Hendry Filcozwei Jan dilahirkan pada tanggal 11 Mei di kota Lubuk Linggau (Sumsel) dengan nama Jan Tjien Wie. Menyelesaikan TK hingga SMP pada sekolah Katolik (Xaverius) di kota kelahirannya. Lulusan SMA Xaverius 1 Palembang ini meraih gelar sarjana (S1) Economics and Development Studies from University of Sriwijaya.
Setelah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), dan "diwajibkan" mengganti nama, ia tertarik mencari nama yang orisinal (tidak ada duanya). Diharapkan, tidak ada orang di dunia yang memiliki nama sama dengan penulis. Akhirnya nama yang dipilih HendryFilcozweiJan yang terdiri dari 5 bahasa. Filcozwei adalah singkatan dari Filateli (philos & athelia yang membentuk kata filateli dari bahasa Latin, filateli adalah hobby-nya), correspondence (dari bahasa Inggris, juga hobby-nya), dan zwei (bahasa Jerman yang artinya 2, ia anak ke-2 dari 4 bersaudara). Nama tengah sengaja "diciptakan" dari singkatan 3 kata dari bahasa yang berbeda (bukan mengambil dari nama orang lain). Jan nama marganya (bahasa Tionghua/ Mandarin). Setidaknya sampai sekarang, penulis belum menemukan orang bernama sama. Jadi kalau menggunakan mesin pencari (google), dengan kata kunci nama penulis dalam tanda kutip ("Hendry Filcozwei Jan", berita yang muncul 100% berita tentang penulis (setidaknya sampai tulisan ini dibuat). Begitu juga saat mencarikan nama untuk kedua putra penulis.
Dengan pola yang sama (5 bahasa berbeda, nama tengah singkatan dari 3 bahasa, dan ditutup dengan nama marga), maka jadilah nama mereka Anathapindika Dravichi Jan (Dhika) dan Revata Dracozwei Jan (Ray).
Hendry, ayah 2 putra: Anathapindika Dravichi Jan yang biasa disapa Dhika (20 Desember) dan Ray, yang bernama lengkap Revata Dracozwei Jan (04 Februari) ini gemar menulis, filateli, sulap, dan menghasilkan karya unik.
Bersama Linda Sunartio, istri tercinta (yang berultah tepat pada hari Natal), dan ke-2 putranya, pasangan rekoris (pemegang rekor) Muri ini betah menetap di Bandung.
Smile. Dhika saat liburan ke Ciwidey (17-08-2007).
Ray in action. Ray berpose di Kawah Putih.
Bergaya. Dhika & Ray di De Ranch.
Dhika & Teman Sekolah. Dhika (paling kanan) bersama guru & teman Play Group Kids Plus saat kunjungan ke Bio Lactasari.
Ray & Teman Sekolah. Ray (ketiga dari kanan) bersama teman-teman Play Group Kids Plus.
Di bawah ini data para rekoris Muri yang berhasil saya kumpulkan. Ada pun data yang ingin saya kumpulkan adalah:
Nama lengkap rekoris, tanggal lahir (tanggal, bulan, dan tahun)
Nomor rekor, keterangan tentang rekor yang dicapai (seperti yang tertulis di piagam rekor), serta bulan & tahun pencatatan rekor
Alamat rumah (terutama nomor telpon rumah serta HP & alamat e-mail bila ada)
Tolong beri keterangan pula seandainya selain tercatat di Muri, Anda juga tercatat di Guinness Book (tolong lampirkan hasil scan/ foto copy keterangan dari Guinness Book).
Bila Anda kebetulan seorang rekoris Muri (tidak masalah rekor Anda masih berlaku atau sudah terpecahkan oleh rekoris lain), tolong kirimkan data Anda ke: hfj1105@yahoo.com (harap lampirkan hasil scan piagam rekor Anda, tanggal lahir dan alamat lengkap Anda). Kirimkan semua hasil scan piagam rekor Anda, bila memenuhi syarat akan kami tampilkan. Lampiran hasil scan piagam rekor ataupun foto copy piagam rekor adalah bukti otentik bahwa Anda adalah rekoris dan agar data yang kami tampilkan bisa dipertanggungjawabkan.
Maaf, kami hanya menerima kiriman e-mail, kamitidak akan membalas e-mail yang masuk! Ayo kirimkan data rekor Anda!
Data Anda akan saya cantumkan di situs ini (bisa diakses/ dilihat oleh siapa saja di seluruh dunia). Saya juga mohon bantuan Anda menginformasikan alamat situs ini kepada teman Anda (terutama bila mereka adalah rekoris) agar nama mereka bisa tercantum di sini.
Rencana ke depan, kita (sesama rekoris Muri) sekian lama sekali bisa kumpul bersama. Mungkin 3 bulan sekali. Mengumpulkan rekoris se-Indonesia tentu bukan hal mudah, dan ini adalah “tugas” Muri. Contohnya acara Konvensi Muri pada 26 April 2000 di Istana Negara (masa Presiden Gus Dur) yang diikuti sekitar 160rekoris(termasuk saya). Kapan ya ada Konvensi Muri ke-2? Saya hanya berharap suatu saat nanti, secara rutin, setidaknya rekoris Bandung bisa kumpul bersama. Adakah yang ingin jadi sponsor?
