Senin, 27 Juni 2016, penulis bersama istri menghadiri wisuda (kelulusan SD) putra pertama kami (Dhika) di SDK3 Bina Bakti.
Saat orangtua murid diminta ikut menyanyikan lagu "Himne Guru", penulis baru menyadari ada syair yang berubah. Dulu (saat masih sekolah), syair terakhir lagu ciptaan Sartono (seorang mantan guru seni musik, kelahiran Madiun, Jawa Timur,
29 Mei 1936) ini: "Tanpa tanda jasa" sekarang diubah jadi "Insan cendekia". Kok berubah ya?
Akhirnya penulis googling untuk mencari info. Ternyata perubahan syair lagu ini sudah dilakukan pada tahun 2008, yaitu tepatnya pada peringatan hari guru ke-25. Ups...terlambat sekali penulis mengetahui hal ini.
Berikut ini foto Pak Sartono (pencita lagu Himne Guru) dan syair lagu Himne Guru versi lama dan yang versi baru...
Syair lagu "Himne Guru"
Cipt. Sartono
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti trima kasihku 'tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Insan Cendekia
Catatan:
Pada beberapa blog, ada yang mencantumkan syair terakhir lagu ini "Pembangun insan cendekia". Tapi jika dilihat tidak ada perubahan atau penambahan not, lebih pas menyanyikan lagu yang semula syairnya 6 suku kata: tan-pa-tan-da-ja-sa diganti dengan yang 6 suku kata juga: in-san-cen-de-ki-a.
Sulit menyanyikan syair 6 suku kata: tan-pa-tan-da-ja-sa diganti dengan syair 9 suku kata: pem-ba-ngun-in-san-cem-de-ki-a.
Ternyata, yang kata yang 9 suku kata itu untuk judul lagunya. Semula judul lagu "Himne Guru" sekarang jadi "Himne Guru, Pembangun Insan Cendekia" dan syair terakhir menggunakan "Insan cendekia".
Sartono (pencipta lagu "Himne Guru") meninggal dunia 1 November 2015.
Langganan:
Postingan (Atom)