Tulisan ini untuk menanggapi status FB Widiyono Vijayo yang menulis tentang penulisan COVID-19 di FB (24 Maret 2020)
https://www.facebook.com/widiyono.vijayo/posts/10215073531900919?comment_id=10215081219733110¬if_id=1585179951377073¬if_t=feedback_reaction_generic
https://www.facebook.com/widiyono.vijayo/posts/10215073531900919?comment_id=10215081219733110¬if_id=1585179951377073¬if_t=feedback_reaction_generic
Ikut berpendapat. Saya juga
masih ragu dengan penulisan Covid-19 yang benar. Selama ini, saya masih
menulis virus corona dan Covid-19 (bukan COVID-19). Lihat di media juga
penulisannya bervariasi.
Saya kutip dari PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia):
Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya
NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia
UI = Universitas Indonesia
PBB = Perserikatan Bangsa-Bangsa
WHO = World Health Organization
PGRI = Persatuan Guru Republik Indonesia
KUHP = Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Bulog = Badan Urusan Logistik
Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kowani = Kongres Wanita Indonesia
Kalteng = Kalimantan Tengah
Mabbim = Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia
Suramadu = Surabaya Madura
Nah ... balik lagi ke kata Covid-19. Sebelum penyakit ini, dunia pernah dikejutkan dengan 2 penyakit infeksi virus pada saluran pernapasan sejenis yakni SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome, MERS (Middle-East Respiratory Syndrome). Cuma bedanya, nama penyakit ini memang diambil dari huruf awal setiap kata, sehingga penulisan namanya menggunakan huruf besar semua.
Berbeda dengan Covid-19 yang namanya BUKAN diambil dari 1 huruf awal kata (COronaVIrus Disease-2019). Andaikan kata Coronavirus terdiri dari 2 kata: Corona Virus atau lengkapnya Corona Virus Disease 2019, jika ikut pembentukan singkatan 2 nama penyakit sebelumnya, maka penyakit ini jadi CVD-19.
Jadi, saya cenderung hanya menulis Covid-19 (seperti penulisan akronim), bukan COVID-19 (singkatan yang terdiri dari huruf awal tiap kata).
Ini hanya pendapat pribadi, sangat mungkin pendapat saya salah.
Referensi: https://puebi.readthedocs.io/.../kata/singkatan-dan-akronim/
Saya kutip dari PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia):
Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya
NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia
UI = Universitas Indonesia
PBB = Perserikatan Bangsa-Bangsa
WHO = World Health Organization
PGRI = Persatuan Guru Republik Indonesia
KUHP = Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Bulog = Badan Urusan Logistik
Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kowani = Kongres Wanita Indonesia
Kalteng = Kalimantan Tengah
Mabbim = Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia
Suramadu = Surabaya Madura
Nah ... balik lagi ke kata Covid-19. Sebelum penyakit ini, dunia pernah dikejutkan dengan 2 penyakit infeksi virus pada saluran pernapasan sejenis yakni SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome, MERS (Middle-East Respiratory Syndrome). Cuma bedanya, nama penyakit ini memang diambil dari huruf awal setiap kata, sehingga penulisan namanya menggunakan huruf besar semua.
Berbeda dengan Covid-19 yang namanya BUKAN diambil dari 1 huruf awal kata (COronaVIrus Disease-2019). Andaikan kata Coronavirus terdiri dari 2 kata: Corona Virus atau lengkapnya Corona Virus Disease 2019, jika ikut pembentukan singkatan 2 nama penyakit sebelumnya, maka penyakit ini jadi CVD-19.
Jadi, saya cenderung hanya menulis Covid-19 (seperti penulisan akronim), bukan COVID-19 (singkatan yang terdiri dari huruf awal tiap kata).
Ini hanya pendapat pribadi, sangat mungkin pendapat saya salah.
Referensi: https://puebi.readthedocs.io/.../kata/singkatan-dan-akronim/
Rabu, Maret 25, 2020
Diposting oleh
Hendry Filcozwei Jan
We Are The World (1985)
We Are The World (2010)
Anda mendengar kata "Indonesia" di menit 7:20-7:21 ???
