Situs berita palsu ini menggunakan URL tambahan berupa "--news.com". Misalnya, tempo.co dipalsukan menjadi tempo.com--news.com, begitu juga dengan liputan6.com menjadi liputan6.com--news.com. Semua berita palsu yang ditampilkan situs-situs tersebut berisi soal hasil pemilu presiden.
Misalnya, di situs palsu tempo.com--news.com tercantum berita berjudul "37 Hacker Korea dan cina Gelembungkan 4 Juta Suara Golput". Padahal di situs aslinya, tempo.co, tak ada berita berjudul seperti itu. Ada juga berita "Ketua KPU Ditetapkan Tersangka", padahal tidak pernah ada lembaga hukum menetapkan Husni Kamil Manik sebagai tersangka.
Situs-situs palsu ini memiliki penampakan yang lebih cenderung seperti blog. Ketujuh media online palsu tersebut tampak berbeda dengan situs aslinya, karena secara jelas tidak dilengkapi dengan logo masing-masing media. Begitupun kanal berita yang juga tampak tak ada dalam situs palsu tersebut. Di sisi kanan situs palsu itu, terdapat daftar berita. Jika diklik, berita itu akan mengantar pengunjungnya ke situs lain yang juga dipalsukan. (Maya Nawangwulan)
Situs berita yang dipalsukan (saat penulis browsing bertambah 1 situs berita palsu yakni jpnn sehingga jadi 8 situs berita yang dipalsukan):
antaranews.com, beritasatu.com, detik.com, inilah.com, jpnn.com, kompas.com, tempo.co, dan tribunnews.com.
Catatan penulis, jika sebelumnya alamat situs berita palsu menggunakan tambahan --news.com sehingga alamatnya jadi: tempo.com--news.com
Hari ini Rabu, 30 Juli 2014 saat penulis masuk, alamat situs palsu sudah berubah (menggunakan tambahan .decik.com). Yang penulis temukan hanya 4 situs berita ini yang dipalsukan, silakan lihat gambar di bawah ini: