Akhir-akhir ini, Anda mungkin merasa sangat tidak nyaman dengan pemberitaan di media (terutama di medsos). Suasana "panas" yang ditimbulkan oleh pemberitaan demo dan pilkada serentak 2017.
Padahal, setahu penulis, kita ini bangsa yang ramah tamah, penuh toleransi, berdasarkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Itu yang terjadi jika Anda membaca berita di media cetak dan online, juga mendengar berita dari radio, dan menyaksikan berita di TV. Anda akan berpikir, kok Indonesia jadi seperti ini ya?
Bagaimana suasana di group WA, BBM, atau Line? Mungkin sama saja ya? Tapi penulis tidak merasakan suasana panas, penuh provokasi, atau suasana mencekam dalam group WA eMKa yang dimotori Melly Kiong. Group yang membahas parenting ini jauh dari suasana itu.
Di group ini, tiap hari ada doa pagi dan doa malam dari semua agama di Indonesia. Anggota group berasal dari berbagai kota di Indonesia, berbagai suku, dan agama yang berbeda. Semua rukun,..
Saya menuliskan ini di group:
Group eMKa emang beda dari yg lain. Group eMKa sudah di jalan yang tepat (terutama soal apa yg boleh di-posting di sini).
Kalau di group lain (kadang kayak di medsos) apalagi sdg heboh soal pilkada. Berseliweran info yang bikin hati ciut, aman nggak ya kalau mau liburan ke Jakarta?
Tapi kalau baca info di group ini, kayaknya adeeem.
1ndONEsia aman-aman saja kok. Ada riak kecil, tapi jauuuh lebih banyak yg memahami hakikat Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa hidup berdampingan dalam harmoni. Saling bantu, saling peduli sebagai manusia, tanpa pandang Suku, Agama, Ras, Antargolongan.
Bagaimana menurut sobat eMKa Land yang lain???
Dan juga ini:
"Indonesia kecil" ada di sini, di eMKa Land. Berbeda (suku, agama, ras, golongan, warna kulit,...) semua bisa hidup rukun dalam harmoni. Doa dalam semua agama ada di sini.
Satu kesulitan, yang lain bergerak membantu. Satu sedang berduka ditinggal orang tercinta, anggota yang lain turut berduka.
Semoga semangat kebersamaan dalam keberagaman ini menular ke seluruh pelosok tanah air. Semoga wajah "Indonesia kecil" ini kelak menjadi wajah Indonesia yang sesungguhnya.
Turut berduka untuk saudara kita di Aceh yg baru saja diguncang gempa. #PrayforPidie
Itu mungkin belum seberapa sampai kami (anggota eMKa membaca curhat seorang Ibu yang bernama Endang Pudji Dwi Rahayu). Ini penulis kutip dari FB Melly Kiong Dua:
Melly Kiong dan Endang Pudji Dwi Rahayu
Selamat pagi...Ibu dan Bapak...
Perkenankan
saya memperkenalkan diri. Nama saya Endang Pudji Dwi Rahayu. Merasa
bahagia bisa masuk group ini. Semua ini adalah atas budi baik Ibu
Melly Kiong yang atas perkenan beliau saya diminta menyapa dengan sebutan "Mbak...".
Pertemuan
kami sangat singkat bahkan bisa dibilang bukan sebuah kesengajaan. Pada
Sabtu sore, 3-12-2016 dengan tak sengaja kami duduk satu bangku di
ruang tunggu bandara Ahmad Yani Semarang. Percakapan kami merupakan
perantara datangnya pertolongan untuk saya dari seorang Ibu yang sama
sekali belum pernah saya kenal. Perjalanan tengah malam di belantara
Jakarta bagi seorang saya yang tak punya kenalan di sana. Sementara saya
harus melanjutkan perjalanan ke Bogor. Saya tidak tahu mesti berbuat
apa. Mau melanjutkan perjalanan, waktu sudah tengah malam.
Beruntunglah saya... karena Alloh mempertemukan saya dengan Ibu Melly saat delay empat jam di Semarang.
Dikejarnya
saya demi memastikan keselamatan saya. Lalu disarankannya untuk
bermalam di kediaman beliau. Alangkah tak terduganya saat itu. Di saat
yang sangat sempit, di saat saya tidak tahu mesti berbuat apa, dengan
percaya begitu saja kepada saya, Ibu Melly mengajak saya menginap di
rumahnya. Sebelum megiyakan, saya kabarkan dulu kepada suami di Demak bahwa
saya mendapatkan tawaran dari seorang Ibu untuk menginap. Dan suami
menyarankan untuk menerima.
Bagai mimpi malam itu. Saya benar-benar diselamatkan oleh Ibu Melly Kiong yang ternyata beliau seoarng penulis hebat.
Satu kata yang selalu saya ingat dari beliau "Pekerjaan tak pernah salah..."
Terima kasih Ibu Melly... atas saran Ibu.. saat ini saya diizinkan untuk menyapa beliau dengan sapaan Mbak Melly...
Semoga
persaudaraan ini tak putus. Meski kami berbeda suku, berbeda
agama..., namun kami tak pernah merasa berbeda... Semoga bermanfaat
cerita singkat dan nyata ini...
Semua di luar jangkauan saya...
Terima kasih Mbak Melly Kiong...🙏
Anda tertarik untuk bergabung di group WA eMKa untuk belajar parenting dan mendapat BC tentang cara mendidik anak, dan info menarik lainnya? Untuk info lebih lanjut, silakan mampir ke FB Melly Kiong Dua atau www.menatakeluarga.com atau hubungi Mbak Rizky di 0818 0605 7646
Pertama kali membaca kisah ini, penulis pun merasa ini seperti di dunia dongeng, bukan di dunia nyata.
Anda berada di kota yang asing (tidak punya kenalan apalagi saudara), pada tengah malam (saat transportasi sulit didapatkan, dan kalaupun ada, belum tentu aman bagi Anda, yang notabene seorang wanita).
Tiba-tiba ada orang yang baru Anda kenal (beda suku, beda agama), menawarkan tempat bermalam dan esok hari barulah Anda melanjutkan perjalanan ke kota lain. Ini di Jakarta, yang konon kata orang, ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri. Saat orang pesimis dengan kondisi yang ada dan bertanya "Hari gini, masih ada yang GRATIS di Kota Jakarta? Ada yang mau membantu tanpa pamrih?"
Jangan dulu berburuk sangka. Ini memang kisah nyata (Anda boleh cek langsung ke narsumbernya). Semoga kisah nyata ini seperti nyala api di sebuah lilin yang terus berpindah ke lilin lain (menyalakan lilin lain) dan menerangi negeri tercinta ini dengan kebajikan, toleransi, dan welas asih.
Salam hangat, eling, dan welas asih dari anggota eMKa Land untuk Indonesia.
Tulisan ini dapat Anda kunjungi melalui tautan singkat: www.tiny.cc/kisahemka