Sudah banyak operator ponsel yang memberikan layanan SMS gratis. Cukup kirim sekian SMS dapat sekian ratus SMS gratis. Atau tiap hari dapat sekian SMS gratis.
Jadi tawaran SMS gratis dari internet sudah tidak begitu menarik minat? Ya sih... Tapi kalau dikasih gratis, siapa sih yang tidak mau?
Nah... ketika Anda sedang berinternet (misalnya di warnet), tapi lupa bawa HP, atau operator ponsel Anda sedang tidak ada fasilitas SMS gratis, atau karena hal lain, Anda tentu butuh SMS gratis via internet.
Tidak perlu mengeluarkan HP Anda, tidak usah bayar atau pusing isi pulsa, dan mengetik kata-kata yang akan dikirim lebih mudah karena keyboard-nya besar (keyboard komputer). Kalau Anda butuh SMS gratis, silakan coba salah satu dari sekian banyak situs yang menawarkan SMS gratis di bawah ini. Tinggal klik links yang tulisannya berwarna (jangan lupa, tangan kiri Anda menekan tombol Control/ Ctrl saat Anda klik links tersebut). Daftar links di bawah ini hanya sebagian kecil dari situs yang menawarkan SMS gratis. Selamat mencoba...
Minggu, 6 Maret 2011 penulis sekeluarga mengunjungi mall Paris van Java (PvJ) Bandung. Sewaktu selesai mengantar Revata (Ray) si bungsu anak penulis yang mau pipis, telinga penulis menangkap suara merdu yang sangat menarik perhatian. Langsung saja penulis hampiri. Seorang musisi (yang akhirnya penulis ketahui bernama Pacha) sedang unjuk kebolehan memainkan alat musik tradisional dari pegunungan Andes, Zampoñas dan Quenas (sejenis flute yang terbuat dari bambu). Kadang ditambah perkusi yang terbuat dari cincin-cincin kayu yang dirangkai dengan seutas tali menjadi seperti kalung. Suara perkusi ini juga unik.
Ini untuk kali kedua penulis mendengar suara indah dari permainan Pacha. Pertama penulis melihat penampilan Pacha di Istana Plaza (IP) Bandung sekitar 1 tahun yang lalu. Suara alat musik itu sungguh menghanyutkan. Enak didengar, menenangkan, menyejukkan, dan menghayutkan! Apalagi penulis mendengarkan secara live sambil melihat aksi Pacha yang penuh penghayatan. Tidak hanya lagu yang sudah familiar di telinga, musik tradisonal dari pegunungan Andes yang belum penulis kenal pun terdengar indah sekali di telinga.
Mendengar suara Zampoñas dan Quenas yang dimainkan Pacha, seperti mengantar fantasi penulis ke sebuah tempat yang sangat jauh, dengan suasana yang tenang, menyentuh, dan menghanyutkan. Pada nomor tertentu, suara tiupan kedua alat musik ini memberi kesan mistis.
* * * * *
Musik yang dimainkan dengan alat musik ini, cocok sekali untuk pengantar tidur, meditasi, dan bersantai. Pas untuk Anda yang sedang ingin menyendiri dan menikmati waktu santai Anda.Musik memang bahasa universal, Anda tak perlu tahu arti syairnya (bila memang ada ada syair lagunya), cukup dengarkan saja. Ya, cukup dengarkan saja.
Ini juga kali ketiga penulis jatuh cinta pada pendengaran pertama. Pertama saat mendengar musik (instrumentalia) karya Kitaro yang terdengar mistis (sering penulis pakai untuk mengiringi permainan sulap penulis). Kedua: suara saxophone yang dimainkan Kenny G. Dan sekarang yang ketiga: permainan Zampoñas dan Quenas dari seorang Pacha. Kalau Anda melihat ada spanduk atau dapat info Pacha akan tampil di kota Anda, cobalah mampir dan dengarkan (biasanya main di mall dan GRATIS!). Anda tak akan menyesal. Dan, penulis yakin, Anda akan suka!
Ssst... jangan lupa beli CD musiknya agar suara merdu Zampoñas dan Quenas dari Pacha Chalwanka terus menghibur dan menginspirasi semua orang di dunia.Ini sekilas biodata tentang Pacha dan Chalwanka yang penulis kutip dari brosur yang dibagikan:
Chalwanka : Ethnic Music of Andes Mountain South America
Chalwanka adalah group musik ethnic dri pegunungan Andes, Amerika Selatan. Chalwanka berasal dari bahasa asli Suku Inca yaitu bahasa Quechua (Kechua) yang artinya "Ikan Batu". Pendiri Chalwanka adalah seorang musisi yang bernama "Pacha" dari Peru. Dengan alat musik Zampoñas (Zamponyas) dan Quenas (Kenas). Beliau telah performance lebih dari 20 tahun ke beberapa negara di benua Eropa serta Asia. Dan selama 3 tahun terakhir berkarya di Indonesia. Pacha telah merilis 5 album original yang bisa dinikmati pendengar musik Indonesia. Sama halnya seperti Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang indah dan bernilai tinggi, peru pegunungan Andes juga memiliki kekayaan budaya yang sama. Ornamen-ornamen budaya yang unik dan indah juga disediakan Chalwanka demi memenuhi pengagum budaya.
