Sambil online, Anda ingin menyaksikan acara TV. Bisa saja. Banyak website yang menyajikan TV online (termasuk stasiun TV yang tidak bisa Anda tangkap siarannya di kota Anda tanpa antena parabola). Memang sih... tampilannya tak sebagus Anda menonton di TV (ada yang gambarnya putus-putus atau agak terlambat dari siarannya di TV). Tapi sekedar untuk memantau acara TV sementara di tempat Anda online tak ada TV atau Anda "berebut" TV dengan yang lain karena mereka sedang melihat acara lain, lumayanlah...
Silakan klik links (tulisan berwarna-warni) yang menampilkan stasiun TV yang ingin Anda tonton. Ada links yang hanya menyajikan 1 stasiun TV, tapi ada pula links yang menyajikan banyak stasiun TV). Klik dulu links-nya baru nanti Anda memilih channel TV yang Anda inginkan setelah masuk ke links tersebut.
Links disusun berdasarkan urutan abjad, sedangkan stasiun yang ada di links tersebut berdasarkan urutan yang ada di links tersebut. Selamat menyaksikan...
Sudah lama sekali penulis sudah mendapatkan kiriman video maupun kisah tentang kesadisan seorang babysitter ini. Dulu sempat akan posting tulisan ini, tapi terlupa karena kesibukan lain dan file-nya terselip entah di mana. Waktu googling, penulis menemukan lagi tulisan tentang ini plus video-nya. Pas banget, penulis belum ahli meng-upload video, maka penulis hanya menyajikan sedikit tulisan dan memberi links ke blog yang menyajikan video tersebut. Semoga tulisan ini membuat kita waspada dan putra-putri kita tidak jatuh ke tangan pengasuh yang tak bertanggung jawab seperti ini.
Kisah perilaku buruk babysitter atau biasa disapa suster ini sudah lama penulis dengar. Salah satunya dari seorang teman yang mengisahkan pengalaman tetangganya. Anak tetangganya ini jadi terlambat perkembangannya karena terlalu banyak diberi obat tidur oleh babysitter yang mengasuhnya.
Kedua orang tua anak ini bekerja, berangkat pagi dan baru pulang sore menjelang malam. Tak ada anggota keluarga di rumah sehingga tak ada yang mengawasi kerja babysitter. Karena curiga ada yang tak beres, maka mereka memasang kamera CCTV. Ternyata kecurigaan ini benar adanya. Anak dicekoki dengan obat tidur sehingga tidak rewel (tidur terus), sementara sang baysitter bisa bebas menonton sinetron kesukaannya tanpa gangguan atau bisa ber-SMS dan bertelpon ria dengan teman atau kekasihnya.
Ada juga yang mengisahkan anaknya menangis dan menjerit-jerit setiap ibunya akan berangkat kerja. Semula dikira anaknya manja, tak mau ditinggal oleh ibunya. Setelah memasang kamera CCTV barulah ketahuan. Di depan majikan, babysitter ini begitu santun, sopan, dan memperlakukan anak dengan baik (sayang pada anak), tapi berubah jadi sadis ketika majikan tak di rumah. Anak mengalami kekerasan fisik maupun psikis. Dipukul, dicubit, dibentak dan diancam.
Tulisan ini tidak bermaksud menggeneralisir bahwa semua babysitter itu tidak baik atau kejam. Hanya ingin membuka mata Anda, jangan pernah tinggalkan anak dengan babysitter/ pengasuh/ pembantu tanpa ada pengawasan dari anggota keluarga. Anak bisa jadi korban pelampiasan emosi sang pengasuh.
Beberapa tips untuk mencegah hal ini:
Ambil pengasuh anak/ pembantu dari penyalur/ yayasan atau referensi orang yang Anda kenal. Karena bila terjadi sesuatu, Anda bisa menelusuri jejaknya atau meminta pertanggungjawaban penyalur.
Sebaiknya ada anggota keluarga di rumah yang bisa mengawasi kerja mereka.
Ada banyak kasus, mereka juga melakukan pencurian baik sendiri maupun berkomplot dengan orang luar. Sekarang HP berkamera tampaknya bukan barang mewah (Penulis yakin Anda juga punya). Pastikan Anda memiliki foto pembantu/ pengasuh bayi Anda. Mungkin pengambilannya tak perlu mencolok. Anda bisa meminta mereka menggendong bayi Anda dan Anda mengabadikan foto mereka berdua. Selembar foto jauh lebih mudah daripada selembar kertas berisi perincian ciri yang bersangkutan. Misalnya tinggi 160cm, rambut ikal, kulit putih, dan lain-lain. Orang yang Anda tanya bingung untuk menjawab apakah mereka pernah melihat orang dengan ciri tersebut. Tapi kalau Anda memberikan fotonya, orang dengan mudah membantu Anda.
