Asyik browsing di dunia maya memang bisa membuat penulis lupa waktu. Penulis lupa kalau pada Kamis (11-11-2010) ada pidato/ kuliah umum Presiden Barack Hussein Obama atau biasa disapa dengan nama kecilnya Barry di Universitas Indonesia, Jakarta.
Ketika ingat dan coba cek di aneka stasiun TV swasta, ternyata pidato presiden yang suka nasi goreng, sate, dan baso ini sudah selesai. Lebih cepat daripada yang direncanakan. Ini terkait dengan erupsi gunung Merapi yang ditakutkan akan mengganggu penerbangan beliau dengar Air Force One ke Seoul, Korea Selatan.
Untungnya sekarang jaman internet, pidato yang terlewat itu bisa disaksikan dan didengarkan dari aneka situs yang menyajikan links ke pidato Presiden Obama yang mencoba mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia seperti: Terima kasih, selamat pagi, salam sejahtera, Indonesia bagian dari diri saya, sate enak ya?
Presiden Obama juga sempat mengenang masa kecilnya saat di Jakarta, tinggal di Menteng Dalam dengan pohon mangga di depan rumahnya, main layangan, menangkap capung, makan sate. Mengingat hotel Indonesia, pusat perbelanjaan Sarinah, becak, bemo, dan hal lain.
Buat rekan-rekan yang juga tak sempat menyaksikan atau ingin melihat dan mendengar lagi pidato "Anak Menteng" yang lagi "Pulang Kampung Nih...", silakan klik links berikut: Pidato Lengkap ObamaSelamat jalan Mas Barry, maaf tidak bisa mengantar sampai ke bandara... (he...3x). Soalnya waktu kepulangannya sama dengan waktu untuk menjemput Dhika, putra saya yang pulang sekolah. Lain kali datang lagi ya? Dekat rumah saya ada baso yang enak. Tenang, nanti saya traktir deh...
Ini beberapa foto Barrack "Barry" Obama...
Ehm... Anda termasuk salah seorang yang berani (pemberani) meng-klik judul posting yang penulis tulis dengan huruf BESAR SEMUA.
Ini hanya sebuah foto keluarga yang sepintas tampak biasa saja, tapi bila dilihat beberapa detik, lumayan seram. Foto ini penulis temukan saat surfing (lupa nama website-nya). Sekarang penulis coba bagikan kepada Anda, para pemberani. Yang bukan pemberani, jangan klik tombol Open di bawah ini. Silakan klik posting pada Labels lain saja (lihat sisi kanan di bawah tulisan Labels).
Nanti setelah klik tombol Open,
Perhatikan Beberapa Detik Foto Anak Di Tengah
(yang Berbaju Merah).
Anda Berani??? Silakan klik tombol Open
Bagaimana? Silakan berkomentar...
Ponsel/ HP memang sudah jadi "kebutuhan hidup" dari yang jalan kaki sampai yang bermobil mewah. Jadi bukan pemandangan langka mbak-mbak penjual jamu keliling, penjual bakso, sampai pemulung pun punya HP. Penulis sering memergoki seorang pemulung yang sering beroperasi di sekitar kompleks tempat tinggal penulis sedang asyik SMS-an.
Kemajuan teknologi memang memudahkan dalam banyak hal. Tengah malam lapar, tidak perlu repot buka pintu pagar, jalan kaki ke tempat penjual nasi goreng, cukup SMS: "Mas nasi goreng 1 bungkus, pedas." Tak berapa lama kemudian, terdengar ketukan di pintu pagar, tinggal kasih uang, ambil nasi gorengnya.
Yang sekarang ramai mungkin tidak sekedar SMS-an, tapi FB atau Twitter-an. Hampir tiap hari penulis melihat orang asyik SMS-an (mungkin ganti status FB-nya?) ketika sedang menjalankan kendaraan (entah menyetir mobil atau mengendarai motor).
Pengendara motor yang sesekali melihat ke depan, sesekali melirik ke HP di tangan kiri yang sedang mengetik, itu pemandangan yang lazim. Terkadang di jalan yang hanya cukup 2 mobil berpapasan, mobil di depan penulis berjalan pelan. Padahal kendaraan di belakang (termasuk penulis) ingin mendahului tidak bisa karena dari arah berlawanan ada mobil dan kendaraan lain. Setelah jalur berlawanan kosong baru bisa mendahului. Apa penyebab mobil tadi berjalan pelan? Bukan jalan berlubang, bukan ada yang menyeberang, tapi asyik ber-SMS atau ganti status FB atau ber-Twitter-an!
Kalau asyik main HP sambil nongkrong, sambil menunggu di ruang tunggu rumah sakit, atau di terminal, atau di peron, mungkin tidak terlalu bermasalah. Itu hak Anda! Tapi kalau di jalan raya? Selain mengganggu kelancaran lalu lintas, hal ini bisa mencelakakan orang lain.
Kalau orang suka kebut-kebutan dengan motor, dianjurkan disalurkan secara positif ke arena balap motor. Nah... kalau asyik main HP di jalan raya? Penulis berharap di acara 17 Agustus-an tahun depan ada panitia kreatif yang menyalurkan hobby ini. Lomba SMS sambil berkendara. Atau ada yang mengusulkan lomba ini masuk sebagai cabang olah raga eksebisi di PON, Sea Games, Asian Games, atau olimpiade? Penulis pikir, Indonesia berpeluang besar meraih medali emas untuk cabang ini.