Kami lebih mengutamakan untuk menampilkan data rekoris perseorangan/ pribadi (rekoris atas nama yayasan/ institusi pemerintah/ lembaga nonprofit lainnya, masih mungkin ditampilkan di sini). Perusahaan komersil, misalnya rekor mie instan terbesar, keramas rambut dengan sponsor perusahaan shampo, dan lain-lain, kemungkinan besar tidak akan kami tampilkan di sini. Mereka punya situs sendiri untuk hal tersebut. Selain itu, ada pertimbangan lain yang tidak dapat kami sebutkan. Harap maklum bila ada rekor yang tidak kami cantumkan di sini (ini situs pribadi, bukan situs resmi Muri). Keputusan kami tidak dapat diganggu-gugat.
Urutan data yang kami tampilkan di situs adalah sebagai berikut:
Nama lengkap,(nomor rekor/ kategori rekor/ tanggal lahir rekoris/ bulan & tahun tercatat di Muri),keterangan rekor,kota asalrekoris
Kategori rekor terbagi menjadi:
A = Paling/ ter (misal: rambut paling panjang/ terpanjang)
B = Pertama (misal: wanita pertama yang jadi wasit sepakbola)
C = Unik (misal: undangan berbentuk unik: kubus)
D = Langka (misal: peristiwa langka, orang yang berhasil mengawinsilangkan 2 ikan berbeda jenis: Red Devil & Manaqueen)
Pada awalnya, di piagam Muri tidak tertulis nomor rekor-nya (data ini hanya ada di Muri), setidaknya sampai Oktober 1998. Entah sejak tahun berapa nomor rekor tercantum di piagam rekor. Tulisan xxxx artinya kami belum mendapat data nomor rekornya, xxxxartinya memang di piagam rekor tidak tercantum. Tanda merah (19xx atau XXX, nama kota) menandakan data tersebut belum kami peroleh.
Data tanggal lahir Anda (rekoris) yang kami minta adalah tanggal lahir lengkap (tanggal, bulan, dan tahun). Namun di situs ini, yang kami tampilkan hanya tahunnya saja. Tanggal lahir lengkap akan kami tampilkan bila rekor tersebut berhubungan dengan usia. Misalnya pendongeng termuda. Dengan data tanggal lahir lengkap, setidaknya pengunjung bisa tahu usia sang rekoris saat tercatat di Muri (dari tanggal lahir sampai bulan dan tahun sang rekoris tercatat di Muri). Ini penting bagi Anda yang mungkin akan memecahkan rekor tersebut. Sementara untuk data rekoris lain, kami hanya menampilkan tahunnya (setidaknya Anda bisa tahu kira-kira berapa usia sang rekoris).
Bila ada 2 atau lebih data rekor yang sama (keterangan rekornya sama), itu artinya ada perbaikan rekor. Mana data rekor yang lebih baru (pemecahan rekor)? Bisa dilihat dari nomor rekornya, nomor rekor yang lebih besar, itu data yang lebih baru. Juga bisa dilihat dari kalimat rekornya, serta bulan dan tahun rekor itu tercatat di Muri/ bulan dan tahun yang tercantum di piagam Muri.
Dalam kalimat rekor biasanya tercantum ukuran rekor (misalnya manusia tertinggi 212 cm, lalu ada 219 cm). Tentu yang 219 cm adalah rekor baru. Untuk kalimat rekor, jangan berpatokan mana yang lebih besar itu rekor baru. Ini tergantung rekornya. Kalau rekor manusia terkecil, makin kecil angkanya, justru itu rekor barunya. Jadi harus teliti membaca kalimat rekornya. Tapi yang pasti, lihat nomor rekornya. Makin besar nomor rekornya, itu adalah data yang lebih baru. Begitu juga dengan bulan dan tahun tercatat di Muri, makin baru bulan dan tahunnya, itu rekor terbaru.
Data yang tercantum adalah data saat rekoris tercatat di Muri. Meskipun mungkin rekornya belum terpecahkan, bisa jadi data itu telah berubah. Kami contohkan data rambut terpanjang, manusia terberat, koleksi terbanyak,... Data yang disajikan adalah data saat mereka tercatat di Muri, seiring berjalannya waktu, data tersebut telah berubah/ bertambah. Bagi Anda yang merasa lebih dari data yang ada dan ingin tercatat sebagai rekoris, silakan konfirmasi ke Muri.
Data-data rekor di situs ini berasal dari Muri (selebaran yang dikeluarkan Muri, data yang terpajang di Muri yang kami catat,...), situs-situs di internet, koran, majalah,... yang dapat dipercaya dan dari rekoris yang bersangkutan yang kami wawancara.
Data di bawah ini belum lengkap (keterangan rekornya: berapa besar, berapa lama, berapa panjang, berapa banyak,..., juga nomor rekornya), kami mohon bantuan Anda untuk melengkapinya. Terima kasih...