HP bukan barang mewah. Banyak pembantu/ pengasuh anak yang punya HP. Sebaiknya sebelum bekerja pada Anda, pastikan bahwa mereka bersedia HP-nya Anda pegang dan mereka baru boleh pegang HP setelah kerja mereka selesai. Sulit negosiasikan hal ini? Ya, agak sulit. Tapi demi kebaikan sebaiknya Anda tempuh. Di rumah penulis, memang begitulah peraturannya. Kalau mereka pegang HP, mereka lebih rajin ber-SMS dan telpon daripada mengerjakan tugasnya. Silakan Anda perhatikan pembantu/ pengasuh tetangga Anda kalau Anda tak percaya. Begitu ada nada masuk (SMS atau telpon) mereka sudah tak konsentrasi untuk kerja, ingin cepat-cepat memegang HP-nya.
Jika terpaksa meninggalkan anak dengan pengasuhnya (tanpa ada yang mengawasi), pasanglah CCTV.
Saat pulang kerja, ambil alih pengasuhan anak dari pembantu/ babysitter. Anda harus peka terhadap perubahan pada si anak. Anak jadi lesu dan tidur/ ngantuk terus (ada pengasuh yang mencekok anak dengan obat tidur agar dia tidak repot). Periksa fisiknya, apakah ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Perhatikan perubahan sikapnya. Apakah ia merengek minta Anda gendong saat Anda pulang kerja dan menangis saat akan ditinggal pergi kerja (mungkin itu indikasi dia tidak nyaman di tangan pengasuh).
Mau melihat bagaimana kesadisan babysitter yang disebutkan dalam judul posting ini? Ini videonya:
Ada yang berkomentar karya penulis sering terlalu panjang. Selama ini, kegiatan menulis mengalir begitu saja. Tak dibatasi harus sekian halaman, sekian kata, atau sekian huruf (karakter).
Penulis jadi tertantang oleh kritik pembaca ini. Sanggupkah menulis artikel hanya menggunakan maksimal 1000 karakter (termasuk judul dan spasi). Bukan itu saja, dari artikel yang maksimal 1000 karakter itu, harus ada 1 pelajaran yang bisa dipetik (dalam 1 kalimat). Penulis namai artikel ini dengan nama “1000 = 1” Judulnya pun penulis seragamkan, terdiri dari 2 kata (tidak lebih, tidak kurang). Selain itu “1000 = 1” bisa juga bermakna 1001 (hasil penjumlahan 1000 dan 1) yang berarti topik yang diangkat bisa apa saja (1001 macam masalah bisa jadi ide untuk tulisan di rubrik ini).
Semua artikel ditulis berdasarkan kisah yang penulis alami sendiri, atau kisah dari keluarga penulis.
Dalam perkembangannya, penulis menambahkan angka 01, 02, 03, dan seterusnya di depan judul. Ini sebagai penanda saja sudah berapa artikel yang ditulis (dalam penghitungan max 1.000 karakter, angka di depan judul ini tidak dihitung, nomor serta titik sengaja penulis beri warna hitam).
Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Catatan: Nomor urut 01, 02, 03, dan seterusnya (di depan judul) adalah nomor tulisan, untuk menghitung berapa artikel yang sudah penulis buat. Posting terbaru adalah posting dengan nomor yang semakin besar.
Anak yang berprestasi akan membanggakan orang tuanya. Dapat nilai bagus, jadi juara di perlombaan, karir yang bagus,... tentu membanggakan orang tua.
Di usia yang masih dini, kedua anak penulis (Dhika & Revata), pernah memberikan rasa bangga itu pada kami. Dhika pernah juara pertama lomba mewarnai. Lantas Revata? Eh... yang satu ini memang masih kecil. Saat artikel ini ditulis, Revata baru duduk di bangku play group. Belum pernah ikut lomba.
Tapi penampilannya yang disukai banyak orang telah membuat kami bangga. Wajahnya cakep, imut, dan murah senyum. “Bu, tadi ada ibu-ibu yang terus pegang pipi Ray. Terus tanya-tanya, dan Ray mau jawab pertanyaan ibu itu” begitu laporan babysitter sepulang belanja di swalayan.
Di sekolah pun demikian. Ray disukai teman sekelas dan disayang guru-guru. Ray murah senyum, supel, selalu menjawab bila ditanya. Ngomongnya juga lucu, dengan gaya alami khas anak-anak, tidak dibuat-buat.
Pelajaran: Anak yang bersikap baik akan disukai banyak orang.
***********
62. Bukan Sombong
Menghafal rute jalan, itu satu hal yang selalu membuat penulis kesulitan. Bukan hanya di Bandung, di Palembang ataupun kota kelahiran penulis, terus terang ini merupakan “tugas berat” bagi penulis.
Hanya jalan-jalan yang rutin dilalui, yang penulis hafal. Itu pun dulunya tahu karena naik angkot sewaktu bepergian, dan rute sekarang pun tetaprute angkot yang dipakai. Jarang tahu jalan pintas (jalan tikus) dan agak malas bereksperimen mencari “jalan baru.” Karena eksperimen ini bukan mengantar pada rute baru yang lebih singkat, malah sering membuat penulis “tersesat.”