3:51 sampai 4:01 wow ... betapa dahsyat suara Celine Dion
2:21-2:31 versi 1985 dan 2010 tetap sama, suara Michael Jackson, The King of Pop
Ming Thian Hue Gen Hao
(Tomorrow Wil Be Better)
(Besok Akan Lebih Baik)
Heal The World
We Are The World (2010)
Anda mendengar kata "Indonesia" di menit 7:20-7:21 ???
3:51 sampai 4:01 wow ... betapa dahsyat suara Celine Dion
2:21-2:31 versi 1985 dan 2010 tetap sama, suara Michael Jackson, The King of Pop
Ming Thian Hue Gen Hao
(Tomorrow Wil Be Better)
(Besok Akan Lebih Baik)
Heal The World
#DiRumahaja #StayAtHome
Rabu, Maret 25, 2020
Diposting oleh
Hendry Filcozwei Jan
Di tengah mewabahnya virus corona (penyakit Covid-19), kita harus menjaga kesehatan agar tidak mudah terserang penyakit. Khusus untuk kasus Covid-19, langkah yang harus dilakukan sudah banyak dibagikan di dunia maya.
Diam di rumah (hanya keluar jika benar-benar penting), menjaga kebersihan (cuci tangan dengan sabun, mandi), dan social distancing, sekarang lebih dianjurkan menggunakan istilah physical distancing (klik: Beda Social Distancing dengan Physical Distancing) (jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain), tidak bersentuhan (tidak bersalaman, berpelukan, cipika cipiki), memakai masker saat flu, makan makanan yang sehat, dan berolahraga.
Sebenarnya ada cara praktis dan gratis untuk meningkatkan kekebalan tubuh kita (imunitas tubuh) dengan cara yang mudah, tak perlu makan suplemen. Berikut ini 3 video yang mengajarkan cara meningkatkan imunitas tubuh kita.
Video 01
Video 03
#DiRumahAja #StayAtHome
Cukup di luaran sana yang menyajikan info seramnya Covid-19 atau hoax yang membuat kita semua cemas. Di sini tidak. Kami sajikan tautan ke berbagai kegiatan positif warga Indonesia dan dunia untuk membantu sesama dalam melawan virus corona.
Kalaupun ada berita tentang meninggalnya dokter setelah bekerja keras menangani pasien Covid-19, ini bukan untuk untuk membuat kita bersedih, tapi untuk menyadarkan kita besarnya pengorbanan tenaga medis.
Seharusnya kita ikut membantu dengan @StayAtHome #DiRumahAja agar virus corona tidak semakin menyebar dan hal ini mengetuk sisi kemanusiaan orang-orang yang masih mengambil kesempatan dalam kesempitan mencari untung besar dari bencana kemanusiaan ini seperti menimbun masker dan hand sanitizer untuk dijual dengan harga sangat tinggi, pemalsuan hand sanitizer, dan lain-lain.
Para tenaga medis menjadi pahlawan kemanusiaan karena berjuang mengatasi pandemi Covid-19 di garda terdepan, kita pun bisa jadi pahlawan di situasi ini. Cukup diam di rumah untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona dan tidak ikut membantu penyebaran hoax virus corona. Mudah 'kan? Cuma diam di rumah, kita juga bisa jadi pahlawan.
Semoga pandemi Covid-19 ini membuat manusia semakin peduli kesehatan dan peduli sesama (saling membantu).
Ingat dan lakukan saran pencegahan terinfeksi: Cegah Virus Corona dengan 123
Kalaupun ada berita tentang meninggalnya dokter setelah bekerja keras menangani pasien Covid-19, ini bukan untuk untuk membuat kita bersedih, tapi untuk menyadarkan kita besarnya pengorbanan tenaga medis.