Data ParaRekorisMuri
disusun alfabetis, gelar dipindah ke belakang nama
A, B, C, D, E
Abdurrachman Wahid, K.H., (0470/A/19xx/ April 2000), rekoris presiden RI tercepat melakukan kunjungan kerja ke mancanegara, beberapa saat setelah terpilih menjadi Presiden ke-4 RI, Jakarta
Abu Naam, (0635/ A/ 19xx/ Nov 2001), rekoris lukisan airbrush terkecil ukuran:1 cm x 1 cm, XXX
Agus Subagyo, (0570/ A/ 19xx/ Maret 2001), rekoris yang membuat patung Asmat terkecil dari batang korek api: 3 mm x 1,5 mm, ini memecahkan rekor atas namanya sendiri: 13 mm x 2 mm, Semarang
Agus Subagyo, (0584/ A/ 19xx/ April 2001), rekoris pembuat patung Asmat dari sebutir beras (mengukir patung Asmat dari sebutir beras), replika pesawat tempur dari kertas berukuran 15 mm x 15 mm, dan replika burung dari kertas dengan ukuran 15 mm x 15 mm (masing-masing karya tersebut dikerjakan dalam waktu kurang lebih 20-25 menit), Semarang
Alford, (xxxx/B/19xx/Xxx 19xx), rekoris yang melakukan aksi meloloskan diri di dalam air, Bandung
Amabel Soewondo (Bella), (0563/ A/ 11 Juni 1996/ 18 Feb 2001), rekoris pemain biola profesional termuda: 4 tahun, 3 bulan, 5 hari, Bella memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang memainkan biola, Bella mulai belajar biola sejak usia 3,5 tahun di bawah bimbingan Mr. Paul Situmpang (private course), dan dalam waktu singkat pada saat Bella berusia 4 tahun sudah menguasai banyak lagu, bahkan sering membawakan lagu wedding sebagai pembimbing jalan pengantin dengan biolanya dan selalu diiringi dengan gaya yang khas dari Bella, mulai tampil yang pertama kali pada 16 September 2000 pada wedding entertainment di Marriott San Fransisco Hotel, San Fransisco, Surabaya
Aman Winarto, (0438/A/19xx/ Feb 2000), rekoris kuku jempol tangan kiri terpanjang: 12 cm, Gresik (rekor ini akhirnya ditumbangkan oleh: J. Ketut Wiana: 30 cm, Bali)
A. M. Happy, (0434/A/19xx/Agust 2000), rekoris pembuat tumpeng terkecil: tinggi: 1,35 cm dan diameter : 1 cm, XXX
Bayt Al-Quran & Museum Istiqlal, (0572/ A/ 19xx/ Maret 2001), rekoris pemilik Al Quran terbesar: ukuran 280 cm x 187 cm dan ukuran box teks 234 cm x 165 cm, Al Quran ini dibuat oleh dua orang santri pimpinan KH Muntaha yaitu Abdul Malik & Hayatuddin dari Wonosobo, pemrakarsa-nya Taman Mini Indonesia Indah, Bayt Al-Quran dan Museum Istiqlal, Jakarta
Bong Wei Ming alias Amin Hongsui, (xxxx/A/1950/ Okt 1996), rekoris pembuat replika lokomotif terkecil: panjang 1,7 cm, lebar 5 mm, tinggi 7 mm, Bandung
Catririni S. Utami, Ir., (868/C/1963/Maret 2003), rekoris wanita yang memiliki keunikan letak organ tubuh bagian dalam terbalik (jantung sebelah kanan, usus buntu/ appendik di sebelah kiri, liver/ hati di sebelah kiri), Sidoarjo
Cipto Pratomo, (0600/ A/ 1956/ Juli 2001), rekoris lukisan tunggal terpanjang, lukisan tentang kehidupan di atas kain tetoron sepanjang 168,20 meter, Banyumas
Ciputra, Ir., (0486/A/19xx/Juli 2000), rekoris prestasi terbanyak dalam bidang real estate: 5 prestasi: pendiri Real Estate Indonesia (REI), Presiden Real Estate Indonesia (REI), pendiri Asosiasi Real Estate Asia, orang Indonesia pertama menjadi Presiden Asosiasi Real Estate Asia, orang Indonesia pertama yang menjadi Presiden Oganisasi Real Estate Dunia, Jakarta
Dardjat Sukapradja, (0503/A/1930/Sept 2000), rekoris filumeni (koleksi kotak korek api) terbanyak (sekitar 6.000-an), berasal dari 5 benua dan koleksi tertua (merek De Vlinder buatan Belanda tahun 1880), Bandung
Denny F. Kusumah , (0527/A/19xx/Agust 2000), rekoris pemrakarsa VW Combi dengan penumpang terbanyak: 55 orang, rekor lama: 45 orang, Bandung
Denny F. Kusumah , (0528/A/19xx/Agust 2000), rekoris pemrakarsa VW kodok dengan penumpang terbanyak: 18 orang, Bandung
Diduk Sanjaya, (0601/ A/ 19xx/ Juli 2001), rekoris penabuh gendang nonstop terlama: 15 jam, catatan sejarah rekor ini: Diduk Sanjaya tahun 1998: 12 jam, Husein Khan tahun 2000: 13 jam, Ambarawa
Ecih Sukaesih, (0475/A/19xx/April 2000), rekoris rambut terpanjang: 240 cm, rekor sebelumnya: Cokorda Istri Anggraini asal Bali: 222 cm, Cirebon
Edi Wijanarka, (0472/A/19xx/Sept 2000), rekoris joget dangdut putra terlama: 29 jam, 36 menit, rekor sebelumnya: Edi Wijanarka: 14 jam, 35 menit, Semarang
Edwin Bangun bernama asli: Budi Setiawan) & Revi Affandy, bernama asli: Ismi Hariyati, (0610/ A/ 19xx/ Sept 2001), rekoris siaran radio nonstop terlama: 36 jam, rekor lama 32 jam atas nama Farhan & Indy Barend, Cirebon