Paling membingungkan adalah ketika ada teman yang menuju ke Bandung lalu minta dipandu via telpon. Masih mending kalau via SMS, penulis masih bisa minta contekan dari istri.
Jadi kalau Anda bertanya pada penulis, harus lewat jalan apa ke sini atau ke situ, harap maklum saja kalau jawaban penulis: “Maaf saya tidak tahu.” Bukan sombong, tapi memang begitulah adanya...
Pelajaran: Penulis bukanlah guide yang baik.
***********
63. Berpikir Kreatif
Pemikiran kreatif tidak hanya datang dari orang-orang "besar" tapi sering kali juga datang dari orang-orang kecil yang tak terduga.
Sudah lama penulis mengamati ide kreatif tukang angkut sampah. Namun baru kali ini penulis menuliskannya. Waktu penulis kecil, tugas mereka hanya memindahkan sampah dari rumah warga ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Kalau beruntung, mereka mendapatkan barang buangan orang lain, tapi masih layak pakai bagi mereka.
Tapi sekarang, mereka membagi tugas. Yang di bawah tetap "membuang sampah" ke atas truk, yang di atas bertugas memilah aneka jenis sampah yang bernilai ekonomis. Kardus, kertas, kaleng, botol, dan lain-lain. Mirip dengan pemulung, hanya saja mereka ambil dulu (semua), baru dipilah dan dipilih. Pemulung, dipilah dan dipilih dulu, baru diambil (yang bernilai ekonomis).
Jadi selain dapat penghasilan dari gaji, mereka juga dapat penghasilan sebagai "pemulung." Sambil menyelam minum sofdrink.
Pelajaran: Kreatif = tambahan penghasilan.
***********
64. Sayang Semua
Minggu (25-10-2009) penulis bertemu Ibu Vimala Puspita yang baru pulang dari Los Angeles (AS) di Vihara Karuna Mukti, Bandung. Pada kesempatan itu beliau membagikan oleh-oleh berupa pengalamannya berlibur selama 3 bulan di sana.
Cerita tentang penegakan hukum yang tak pandang bulu, kedisiplinan, cara mereka mengelola sampah, cara mereka berpakaian, suhu di sana, dan lain-lain. “Lain padang, lain belalang” memang begitulah adanya. Yang bagus kita ambil, yang tak sesuai kita buang jauh-jauh.
Yang menarik perhatian penulis adalah tentang perlakuan mereka terhadap hewan. Menurut Ibu Vimala, ada sebuah peternakan ayam yang akan ditutup. Bukan karena bangkrut, tapi karena melanggar peraturan tentang perlakuan terhadap hewan tersebut! Sekali pun sang ayam sedang menanti ajal, ia tetap harus diperlakukan secara “manusiawi.” Lebar kandang minimal harus cukup untuk sang ayam membuka kedua sayapnya. Wow...
Pelajaran: Jadi ingat ending lagu anak-anak “Satu dua tiga sayang semuanya...”
***********
65. Nasib Pahlawan
Cerita tentang nasib buruk para TKI, dalam hal ini kebanyakan TKW (Tenaga Kerja Wanita) kita di negeri orang, terutama Malaysia rasanya tak pernah berakhir.
Selalu saja ada berita baru tentang nasib pahlawan devisa ini yang memilukan. Ada yang gajinya tak dibayar, ada yang diperkosa hingga hamil dan melahirkan, dan banyak yang disiksa. Ada Nirmala Bonat, Siti Hajar, hingga yang terbaru, Munti. Munti, TKW yang meninggal (Senin, 23-10-2009) diduga karena disiksa majikannya di Malaysia.
Penulis jadi mempertanyakan apakah benar penyiksaan itu dilakukan oleh manusia, yang dikenal makhluk yang ber-akal dan bermartabat.
Ada TKW yang disiksa pakai ikat pinggang, kayu, setrika, pisau, dan lain-lain. Ada yang pulang dalam keadaan hamil karena diperkosa, ada yang pulang cacat seumur hidup, dan ada pula yang pulang tinggal nama.
Begitu kejamnya kita sebagai manusia, padahal sekarang sudah bukan lagi jaman perbudakan.
Pelajaran: Mari kita introspeksi: “Apakah benar saya seorang manusia?”
Setelah berkali-kali terkena PTC SCAM, akhirnya klik iklan yang saya lakukan mendapatkan hasil. Uang yang terkumpul di account PTC www.neobux.com ternyata sudah mencapai batas minimum untuk payout (malah lebih). Batas minimum payout $2, di account saya sudah $2.84.
