikat TOEFL atau IELTS (salah satunya Rusia). Tapi ini tentu saja ada konsekuensinya. Apa itu? Pertama, orang yang punya sertifikat TOEFL atau IELTS pun bisa ikutan mengajukan beasiswa ke sini (saingan berat dong). Kedua, biasanya kalau tidak butuh sertifikat TOEFL atau IELTS, begitu diterima, Anda harus kuliah bahasa negara tersebut selama 1 tahun (misal Rusia, Anda harus belajar bahasa Rusia dulu selama 1 tahun). Kuliah S-1 yang seharusnya 4 tahun, molor jadi 5 tahun. Di India tidak harus belajar bahasa India 1 tahun dulu. Oke 'kan? Cepat selesai, cepat bisa bekerja (ingat, meski tak punya sertifikat TOEFL atau IELTS, Anda wajib menguasai bahasa Inggris karena perkuliahan diberikan dalam bahasa Inggris).
- Fasilitas beasiswanya oke. Fasilitas beasiswa dari ICCR (Indian Council for Cultural Relations) lumayan bagus (ini yang putra kami dapatkan). Apa saja yang GRATIS dari beasiswa ICCR? Ini: biaya kuliah, tempat tinggal (ada asrama/hostel), biaya hidup, uang buku setiap tahun, biaya pengurusan visa, dan tiket pesawat.
- Peluang lolos 3,3%. Tahun ini (tahun 2022) dari sebuah group WA yang beranggotakan orang-orang yang mengajukan beasiswa ke India (putra kami juga gabung di sana) ada 600-an siswa yang mengajukan beasiswa ke India (S-1, S-2, dan S-3). Entah berapa lagi yang tak tergabung di group WA itu. Tahun ini hanya 20 siswa yang mendapatkan beasiswa. Yang S-1 hanya 4 orang, dan putra kami satu-satunya lulusan tahun 2022, yang lain gap year (menunda kuliah setelah lulus SMA karena berbagai alasan).
- Ada 20 beasiswa. Bagaimana peluang untuk mendapatkan beasiswa di India? Kalau bilang sulit, kok kesannya menakut-nakuti. Kalau bilang mudah, kok rasanya sombong. Jika Anda tahun depan ingin mengajukan beasiswa kuliah IT, bolehlah memasukkan India sebagai salah satu pilihan Anda. Peluangnya lumayan besar. Bandingkan dengan Mitsui Bussan Scholarship yang diterima Jerome Polin (tiap tahun hanya memberikan 2 beasiswa untuk mahasiswa dari Indonesia). ICCR memberikan 10 kali lipat lebih banyak.
- Tak terlalu jauh. Mengapa pilih India? Selain alasan-alasan di atas tadi, kami ingin putra kami tidak kuliah di tempat yang terlalu jauh dari Indonesia (kalau kangen dan ingin bertemu, biayanya relatif tidak mahal serta waktu perjalanan tidak terlalu lama).Cuaca, makanan, dan budaya tidak terlalu jauh berbeda (mungkin mengalami culture shock, tapi nggak parah). Untuk S-1, pilih kawasan Asia dulu, nanti S-2 pilih Eropa, Amerika, atau Australia.
Awardee Beasiswa ICCR 2022/2023
Info lengkap silakan klik: IG PPI India
atau
Posting Komentar