Ellydawati, (xxxx/B/19xx/ Xxx 19xx), rekoris pertama yang melahirkan anak kembar 5 (2 laki-laki, 3 perempuan), Bandung
Empu Triwiguno, (0432/A/19xx/ Jan 2000), rekoris pembuat bedug terbesar dengan kayu sambungan: diameter : 2,15 meter, XXX
Ingin selalu menghasilkan karya unik, menarik dan selalu dikenang membuat Hendry beberapa kali tercatat di Muri (Museum Rekor dunia Indonesia). Adapun rekor-rekor Hendry (termasuk rekornya bersama Linda, sang istri) yang tercatat di Muri adalah:
Rekoris pembuat kartu ulang tahun terkecil, Okt 1998 (nomor rekor 150)
Rekoris penyusun menara uang tertinggi, Okt 1998 (nomor rekor 323)
Rekoris penyusun menara uang tertinggi (perbaikan rekor), Okt 2002 (nomor rekor 791), klik saja: Menara Uang
Bersama Linda (istrinya), pasangan rekoris pembuat undangan pernikahan berbentuk unik (kubus) dengan 6 bahasa berbeda di ke-6 sisinya: Bahasa Indonesia, Inggris, Perancis, Jerman, Mandarin, dan Pali, Maret 2003 (nomor rekor 869)
Rekoris penulis Buku Tanpa Judul, Maret 2005 (nomor rekor 1451)
Bersama Linda (istrinya), pasangan rekoris yang menulis dan mencetak Buku Mini Tanda Kasih sebagai souvenir pernikahan mereka, September 2007 (nomor rekor 2760), klik saja: Buku Mini Tanda Kasih
Berkat prestasi mencatatkan diri sebagai rekoris (pemegang rekor), Hendry beberapa kali diwaancara dan tampil di TV, silakan klik: HFJ tampil di TV
Hendry & Piagam Rekor. Hendry menerima piagam
rekor disaksikan oleh Dr. Jaya Suprana,
pendiri Muri.
Poster Launching Bodhi. Hendry sharing tentang peran serta
generasi muda Buddhis dalam perkembangan Buddha Dhamma dan
berbagi pengalaman dalam kapasitasnya sebagai pemegang
7 rekor Muri. Ini dalam rangka “The Grand Launching Bodhi Comic
& CD” di Plaza Central, Jakarta (Sabtu, 09-08-2008)
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, (0597/ B/ 19xx/ Juni 2001), rekoris universitas pertama yang berhasil meluluskan seorang doktor dalam waktu tercepat: 22 bulan (mulai kuliah Agustus 1999, lulus 16 Juni 2001), serta meraih predikat summa cum laude dengan IPK 3,98 dari maksimum 4, atas nama: Dr. Sugeng Purwanto, MBA, Jakarta
Farhan dan Indi Barends, (0579/ A/ 19xx/ April 2001), rekoris penyiar talk show radio secara nonstop terlama: 32 jam, rekor sebelumnya atas nama Sri Brameswara asal Kediri selama 28 jam, Jakarta
Ferry Susanto, (xxxx/D/19xx/19xx), rekoris yang mampu mengeluarkan asap rokok dari telinga, Bandung
Fothorrahman, H., (0440/A/19xx/Feb 2000), rekoris pemilik pohon pisang bertandan terpanjang: 220 sisir, dengan panjang 2,5 meter, dan berat 40 kg, usia pohon pisang tersebut kurang lebih 7 bulan, XXX
Gereja St. Yusup Gedangan, Semarang, (0556/ A/ 19xx/ Jan 2001), rekoris pemilik gua Natal terbesar: panjang : 10,80 m, lebar : 8,87 m, dan tinggi : 5,38 m, bahan yang digunakan untuk membuat gua adalah kertas semen dan cat warna coklat & gelap, Semarang
Handy Ardiyanto: pembuat & FX. Krisno Handoyo, pr: pemrakarsa, (0650/ A/ 19xx/ Des 2001), rekoris pembuat kandang natal terbesar dengan ukuran lebar 16,5 meter dan tinggi : 12 meter, Semarang
HDCI (Harley Davidson Club Indonesia) Tugu Muda Love Ride Semarang, (0588/ A/ 19xx/ Mei 2001), rekoris pengumpulan sepeda motor Harley Davidson terbanyak pada waktu dan tempat yang sama: 374 motor (peserta tidak hanya berasal dari Semarang, tetapi juga berasal dari berbagai kota di Indonesia), Semarang
H.E.K. Ruhiyat, (xxxx/C/19xx/19xx), rekoris pembuat restoran berputar di sebuah hotel berbintang di Bandung, Bandung
Hendi Sumantono, (xxxx/C/19xx/2005), rekoris yang mampu menirukan lagu atau improvisasi melodi dalam interlude lagu dengan suara saxophone, oboe, dan trombone, Bandung
Hendra Usmana & Budianto dari Nusantara Scooter Club Bali, (0586/ A/ 19xx/ Maret 2001), rekoris yang berhasil memodifikasi Vespa terpanjang: 3,51 meter, XXX
Hendry Filcozwei Jan, (xxxx/A/1970/Okt 1998), rekoris pembuat kartu ulang tahun terkecil, Bandung
Hendry Filcozwei Jan, (xxxx/A/1970/Okt 1998), rekoris penyusun menara uang tertinggi, Bandung.
Hendry Filcozwei Jan, (0792/A/1970/Okt 2002), rekoris penyusun menara uang tertinggi (perbaikan rekor), Bandung
Hendry Filcozwei Jan, (1383/A/1970/Jan 2005), rekoris pembuat puzzle terkecil, Bandung
Hendry Filcozwei Jan, (1451/C/1970/Maret 2005), rekoris penulis Buku Tanpa Judul, Bandung.