Saya coba payout, langsung disetujui dan dalam hitungan detik, uang sudah masuk ke rekening paypal saya. Payout $ 2.84 dipotong fee $ 0.06, jadi yang saya terima $ 2.78. Tidak harus menunggu berhari-hari. Pernah saya minta pembayaran dari PTC lain (setelah saya klik payout) diminta menunggu 30 hari baru akan masuk ke rekening. Entah uang tersebut harus keliling dunia dulu atau bagaimana saya tak mengerti. Tapi yang jelas uang saya yang $ 13 lebih itu tak pernah sampai ke rekening paypal saya. PTC SCAM.
Semoga PTC (Paid To Click) lain yang saya ikuti juga membayar, bukan PTC SCAM. Ayo... siapa yang mau ikutan dapat uang dari bisnis online klik iklan ini???
Akhirnya saya bisa merasakan dapat uang dari bisnis online. Kecil sih... tapi cukup untuk memompa semangat untuk terus berbisnis online. Income pertama saya ini berasal dari bisnis PPC (Paid Per Click) KumpulBlogger. Uang yang saya terima Rp 11.700 (sebelas ribu tujuah ratus rupiah). Ini screenshot-nya. Lumayanlah...
Anda tertarik menjadikan blog Anda sebagai sumber uang? Hanya membuat blog (isi dengan artikel yang menarik), memajang script iklan, biarkan pengunjung yang mampir dan klik iklan tersebut, Anda akan dibayar. Santai banget ya?
Bila Anda tertarik, langsung saja klik links berikut: KumpulBlogger, lalu buka account (GRATIS), daftarkan blog Anda, ambil script iklannya, pasang di blog Anda, tunggu pengunjung blog klik iklan tersebut. Contoh iklan KumpulBlogger bisa Anda lihat di sisi kanan blog ini.
Bila iklan banner (iklan berupa gambar) di blog Anda yang di-klik, Anda dibayar Rp 350, dan bila iklan teks yang di-klik Anda dibayar Rp 300. Uang telah terkumpul minimal Rp 10.000, Anda bisa menarik uangnya ke rekening BCA Anda. Tunggu apa lagi???
Macet sudah mulai menjadi bagian dari keseharian dari warga Bandung. Karena apa? Salah satunya pertambahan jumlah kendaraan yang lebih cepat daripada pertambahan ruas jalan, transportasi umum yang belum nyaman, tidak disiplin warganya, dan lain-lain. Ini adalah masalah klasik kota besar.
Pada beberapa titik, menurut penulis kemacetan disebabkan tidak disiplinnya warga. Fasilitas yang ada tidak digunakan sebagaimana mestinya. Trotoar untuk pejalan kaki dipakai untuk berjualan pedagang kaki lima. Akibatnya pejalan kaki menggunakan jalan yang seharusnya untuk kendaraan. Ini tentu memakan ruas jalan, jalan makin sempit.
Hanya itu? Pedagang kaki lima lapis kedua pun memakai badan jalan untuk berjualan. Ini diperparah dengan angkot yang mangkal, dan tak jarang jalan juga dipakai untuk lahan parkir (misalnya di jalan Otista, dekat Tegallega). Akibatnya ruas jalan yang bisa untuk 4-5 jalur, hanya bisa digunakan 1-2 jalur.
Pelajaran: Jalan lancar dan tidak macet bila kita disiplin.
***********
57. Tidak Konsisten
Kemarin sewaktu berjalan-jalan bersama keluarga, penulis melihat reruntuhan bangunan kios, sisa penggusuran di sebuah daerah di Bandung.
Mengapa selalu saja siklus ini berulang? Pedagang kaki lima (PKL) menggelar barang dagangan seadanya di trotoar, tak ada reaksi. Lalu mereka menggunakan gerobak yang bisa dipindah (dibawa pulang pada malam hari). Usaha berkembang, dagangan makin banyak. Gerobak malas dibawa pulang. Gerobak dibiarkan dengan pengamanan rantai dan gembok, Tidak ada reaksi. Kemudian bangun lapak dari kayu. Tetap tak ada reaksi. Bangun lapak semi permanen (kayu plus beton), sampai akhirnya jadi bangunan permanen dari beton, terkadang plus jaringan listrik di area terlarang.
Setelah area terlarang penuh bangunan, barulah tramtib/ satpol PP bereaksi untuk menggusur bangunan tersebut karena melanggar UU Tata Ruang Kota.
Mengapa tidak sedari awal dilarang? Mengapa tidak diminta sejak awal dan baru ada 1 atau 2 orang PKL?
Pelajaran: Marilah kita konsisten sejak awal.
***********
58. Gang Senggol
Anda sering memperhatikan lingkungan sekitar Anda? Perhatikan jalanan yang makin macet, perhatikan gang di lingkungan Anda yang makin sempit.
Kemacetan banyak sebabnya. Prosentase pertambahan jumlah kendaraan yang jauh lebih besar daripada pertambahan ruas jalan, tidak disiplinnya pemakai jalan, PKL, dan masih banyak lagi.