Anda yang tertarik dapat membeli CD-nya. Ada Romantic Song, Love Song, Nomad, Soul Sound, dan Holy Christmas. Penulis juga sempat mengabadikan penampilan Pacha.
Terima kasih Mr. Pacha yang telah mengenalkan suara alat musik yang begitu indah kepada banyak orang (termasuk kepada penulis). Teruslah berkarya dan menghibur banyak orang dengan kemampuanmu. Salut!
Biar tidak penasaran, seperti apa sih musik dari Peru yang dimainkan Pacha, ini penulis tampilkan 2 video-nya. Selamat menikmati...
yang dibuat Papa Dhika Revata (salah satu fans Pacha Chalwanka)
dan dedikasikan buat Pacha Chalwanka.
Tinggal klik saja tulisan berwarna ungu di atas atau
yang di samping ini: Pacha-Chalwanka
Kunci sukses memang kerja keras tanpa kenal lelah dan berdoa (ora et labora). Tapi ada satu hal lagi yang tak boleh dilupakan, keberuntungan. Ini tentu berkaiatan dengan hak prerogatif Sang Pencipta. Apakah usaha kita akan berhasil atau tidak. Ada yang menyebutnya hoki, keberuntungan, nasib baik, atau karma baik Anda belum berbuah. Itu termasuk salah satu kunci sukses seseorang. Faktor keberuntungan, itu yang sering disebutkan Helmy Yahya dalam game show Penghuni Terakhir.
Anda mungkin pernah melihat aksi seseorang yang luar biasa (lebih hebat daripada yang ada di TV) tapi nasibnya tak sebagus orang lain yang berkesempatan muncul di TV dan eksis di sana. Atau Anda pernah mendengar suara pengamen di jalanan atau penyanyi di cafe yang menurut Anda lebih bersuara emas dan performance-nya lebih baik daripada artis yang kerap tampil di TV, tapi karir mereka hanya sampai di sana (jalanan dan cafe). Mereka memang kurang beruntung, Dewi Fortuna memang belum berpihak pada mereka.
Di Indonesia, kita mengenal 3 (tepatnya 4 orang) yang memiliki keberuntungan yang diharapkan banyak orang. Tanpa mengikuti ajang kontes bakat dari penyisihan sampai final, tanpa harus dikritik para juri, tanpa perlu modal besar untuk mobilisasi SMS, mereka langsung meroket jadi artis. Ya, mereka artis YouTube.
Pertama: Shinta & Jojo dengan lipsync Keong Racun, kedua: Bona Paputungan dengan Andai Aku Jadi Gayus dan terakhir Sualuddin alias Udin dengan lagu Udin Sedunia-nya.
Banyak orang melakukan hal serupa (mengunggah/ meng-upload) video mereka, tapi tak semua bernasib sama. Dari ratusan, ribuan atau mungkin juta orang, hanya muncul satu atau dua orang yang beruntung. Setelah mereka, siapa lagi? Anda ingin mencoba keberuntungan Anda???
Klik label yang Anda inginkan, maka akan muncul tulisan-tulisan dengan label tersebut. Angka di belakang label tulisan adalah jumlah artikel untuk kategori itu.
Baca atau telusuri tulisan-tulisan di sana. Jika sampai tulisan terakhir, Anda ingin melihat tulisan sebelumnya dengan label yang sama, klik tulisan "Postingan Lama", begitu seterusnya.
Jika ingin kembali ke menu awal, klik "Beranda", Anda akan kembali ke halaman utama blog.
Imbauan
Semua tulisan di blog penulis boleh di-copy paste & disebarluaskan untuk tujuannon-komersial dengan mencantumkan links sumber-nya. Mari saling menghargai ide dan pemikiran sesama blogger. Terima kasih...
Kami menggunakan mesin cuci LG front loading yang dibeli 25 Januari 2014. Sudah dipakai cukup lama, sekitar 4,5 tahun lebih. Semua lancar-...
Keyword Blog
1000 = 1 1001 internet alumni almamater alumni bangau alumnus artikel bahasa kelirumologi rekor berpikir kreatif (all email=g) bisnis online berpikir ker*s bukan solusi cukup sekali dari admin download gratis (twitter/x h1105@yΦ≈sar) foto bicara toleransi indahnya info rekoris (h1105@yΦ≈ email) inspirasi YouTube kisah inspiratif klipping komputer internet kontrasnya dunia logika berpikir obrol ojol ojek online pemilu 2019 profil sekolah kehidupan sosok teladan tempo doeloe tentang korupsi update terus butuh bantuan editor buku artikel cerita beasiswa (FaceBook InstaGram h2000Φ≈) (tji@.lΦ≈ email) HFJ Hendry Filcozwei Jan