H. Komarudin Kudiya, (xxxx/A/19xx/200x), rekoris pemrakarsa batik terpanjang di dunia, Bandung
HRC. Dermawan, Drs., (0490/A/19xx/Sept 2000), rekoris pemilik Al Quran terkecil: panjang 2,3 cm, lebar 1,6 cm, tebal 1,7 cm, rekor lama: panjang 2,6 cm, lebar 1,6 cm, tebal 01,7 cm, XXX
H.R. Suharjiman, Drs., (1XXX/A / 19xx/ 2005), rekoris penulis terbalik tercepat dari kanan-kiri, menulis dengan 2 tangan bersamaan, menulis terbalik dari atas ke bawah, Yogyakarta
H. Suhadi & Bp. Akhmad Rudiyanto: pencipta & penulis, Direktur Rumah Sakit Islam Surakarta: pemrakarsa, (0642/ A/ 19xx/ Des 2001), rekoris lagu terpanjang yaitu lagu Ar-Rahman, lagu yang bernafaskan kasidah itu terdiri dari 9 kelompok syair, masing-masing kelompok terdiri dari 2 bait, serta dinyanyikan selama 27 menit 30 detik, sehingga untuk kaset yang lamanya 30 menit hampir satu side kaset hanya khusus memuat satu lagu Ar-Rahman, bandingkan dengan lagu pada umumnya satu side bisa memuat : 7-9 lagu, Surakarta
Ismani R., (0578/ A/ 13 Nov 1921/ April 2001), rekoris penari tertua wanita (81 tahun) yang masih aktif menari, dengan lakon Gatotkoco Gandrung, ibu Ismani yang pekerjaan utamanya sebagai bidan, belajar menari pada Gusti Nurul Solo sejak remaja dan tokoh yang diperankan sejak usia 17 tahun adalah Gatotkoco Gandrung sebagai penari tunggal, hingga kini pada usia 81 tahun, ibu Ismani R., ibu dari 4 anak serta nenek dari 21 cucu dan 3 buyut ini masih aktif menari, kepiawaiannya tersebut juga diturunkan kepada anak cucunya, dan tetap memberi kesempatan untuk belajar menari kepada guru tari lain, XXX
Jakob William, (0649/ A/ 19xx/ Des 2001), rekoris pesulap profesional pria termuda: mulai belajar sulap sejak usia 9 tahun, jadi pesulap profesional usia x tahun (?), XXX
J. Ketut Wiana, (0506/A/19xx/Sept 2000), rekoris pemilik kuku terpanjang: ke-5 jari di tangan kirinya masing-masing memiliki kuku sepanjang 30 cm, XXX
Sejak kecil (SD) Hendry telah tertarik pada sulap. Hanya saja hobby itu baru bisa dipelajari lebih jauh sekitar tahun 1990-an. Bagi Hendry, sulap hanyalah hobby, bukan profesi. Show sulap (secara gratis) di lingkungan terbatas, bagi Hendry merupakan ajang melatih mental-nya untuk berani tampil di depan umum dan sebagai evaluasi atas penguasaan trik sulap yang telah dipelajarinya selama ini. Selain itu, ia merasa bahagia bila dapat membahagiakan orang lain dengan kemampuan sulap yang dimilikinya.
Hendry menyukai hampir semua jenis sulap, namun ia lebih condong pada sulap impromptu (sulap yang dapat ditampilkan di mana saja dan kapan saja, dengan alat seadanya). Untuk menambah kemampuan sulap-nya, ia sering barter trik sulap dan berdiskusi dengan sesama magicmania serta menjadi member 2 milis sulap. Selain bermain sulap di hadapan teman-teman, di hadapan istri dan anaknya, Hendry pernah tampil di:
Final lomba karaoke di tempat kerjanya di Bandung (26 Maret 2000)
Di Panti Jompo "Senjarawi" di Bandung (Juli 2000)
Perayaan Proklamasi Kemerdekaan di tempat kerjanya di Bandung (17 Agustus 2000)
Ultah Nico & Tika, anak rekan kerjanya di Cipatat (1 Okt 2000)
Acara pertemuan keluarga besar perusahaan tempat kerja istrinya di daerah Dago, Bandung (19 Okt 2002)
Malam Apresiasi Seni HUT RI di lingkungan RT-nya (21 Agustus 2004)
Pesta ulang tahun ke-1 anak pertamanya Dhika, tampil bersama Shgyn, di kediamannya (26 Des 2004)
Malam Apresiasi Seni HUT RI di lingkungan RT-nya (20 Agustus 2005)
Pesta ulang tahun ke-2 Dhika, tampil bersama Shgyn, di kediamannya (25 Des 2005)
Pesta perpisahan sekolah di play group Kids Plus, Kopo Permai, Bandung (17 Juni 2006)
Pesta ulang tahun pertama anak keduanya: Revata (Ray) yang dirayakan di Panti Asuhan Sartika, komp. Bumi Asri, Bandung (04 Februari 2007)
Mengisi acara "Pengenalan Profesi: Pesulap (Magician)" di play group Kids Plus, Kopo Permai, Bandung. Demo sulap dan mengajari anak-anak trik sulap sederhana (29 Mei 2007)
Sharing Dhamma di Vihara Karuna Mukti, Minggu (12 Agustus 2007). Di sela-sela sharing Dhamma (sesi Dhammadesana), penulis menyelipkan sulap menghilangkan sapu tangan. Tentu saja sulap ini tidak sekedar "tempelan" tapi dijadikan contoh yang masih ada kaitannya dengan topik yang dibahas "Dhammapada ayat 5"
Ulang Tahun ke-17 SDK3 Bina Bakti (Rabu, 15 Desember 2010)
Hendry F.Jan & Sulap. Hendry bersama Giri (pengisi acara pengenalan profesi: Shoe Maker) berpose bersama murid-murid dan guru play group Kids Plus usai mengisi acara "Pengenalan Profesi: Pesulap (Magician)" Selasa, 29 Mei 2007.