Mahalnya harga tanah, membuat orang mencari solusi sesukanya. Lihatlah tembok di depan pabrik yang jadi kios, pinggiran rel kereta api jadi gubuk liar, trotoar atau kaki lima di depan toko dan mal jadi lapak PKL.
Tak boleh ada “lahan kosong” yang menganggur. Ada tanah kosong tak berpagar, dibangun gubuk. Ada got besar di antara 2 rumah atau toko, dibuat kios, ada “gang yang dirasa luas” dibangun kios di sisinya. Akibatnya gang makin sempit. Semula bisa dilalui 2 motor, kini jadi gang senggol (2 orang berpapasan saja harus bersenggolan). Bila kelak digusur? Pastilah timbul kericuhan.
Pelajaran: Kapan kita percaya “Mencegah lebih baik daripada mengobati?”
***********
59. Akrobat Jalanan
Penulis yakin, Anda pun sering menyaksikan akrobat jalanan. Yang penulis maksud bukan pemain sirkus syang beraksi di jalan. Tapi seorang pengendara motor memegang stang motor dengan tangan kanan dan tangan kiri mengetik SMS. Sebentar mata ke depan melihat jalan, sebentar ke tangan kiri.
Luar biasa hebat! Tidak mudah memecah konsentrasi seperti ini. Coba kedua tangan Anda memegang pena, lalu gambar 2 hal berlainan (sebelah kiri menggambar segitiga, kanan menggambar lingkaran). Umumnya keduanya jadi gambar lingkaran atau segitiga atau keduanya jadi tak karuan.
Tidak banyak orang bisa mengerjakan 2 hal berbeda yang membutuhkan konsentrasi dalam waktu bersamaan.
Coba Anda perhatikan bila seseorang yang Anda ajak bicara serius, tapi dia sedang mengerjakan sesuatu. Komunikasi tak lancar (jawaban tak nyambung).
Sudah banyak yang tewas akibat tabrakan karena ber-SMS sambil mengendarai motor (menabrak mobil, ditabrak kereta api).
Pelajaran: Kerjakanlah 1 hal dengan konsentrasi penuh.
***********
60. Tertipu Termehek
Termehek-mehek (TM) adalah salah satu acara TV favorit penulis dan istri. Sejak awal TM yang bertajuk reality show ini memang sudah menarik perhatian karena ending-nya yang tak terduga.
Surprise dan mirip kisah di novel, batin penulis. Acara ini jadi tak terlewatkan setiap Sabtu dan Minggu.
Namun akhirnya muncul kecurigaan, apa benar ini reality show? Banyak sekali kejanggalannya. Penulis googling di internet. Ternyata hal ini sudah ramai diperbincangkan.
Ada yang kenal dengan salah satu “pemain” TM, kejadiannya tak seperti itu, dan masih sederet kejanggalan lain. Penulis SMS ke seorang rekan yang kerja di sebuah PH. Itu rekayasa, kata MS, sambil membeberkan sejumlah fakta. “Percayalah pada saya” ujar MS.
Waktu membuktikan, TM bukanlah reality show (sekarang ditulis drama reality). Why sejak awal tak ditulis seperti KPK (Kumpulan Perkara Korupsi)? Reka ulang diperagakan oleh model?
Kini TM dan banyak tayangan sejenis tak lagi jadi tontonan.
Sarbini Ahmad (alumnus SD Xaverius Lubuk Linggau, masuk tahun 1974, lulus 1980) sedang mencari teman-teman SD-nya yang sekarang entah di mana. Beliau kangen dan ingin bertukar info, cari teman untuk bernostalgia tentang kisah masa kecilnya bersama teman-teman SD-nya di Lubuk Linggau. Atau... siapa tahu bisa bertemu langsung dalam sebuah reuni penuh kenangan.
Pak Sarbini kini menetap Subang (Jawa Barat), sengaja membuat sebuah blog untuk mendata nama teman-temannya. Mungkin Anda mengenal salah satu dari mereka? Atau Anda sendiri adalah salah satu temannya? Silakan klik links berikut untuk membaca info selengkapnya. Semoga saja Pak Sarbini cepat mendapat respon dari teman-teman...
12 Mei 2009. Beberapa jam sebelum gempa bumi, seorang polisi bernama Li Guolin sedang mengadakan pertemuan dengan rekan-rekannya ketika seekor anjing polisi masuk dan menarik-narik kaki Li Guolin, mendesaknya segera keluar dari ruangan tersebut. Anjing itu menyelamatkan Li Guolin dan 7 polisi lainnya... Menyadari apa yang terjadi Li Guolin segera mengayuh sepedanya ke sekolah lokal di mana anaknya Li Wangziguo berada saat itu.
