Negeri tercinta ini adalah negara yang kaya segala sumber daya alam, iklim bersahabat, dan letak yang strategis. Jika negara ini memiliki sumber daya manusia yang bagus, tidak terbayangkan bagaimana majunya negeri ini.
Sayangnya, virus perusak (koruptor) yang ada dan berkembang biak secara pesat selama ini (karena tidak banyak pejabat yang benar-benar bersih) berani menghabisi para koruptor-koruptor dan menimbulkan efek jera, sehingga sampai sekarang pun koruptor-koruptor masih terus berusaha menggerogoti uang negara. Tidak peduli dilarang agama, tidak peduli rakyat sengsara, yang penting mereka sejahtera.
Tidak mungkin para pemimpin negara atau katakanlah pemimpin tiap departemen (tiap propvinsi, tiap kota,... hingga ke bagian terkecil tiap desa) tidak mengetahui bahwa banyak sekali PNS kita yang tidak amanah. Bukan pelayan masyarakat tapi minta dilayani. Selalu berprinsip, selagi bisa dipersulit, mengapa harus dipermudah.
Tidak gampang jadi pejabat bersih (jujur) dan bekerja dengan baik karena ada ratusan, ribuan, mungkin jutaan pejabat lain yang tidak jujur dan bersiap menjebak Anda dan membuat Anda tersingkir.
Media massa (terutama TV swasta pun) lebih sering sebagai corong pemilik, tidak bisa independen dalam mentampaikan berita. Untungnya sekarang dengan adanya kemajuan teknologi, info dengan mudah disebarluaskan dan lebih mudah untuk cek dan ricek agar mendapat berita yang seimbang.
Sangat beruntung ada situs YouTube yang memungkinkan masyarakat dapat berpartisipasi mengunggah video utuh (bukan video berita yang dipoles sana-sini demi kepentingan pemilik ataupun penguasa) sehingga publik bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi (meski rakyat tidak punya stasiun TV untuk mempublikasikan).
Anda tentu kaget melihat sepak terjang para wakil rakyat atau pejabat tidak yang tidak amanah dalam rapat-rapat yang dipublikasikan YouTube Pemprov DKI. Di video yang diunggah secara utuh tanpa editing, Anda bisa melihat bagaimana gelagapannya PNS kita yang tak mahir menggunakan laptop, tak bisa menjawab pertanyaan wagub, tak siap menyampaikan apa yang seharusnya dipresentasikannya, dan lain-lain. Anda bisa lihat dengan jelas bagiamana kualitas mereka. Anda bisa lihat dengan jelas bagaimana posisi mereka (apa memang memperjuangkan kepentingan rakyat atau sibuk berjuang agar lahan korupsinya tidak diganggu).
Satu video di bawah ini (satu dari banyak video sejenis) yang bisa kita nikmati dan membuka wawasan kita tentang mana pejabat kita yang bersih dan berpihak kepada rakyat dan mana yang bekerja seenaknya dan demi kekayaan pribadi.
Sudah tahu wagub DKI (Ahok) adalah orang bersih dan tidak tolerir terhadap korupsi, masih terus berusaha memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi. Masih berani membuat laporan yang berbeda antara laporan ke Ahok dan ke pihak lain. Masih mencoba berkelit dengan menunda-nunda info yang diminta (agar punya kesempatan membela diri dari kesalahan yang dibuat), dan lain-lain.
Setelah mempersulit pengusaha yang ingin menyumbang bus selama sekian bulan di-pingpong, di detik-detik terakhir (setelah semua rahasianya terbongkar), masih juga tidak kapok. Masih berani minta pengusaha (yang sudah bolak-balik datang ke kantornya) untuk datang ke kantornya lagi.
Logikanya, jika ada orang yang ingin menyumbang, apakah Anda memintanya datang ke rumah Anda, bolak-balik menunggu Anda, dan birokrasinya dipersulit? Apa bukan sebaliknya, Anda (atau kalau Anda malas, Anda minta bawahan Anda yang datang ke rumahnya alias jemput bola)?
Fakta yang mencengangkan, pengusaha yang akan menyumbang bis untuk pemprov DKI saja masih dipersulit. Padahal itu untuk rakyat (transportasi yang dibutuhkan rakyat). Pihak lain pasang reklame di badan bis dikenakan tarif biasa. Pengusaha yang sudah sumbang bis (dengan kompensasi boleh pasang reklame yang nilainya jauh di bawah harga bis yang disumbang), masih coba "diperas" dengan kewajiban harus bayar biaya reklame yang jauh lebih mahal daripada tarif reklame di bis lain.
Jadi, jika Anda mengurus dokumen apa pun di instansi pemerintah dan dikenakan biaya jauh di atas tarif yang seharusnya dan selalu dipersulit, HARAP MAKLUM saja. Dokumen itu untuk keperluan Anda pribadi (entah KTP, KK, SIM, paspor, dan lain-lain) dan harus diingat, tidak ada instansi lain yang bisa membuat dokumen itu. Jadi maklum sajalah, lha... ini pengusaha yang mau sumbang bis untuk kepentingan negara (masyarakat banyak) saja dipersulit kok.
Beginilah fakta mayoritas mental PNS kita. Kalau sudah diberi kesempatan untuk bekerja sesuai jalur (jujur dan melayani rakyat) tidak mau, pecat adalah solusi terbaik. Saksikan 2 video di bawah ini:
Untuk info lengkapnya, silakan lihat video di bawah ini (video rapat)