Kari Kuntari, (0568/ A/ 19xx/ Maret 2001), rekoris pembuat lampion terkecil: diameter 1 cm, bahan yang digunakan untuk pembuatan lampion adalah kertas kalkir berwarna merah dengan hiasan benang emas dan lampu yang dapat menyala, Surabaya
Ki Djoko Bodo, (0575/ A/ 19xx/ Maret 2001), rekoris pemrakarsa tumpeng terbesar, ukuran: tinggi 11 meter dan diameter 8 meter, tumpeng ini dibuat oleh ibu-ibu lingkungan Keraton Surakarta Hadiningrat, Jakarta
Klenteng Tay Kak Sie, Semarang, (0562/ A/ 19xx/ Feb 2001), rekoris pemilik Liong terpanjang: 150 meter, Klenteng Tay Kak Sie yang berada di Gang Lombok Semarang dan diprakarsai oleh Soewito berhasil membuat Liong terpanjang berukuran 150 meter, rekor ini manumbangkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Suhu Acai (Ketua Yayasan Kebudayaan Tionghoa Indonesia) dan diprakarsai oleh TMII, Semarang
Koes Plus, (0623/ A/ 1960/ Okt 2001), rekoris kelompok musik pop terlama yang masih aktif (1960-2001): 41 tahun, Jakarta
Koes Plus, grup musik, (0624/ A/ 1960/ Okt 2001), rekoris grup musik yang meniti karir musik terlama/ terpanjang dalam sejarah blantika musik pop Indonesia, kelompok musik ini terbentuk tahun 1960 dengan nama Koes Brother/ Koes Bersaudara hingga lebih dikenal sampai sekarang dengan nama Koes Plus, kelompok musik ini memiliki produktivitas yang tinggi dalam mencipta lagu, hingga tahun 2001 sudah menghasilkan 967 lagu dalam 92 album dengan rincian Koes Bersaudara 196 lagu dalam 18 album dan Koes Plus 771 lagu dalam 74 album, Jakarta
Lalitya Paramarta, (0501/A/24 Sept 1995/Okt 2000), rekoris pelukis keramik termuda: usia 2 tahun, XXX
Lia Aprilia, (xxxx/A/19xx/xxxx), rekoris main organ sambil nyanyi nonstop selama 10 jam, Bandung
Linda, bersama suami, Hendry Filcozwei Jan, (0869/C/1973/Maret 2003), pasangan rekoris pembuat undangan pernikahan berbentuk unik (kubus) dengan 6 bahasa berbeda di ke-6 sisinya: Bahasa Indonesia, Inggris, Perancis, Jerman, Mandarin, dan Pali, Bandung. Untuk lihat beritanya, silakan klik: www.gatra.com
Lulus Yuniarno, (XXXX/ A/ 1961/ Juli 2005), rekoris yang mengendarai motor dengan gaya terbanyak: 45 gaya, rekor sebelumnya: 28 gaya, Banjarnegara. Untuk tahu gaya apa saja yang dikuasai, silakan klik: Suara Merdeka (berita & foto), Kompas (berita). Berminat untuk menampilkan atraksi ini di kegiatan Anda? Hubungi Pak Lulus di: 0813 9104 2721.
Maha Vihara Mojopahit, Mojokerto, (0647/ A/ 19xx/ Des 2001), rekoris patung Buddha (sleeping Buddha) terbesar: panjang 22 meter, lebar 6 meter, tinggi 4,5 meter, Mojokerto
Marching Band Korps. Putri Tarakanita, (0492/A/1965/Agust 2000), rekoris marching band dengan penghargaan terbanyak: 81 penghargaan, Jakarta
Maria Audrey Lukito, (0510/A/1988/Sept 2000), rekoris lulus test Internasional Delf (bahasa Perancis) pada usia termuda dengan nilai tertinggi: usia 12 tahun dengan nilai tertinggi yaitu A1 = 15, 89/20 A2= 12, 10/20 A3 = 14, 50/20, XXX
Maria Audrey Lukito, (0658/A /1988/ Xxx 2001), rekoris Lulus Toefl Termuda dengan nilai tertinggi & lulus Delf Termuda dengan nilai tertinggi, prestasi Maria lainnya: pada usia 13 tahun dia sudah berhasil duduk di kelas 3 SMU dengan berbagai prestasi: composer & arranger (classic) usia 13 tahun, writter scenario & Poems termuda – 13 tahun, pianis termuda tingkat advance – 13 tahun, menguasai dasar penggambaran potret wajah tercepat (8 pertemuan), menguasai ice scating tercepat, 24 x 1 jam pertemuan, menguasai latihan anggar untuk type floret tercepat (8 jam pertemuan), menguasai berkuda untuk show jumping training (8 kali pertemuan), peserta termuda Olimpiade Internasional Physic (IpHO) usia 13 tahun, lulus latihan menembak dasar sebagai peserta termuda usia 13 tahun dengan nilai tertinggi 335, XXX