Bangunan sekolah dan beberapa bangunan lainnya hancur total, terdengar suara tangis murid-murid yang terjebak dalam reruntuhan. Sekolah Li Wangziguo terdiri dari 5 lantai, namun hanya 3 yang masih dikenali. Li Guolin berteriak panik memanggil anaknya... Dalam kepanikannya dia mendengar suara tangisan yang tidak asing lagi, suara tangisan Li Wangziquo. Anak itu terkubur cukup dalam namun dalam keadaan sadar. Li Guolin tidak dapat menjangkaunya. Tiba-tiba seorang ibu memanggilnya dengan putus asa
"Pak Polisi, tolong, anak saya terkubur di reruntuhan."
Ternyata yang minta tolong tidak hanya satu orang, banyak orang tua yang kebingungan bagaimana menolong anak mereka. Sebagai polisi pertama yang tiba di tempat kejadian. Li Guolin merasa wajib menolong mereka. Dia berkata pada anaknya.
"Wangziguo, bertahanlah, beranilah, Ayah akan menolong mereka dulu."
Li Guolin segera memberikan instruksi pada semua yang ada di sana.
"Tolong yang bisa ditolong, tolong yang terkubur paling dangkal terlebih dahulu."
12 Mei 2009: Li Guolin menghabiskan seluruh waktunya menolong anak-anak yang bisa diselamatkan. 13 Mei 2009: Bantuan datang dan mulai menyelamatkan anaknya Li wangziguo. 14 Mei 2009 : Li Wangziguo meninggal sebelum berhasil dikeluarkan dari reruntuhan.
Polisi Li Guolin bersama orang tua murid berhasil mengevakuasi lebih dari 30 murid dan mereka selamat.
Andai Li Wangziguo (putra Li Guolin) masih hidup, kepada teman-temannya ia pasti akan berujar "Ayahku adalah seorang pahlawan."
Semoga kisah ini menginspirasi kita: "Kepatuhan seorang polisi dalam usaha penyelamatan korban bencana."
Berikut ini cerita dalam bentuk sketsa kartun yang diterbitkan di koran China serta foto korban (anak-anak sekolah) yang meninggal tertimpa reruntuhan sekolah.
Untuk melihat sketsa maupun foto lebih jelas, silakan klik gambar/ fotonya (gambar/ foto akan jadi lebih besar).
15 Mei 2009. Che Jian, seorang pengemudi truk ditemukan tertimbun selama 73 jam tanpa makanan dan minuman. Che Jian berusia 28 tahun. Tubuhnya tertimbun di tengah reruntuhan tanpa menyisakan sedikit pun ruang untuk bergerak.
Seorang tim SAR menemukannya dan berusaha menjaganya tetap sadar dengan mengajaknya berbincang.
Tim SAR: Hei Bung bertahanlah... Kamu bisa, kamu pria yang kuat. Che Jian: Tenang saja. Aku kuat koq.
Che Jian masih dalam mood yang baik ketika itu. Che Jian: Wow, setelah ini pasti aku akan memecahkan rekor bertahan di papan plastik paling lama. Tim SAR: Ha3x. Benar sekali, kau bisa saja...
(sang penyelamat tak sampai hati untuk memberitahu di atasnya ada segunung reruntuhan)
Beberapa kali Che Jian berpikir untuk menyerah. Che Jian: Aku harus kuat, istriku hamil... Aku tidak mau anakku jadi yatim.
Pada pukul 6.12 AM, operasi penyelamatan dimulai, gerakan2 yang timbul akibat proses itu makin menyiksa Che Jian. Tim SAR : Ayolah sedikit lagi, jangan tidur, menyanyilah.
Che Jian yang merasa tidak memiliki bakat menyanyi memilih menghitung angka.
Che Jian: 1, 2, 3, 4, 5, 6,...
Tiap kali dia menyebut angka dia merasakan sakit akibat paru-parunya yang tergencet.
2 jam kemudian, para penyelamat berhasil mengeluarkannya diiringi sorak sorai.
Che Jian yang ditandu kemudian mengingat 3 hal: "Aku terkubur selama 78 jam" "Aku sudah menikah selama setahun" "Istriku sedang hamil 3 bulan"
Dan kemudian hanya ada kesunyian dan isak tangis para penyelamat.
"Brengsek, jangan menyerah sekarang, kau sudah sampai sejauh ini."
80 jam dengan rasa sakit yang amat sangat, Che Jian merasa terlalu lelah. Namun perlu diingat, dia berjuang sampai akhir.
Semoga kisah ini menginspirasi kita: "Berjuang sampai batas akhir."
Berikut ini cerita dalam bentuk sketsa kartun yang diterbitkan di koran China serta foto Che Jian ketika masih terhimpit reruntuhan.
Untuk melihat sketsa maupun foto lebih jelas, silakan klik gambar/ fotonya (gambar/ foto akan jadi lebih besar).
12 Mei 2009 Wen Chuan, salah satu daerah yang paling parah terkena gempa. Sukarelawan yang bertugas saat itu menemukan pemandangan yang memilukan. "Lihat itu, ada seorang wanita di sana" Dari balik reruntuhan tampak jenazah seorang wanita, dan ada sesuatu di bawahnya, seorang bayi. Ibu itu tampak berlutut dengan sikap sempurnanya memohon kepada Yang Maha Kuasa dengan sisa-sisa tenaganya yang terakhir untuk diberi kekuatan melindungi bayinya. Tubuhnya tampak seperti berdoa dengan sangat khusuk. Sang anak tidak terluka sama sekali. Di bawah selimut bayi itu, para sukarelawan menemukan ponsel dengan sebuah tulisan di layarnya: "Anakku tersayang, bila kau hidup, ingatlah ini, Mama akan selalu mencintaimu" Sang bayi kehilangan ibunya. Tapi dengan seluruh hidupnya, dia akan ingat bagaimana cinta seorang ibu adalah cinta terhebat di dunia. Semoga kisah ini menginspirasi kita: "Bagaimana seharusnya kita bersikap kepada Ibu kita." Berikut ini cerita dalam bentuk sketsa kartun yang diterbitkan di koran China serta foto bayi yang selamat berkat "Kasih Tanpa Batas Seorang Ibu". Untuk melihat sketsa maupun foto lebih jelas, silakan klik gambar/ fotonya (gambar/ foto akan jadi lebih besar).
Foto ini kami terima tanpa keterangan. Si kecil, tentu bayi yang selamat berkat "Kasih Tanpa Batas Sang Ibu." Wanita di sebelah kiri mungkin perawat rumah sakit. Entah siapa pria di sebelah kanan. Tapi kalau dibandingkan dengan foto di atas, tampaknya pria ini adalah tentara/ relawan yang menyelamatkan sang bayi.
Profil pria yang lahir pada tanggal 11 Mei di kota Lubuk Linggau (Sumatera Selatan) ini pernah dimuat di majalah BVD terbitan Bandung. Ia menyelesaikan TK hingga SMP pada sekolah Katolik (Xaverius) di kota kelahirannya. Menamatkan SMA-nya di SMA Xaverius 1 Palembang. Meraih gelar sarjana (S1) Economics and Development Studies from University of Sriwijaya.
Kecintaan dan kepeduliannya pada alumni dan almamater (SMA Xaverius 1 Palembang), diwujudkan dengan mengenalkan Milis Alumni Bangau, mendata blog alumni SMA Xaverius 1 Palembang(blog Anda belum terdaftar?), mewawancarai alumni dan mempublikasikan beritanya untuk blogTEXAS(TEROPONG XAVERIUS SATU yang menyajikan berita “Xaverian Berprestasi”) serta mengusulkan rubrik T-REX (TOREHAN REKOR XAVERIUS yang akan mendata “rekor” yang dicapai sekolah tercinta) di majalah Gita. Akhirnya T-REX muncul dalam bentuk blog.
Hendry gemar bermain sulap/ magic (yang ingin belajar sulap plus tambahan penghasilan silakan klik: sulap). Selain suka main dan menonton sulap, suami Linda ini juga menulis tentang magic, artikel umum dan tertarik dengan dunia jurnalistik. Hendry menulis apa saja. Mulai Surat Pembaca, berita, puisi, opini, cerita humor, cerpen sampai artikel. Rajin meng-klipping semua karya dan berita tentang dirinya. Karyanya pernah dipublikasikan majalah Tomtom, majalah Jakarta-Jakarta, harian Sriwijaya Post (Palembang), harian Pikiran Rakyat (Bandung), harian Galamedia (Bandung), majalah Senang, majalah SeRu!, dan lain-lain.
Berita tentang Hendry dan istrinya pernah dimuat di majalah, koran, serta tabloid, antara lain: Gatra, Suara Merdeka, Pikiran Rakyat (Bandung), tabloid Tokoh (Bali), dan lain-lain. Tertarik mengamati hal-hal unik dan membuat karya-karya unik, mengantarnya menerima 7 piagam rekor Muri (Museum Rekor dunia Indonesia).
Hendry sedang keranjingan membuat blog, punya banyak blog serta Friendster, yang dijadikan sebagai Galeri Foto Keluarganya, Hendry juga punya Facebook (tapi karena sesuatu dan lain hal, FB-nya sengaja ditutup sampai batas waktu yag belum ditentukan). Lewat blog yang dibuatnya Hendry menyajikan daftar nama Rekoris(pemegang rekor) Muri, membagikan pengalaman bagaimana Cara Menjadi Rekoris Murikepada Anda, serta mengumpulkan Blog dan Friendster para Rekoris Muri. Anda sudah terdaftar?
Untuk menguji ketajaman pikirannya, sekaligus bernostalgia, Hendry mencatat semua Nama Teman Sekelasnya dari TK-Universitas (termasuk juga nama gurunya). Anda salah satu temannya?
Kelirumolog bidang bahasa ini, tertarik mengamati sisi-sisi unik perkembangan bahasa Indonesia, seperti dalam kelirumologi, “ilmu baru” yang digagas Dr. Jaya Suprana, yang juga pendiri sekaligus pemilik Muri.