Maria Tifani, (xxxx/A/19xx/Xxx 2000x), rekoris aranger musik dengan midi komputer termuda, Bandung
Mas’ud Thoyib, (0656/ A/ 19xx/ Des 2001), rekoris pembuat keris terpanjang berukuran: 170 cm dengan identitas sebagai berikut: Dapur Nogo Siluman, Pamor Beras Wutah, Luk terdiri 29 dan dibuat oleh Empu Madura, Jakarta
Mayor Haristanto, (0518/A/19xx/Sept 2000), rekoris pemrakarsa pembuatan karangan bunga dengan pengucap terbanyak: 36 pengucap ucapan “Selamat Berbahagia”, Solo
M. K. Wira Saputra, (0619/ A/ 1984/ Okt 2001), rekoris pelukis kolase gedebog pisang termuda: usia 10 tahun, XXX
Moch. Dalso Achmaddikromo, SH, (0515/A/19xx/Sept 2000), rekoris hakim yang mendapat penghargaan sebagai panglima perang suku Dayak terbanyak: 3 kali, XXX
Moch. Sardjan, SH. S.Pd, (0508/A/19xx/Sept 2000), rekoris yang menangani perkara perdata dengan jumlah tergugat terbanyak: 520 tergugat, XXX
Muhamad Iksir, (0590/ A/ 18 Nov 1993/ 11 Mei 2001), rekoris peniru bunyi termuda: usia 7 tahun, Iksir mampu menirukan sekitar 30 macam suara binatang persis seperti aslinya, XXX
Muhyi Fadlil, (0474/A/19xx/Juli 2000), rekoris kalender terpanjang: 225 meter yang memuat kalender 3000 tahun, rekor sebelumnya: Drs. Riyono: 140 meter, Banyumas
Mulyalim Koswara, (xxxx/C/19xx/Xxx 2005), rekoris yang mendekor gedung pernikahan dengan menggunakan foto pengantin, Bandung
Museum Fauna Komodo Taman Mini Indonesia Indah, (0574/ A/ 19xx/ Maret 2001), rekoris pemilik replika binatang komodo terbesar, replika ini sekaligus sebagai bangunan museum, Jakarta
Nico “Jaya Mulya", (0519/A/19xx/Sept 2000), rekoris pembuat kursi terbesar: tinggi 2,1 meter, lebar 1,1 meter, panjang dari depan ke belakang 0,85 meter, Surabaya
Novita Eka Hardiana, (0589/ A/ 01 Nopember 1992/ 14 Maret 2001), rekoris rambut terkuat, di usianya yang baru 8 tahun, Novi mampu menarik mobil Daihatsu Zebra berpenumpang 10 orang, dengan menggunakan rambutnya sejauh 20 meter, kemampuan ini merupakan warisan keluarga, sang ayah: Dwi Suhartono mampu menarik truk tronton bermuatan 7-10 ton dengan menggunakan gigi, XXX
Hendry mulai tertarik dunia tulis-menulis sejak karyanya berupa cerita humor dimuat di majalah anak-anak Tomtom. Menurut Hendry, kemampuan menulisnya terasah berkat kegemaran berkorespondensi dengan sahabat pena-nya yang tersebar dari kota Sabang sampai Ujung Pandang. Hendry suka menulis apa saja, mulai surat pembaca, berita, cerpen, puisi, sampai artikel.
Saat SMA, rubrik Pojok dengan nama Sisil (Siswa Usil) yang diasuhnya keluar sebagai juara III pada lomba mading di sekolahnya, karya tulisnya tentang jurnalistik kampus keluar sebagai juara I pada lomba penulisan yang diadakan majalah kampus, cerpen Buddhis-nya “Sepenggal Kisah…..” yang ber-setting Vihara Vimala Dharma, Bandung keluar sebagai juara harapan I pada Lomba Cerpen Buddhis yang diselenggarakan oleh PMVB (Persaudaraan Muda-Mudi Vihara Borobudur), Medan (16 Des 2001). Mulai aktif di dunia jurnalistik saat kuliah. Hendry bersama teman kuliahnya menghidupkan kembali mading kampus "Inovator" yang kemudian berganti nama menjadi "Himespa." Pernah menjadi wapemred majalah fakultas "Value Added" kini menjadi "Kinerja" dan koresponden tabloid kampus "Gelora Sriwijaya."Di lingkungan vihara-nya di Palembang, ia menjadi pemred Citta, majalah terbitan KMBP (Keluarga Mahasiswa Buddhis Palembang) dan majalah Gema Dharmakirti, majalah yang diterbitkan oleh PPBD (Persaudaraan Pemuda Buddhis Dharmakirti) pada waktu yang bersamaan. Hendry juga menerbitkan buletin Warta BCC (Buddhist Correspondent Club), koresponden Manggala (koran dan majalah Buddhis Nasional), dan editor majalah Buddhis Ekayana.Pernah menjadi kontributor rubrik TEXAS di Gita, majalah SMA Xaverius 1 Palembang.
Hendry juga pernah menerbitkan mading Warta Nagamas di lingkungan kerjanya. Hingga kini masih aktif sebagai penulis tetap rubrik "Introspeksi" majalah BVD (Berita Vimala Dharma), Bandung sejak Nov 2000 hingga sekarang, dan "Realita & Dhamma" di majalah Gema Dharmakirti, Palembang.Karyanya antara lain pernah dimuat di majalah anak-anak Tomtom, majalah Jakarta-Jakarta, majalah Senang, majalah SeRu!, harian Sriwijaya Post (Palembang), harian Pikiran Rakyat (Bandung), dan harian Galamedia (Bandung). Satu dari belasan kajian kelirumologi Hendry, oleh penggagasnya Dr. Jaya Suprana, kelirumolog yang sekaligus juga pemilik Muri (Museum Rerkor dunia Indonesia), diterbitkan dan dimuat di Kaleidoskopi Kelirumologi jilid 6 hal. 87.Apa itu kelirumologi? Kelirumologi diartikan sebagai ilmu atau boleh juga dibilang semangat mempelajari segala sesuatu yang telah dianggap benar oleh masyarakat, padahal sebenarnya keliru. Karena kajiannya tersebut, Hendry mendapat pengakuan sebagai kelirumolog bidang bahasa dari Pusat Studi Kelirumologi pimpinan Dr. Jaya Suprana. Diakui oleh Jaya Suprana, suami Linda ini, adalah satu-satunya orang di Indonesia (mungkin juga di dunia) yang tercatat sebagai kelirumolog sekaligus rekoris.
Buku yang telah diterbitkannya:
Setetes Dhamma (Mei 1995)
Setetes Dhamma 2 (Maret 2000)
Setetes Dhamma 3 (Mei 2000)
Kumpulan Cerpen: Anting-Anting Pink (02-02-2002)
Buku Mini Tanda Kasih (2003 2003) mendapat penghargaan Muri (Museum Rekor Indonesia)
Buku Tanpa Judul (02-03-04) juga mendapat penghargaan Muri (Museum Rekor Indonesia)
1001 (Setetes Dhamma 4) Februari 2012
10 Tahun Melangkah Bersama (2003 2003) ebook
Buku yang memuat nama atau karya Hendry Filcozwei Jan:
Mau download ebook "Setitik Cahaya di Kabut" karya Dokter R. Surya Widya, SpKJ?
Penulis sediakan 2 tempat untuk download. Pertama di Google Drive (link-nya warna biru). Download lewat Google Drive lebih praktis. Hanya 2 langkah: 1. klik judul, 2. langsung pilih download.
Tapi, jika suatu dan lain hal (Anda tidak bisa download dari Google Drive), penulis sediakan link download dari situs Mediafire (judul ebook-nya berwarna merah). Langkahnya agak panjang, yakni 3 langkah: 1. klik judul ebook, 2. klik kotak download, 3. pilih "Save File" lalu klik "OK".
Meski agak panjang langkahnya, download via Mediafire tidak mengharuskan Anda login dulu seperti halnya 4Shared.
Langkah-langkah cara download penulis tuliskan secara detail agar Anda tidak bingung. Selamat men-download dan membaca...
File ebook "Setitik Cahaya di Balik Kabut" karya Romo Surya Widya, SpKJ di Google Drive. Klik judulnya (warna biru) maka ebook tersebut langsung terbuka (siap dibaca), jika ingin download, silakan tanda panah ke bawah (ada di sudut kanan atas).
Langkah-langkah men-download ebook "Setitik Cahaya di Balik Kabut" di situs Medifire:
- Klik tulisan warna merah (judul ebook) maka akan terbuka halaman seperti ini:
Untuk memperbesar tampilan, silakan klik pada gambar
- Klik kotak warna hijau yang bertulisan "DOWNLOAD" maka akan terbuka halaman seperti ini:
Untuk memperbesar tampilan, silakan klik pada gambar
Pilih "Open with" jika Anda hanya ingin membaca atau pilih "Save File" jika Anda ingin men-download ebook tersebut. Lalu klik OK.
Hendry & Kak Seto. Hendry menggendong Dhika dan memegang Buku Tanpa Judul,berfoto bersama Kak Seto sebelum penyerahan piagam rekor Muridi Hotel Grasia, Semarang (27-01-2005).
Klik label yang Anda inginkan, maka akan muncul tulisan-tulisan dengan label tersebut. Angka di belakang label tulisan adalah jumlah artikel untuk kategori itu.
Baca atau telusuri tulisan-tulisan di sana. Jika sampai tulisan terakhir, Anda ingin melihat tulisan sebelumnya dengan label yang sama, klik tulisan "Postingan Lama", begitu seterusnya.
Jika ingin kembali ke menu awal, klik "Beranda", Anda akan kembali ke halaman utama blog.
Imbauan
Semua tulisan di blog penulis boleh di-copy paste & disebarluaskan untuk tujuannon-komersial dengan mencantumkan links sumber-nya. Mari saling menghargai ide dan pemikiran sesama blogger. Terima kasih...
Kami menggunakan mesin cuci LG front loading yang dibeli 25 Januari 2014. Sudah dipakai cukup lama, sekitar 4,5 tahun lebih. Semua lancar-...
Keyword Blog
1000 = 1 1001 internet alumni almamater alumni bangau alumnus artikel bahasa kelirumologi rekor berpikir kreatif (all email=g) bisnis online berpikir ker*s bukan solusi cukup sekali dari admin download gratis (twitter/x h1105@yΦ≈sar) foto bicara toleransi indahnya info rekoris (h1105@yΦ≈ email) inspirasi YouTube kisah inspiratif klipping komputer internet kontrasnya dunia logika berpikir obrol ojol ojek online pemilu 2019 profil sekolah kehidupan sosok teladan tempo doeloe tentang korupsi update terus butuh bantuan editor buku artikel cerita beasiswa (FaceBook InstaGram h2000Φ≈) (tji@.lΦ≈ email) HFJ Hendry Filcozwei Jan