Ada saja tangan jahil yang akan iseng membaca dokumen pribadi kita. Dari yang sekedar iseng (misal flashdisc kita tertinggal), sampai yang curi-curi kesempatan membuka file kita di kantor ataupun di rumah saat kita tinggal sebentar (ke toilet misalnya).
File dalam bentuk document (.doc) di MS Word sebenarnya bisa di-password. untuk mencegah ulah tangan jahil tadi. Kalau ada tangan jahil yang ingin membukanya, mereka diminta memasukkan password. Kalau tak cocok, file tidak akan terbuka.
Di jaman serba canggih seperti sekarang ini (banyak yang jago komputer seperti para hacker), cara ini mungkin tak terlalu aman. Rasanya tak ada password yang tak bisa mereka pecahkan. Tapi sekedar mencegah ulah tangan jahil membaca dokumen penting kita, bolehlah file MS Word kita beri password. Caranya mudah kok.
Saran penulis, Anda buat 1 file baru untuk latihan dulu pembuatan password ini. Yang penulis takutkan Anda pelupa, file Anda yang sebenarnya, setelah Anda password, Anda sendiri tak bisa membukanya. Setelah Anda yakin bisa, barulah mem-password file Anda yang sebenarnya. Ini caranya:
Buka file MS Word Anda, klik "Tools" lalu "Options" lalu "Security"
Di sana ada 2 kotak kosong siap untuk dimasukkan password. Ada 2 pilihan, password hanya untuk membuka file, dan password untuk memodifikasi (mengubah) file tersebut. Saran penulis, pakai keduanya. Masukkan password ke kedua kotak tersebut (bisa password yang sama, bisa juga keduanya berbeda). Demi keamanan, sebaiknya 2 password itu berlainan. Jadi ada password untuk buka dokumen dan ada password untuk memodifikasi dokumen.
Setelah itu klik "OK" dan seperti biasa, Anda diminta memasukkan ulang password-nya sebagai penegasan/ konfirmasi.
Selesai. Anda tinggal klik ikon bergambar disket untuk menyimpan file Anda.
Silakan coba buka file tersebut dengan password yang baru Anda masukkan. Semoga file Anda aman dari tangan jahil.
Mengapa penulis menyarankan pakai 2 password (password untuk membuka file dan password memodifikasi file)?
Dua buah gembok tentu lebih baik daripada satu gembok 'kan?
Kalau Anda hanya pasang password untuk membuka file, begitu file terbuka (mereka tahu password Anda), selain bisa membaca file Anda, mereka juga bisa mengubah (mengacak-acak) data di file Anda tersebut.
Kalau hanya password untuk memodifikasi? Tanpa tahu password, mereka bisa buka file Anda. Ketika mereka klik nama file, maka akan muncul 3 pilihan: Read Only, OK, atau Cancel. Ketika mereka pilih "Read Only" maka file otomatis terbuka. Mereka bisa baca semua isi file Anda (memang mereka tak bisa mengubah isi file Anda).
Semoga bermanfaat, sampai jumpa di tips berikutnya.
Klik label yang Anda inginkan, maka akan muncul tulisan-tulisan dengan label tersebut. Angka di belakang label tulisan adalah jumlah artikel untuk kategori itu.
Baca atau telusuri tulisan-tulisan di sana. Jika sampai tulisan terakhir, Anda ingin melihat tulisan sebelumnya dengan label yang sama, klik tulisan "Postingan Lama", begitu seterusnya.
Jika ingin kembali ke menu awal, klik "Beranda", Anda akan kembali ke halaman utama blog.
Imbauan
Semua tulisan di blog penulis boleh di-copy paste & disebarluaskan untuk tujuannon-komersial dengan mencantumkan links sumber-nya. Mari saling menghargai ide dan pemikiran sesama blogger. Terima kasih...
Kami menggunakan mesin cuci LG front loading yang dibeli 25 Januari 2014. Sudah dipakai cukup lama, sekitar 4,5 tahun lebih. Semua lancar-...
Keyword Blog
1000 = 1 1001 internet alumni almamater alumni bangau alumnus artikel bahasa kelirumologi rekor berpikir kreatif (all email=g) bisnis online berpikir ker*s bukan solusi cukup sekali dari admin download gratis (twitter/x h1105@yΦ≈sar) foto bicara toleransi indahnya info rekoris (h1105@yΦ≈ email) inspirasi YouTube kisah inspiratif klipping komputer internet kontrasnya dunia logika berpikir obrol ojol ojek online pemilu 2019 profil sekolah kehidupan sosok teladan tempo doeloe tentang korupsi update terus butuh bantuan editor buku artikel cerita beasiswa (FaceBook InstaGram h2000Φ≈) (tji@.lΦ≈ email) HFJ Hendry Filcozwei Jan