Seharusnya kita ikut membantu dengan @StayAtHome #DiRumahAja agar virus corona tidak semakin menyebar dan hal ini mengetuk sisi kemanusiaan orang-orang yang masih mengambil kesempatan dalam kesempitan mencari untung besar dari bencana kemanusiaan ini seperti menimbun masker dan hand sanitizer untuk dijual dengan harga sangat tinggi, pemalsuan hand sanitizer, dan lain-lain.
Para tenaga medis menjadi pahlawan kemanusiaan karena berjuang mengatasi pandemi Covid-19 di garda terdepan, kita pun bisa jadi pahlawan di situasi ini. Cukup diam di rumah untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona dan tidak ikut membantu penyebaran hoax virus corona. Mudah 'kan? Cuma diam di rumah, kita juga bisa jadi pahlawan.
Semoga pandemi Covid-19 ini membuat manusia semakin peduli kesehatan dan peduli sesama (saling membantu).
Ingat dan lakukan saran pencegahan terinfeksi: Cegah Virus Corona dengan 123
Ada banyaaak sekali kabar baik dan tindakan positif warga dunia terkait virus corona ini, misalkan gerakan #AksiNyataLawanCorona di Twitter, tidak semua dapat kami tampilkan di sini, kami pilih beberapa saja.
- #AksiNyataLawanCorona (Tri Rismaharini)
- #TraktirOjolChallenge dari @ehipassikofoundation (komunitas Ehipassiko Foundation dan siapa saja yang terinspirasi dan mau ikut)
- 7 Artis & Selebgram Indonesia yang Galang Dana untuk Lawan Virus Corona (Artis dan Selebgram)
- Anne Avantie Banting Setir Bantu Produksi APD Corona untuk Tenaga Medis (Anne Avantie)
- APPI Galang Dana untuk Perangi Wabah Virus Corona Covid-19 (Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia = APPI)
- Artis-Artis Indonesia yang Dikoordinir Najwa Shihab Menyanyi Sebait Syair Lagu "Rumah Kita" dari Rumah Masing-Masing (#DiRumahAja) untuk Menghibur dan Menguatkan Kita di tengah Pandemi Corona (Sekumpulan Artis)
- Atta Halilintar Sumbangkan Penghasilan Youtube untuk Lawan Corona, Segini Besarannya (Atta Halilintar)
- Bergerak Bersama Bantu Tenaga Kesehatan! (warganet di KitaBisa.com)
- Bersama Lawan Corona (Yayasan Buddha Mamaka)
- Bertaruh Nyawa, Ini Kisah Dokter di Cina Rawat Pasien Corona (Tenaga Medis China dan Italia)
- Cara Buat Hand Sanitizer (file pdf dari WHO)
- Cara Membuat Hand Sanitizer (Kompas TV)
- Cegah Dampak Virus Corona, 18 Artis Korea Sumbang Dana di Atas Rp1 M! (Artis Korea)
- Cina: Terima Kasih Indonesia! 1000 Orang Lebih Sembuh dari Corona (Negara Indonesia)
- Daftar Berita Baik Corona (dari FB Ivan Draco)
- Dari Pusat Wabah Virus Corona, Perlahan China Beri Bantuan ke Negara Lain (Negara China)
- Datangkan 1 Juta Rapid Test Kit Corona, Pengusaha dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Galang Donasi (Buddha Tzu Chi)
- Demi Cegah PHK, CEO Kopi Kenangan Rela Dibayar Rp 1 (CEO Kopi Kenangan)
- Donasi untuk Alat perlindungan Diri Tenaga Kesehatan yang Menangani Covid-19 (warganet di KitaBisa)
- Driver Ojol Ketakutan Dikasih Makan, Warganet: Gara-gara Sering Diprank (warganet, berbuat baik pun jadi agak sulit karena ulah YouTuber yang buat video prank tak bermanfaat)
- Foto-Foto Tenaga Medis Meminta Kita untuk Diam di Rumah Saja (tiap kata jika di-klik akan membawa Anda ke foto yang berbeda, I Stayed at Work For You, You Stay at Home For Us)
- Galang Dana COVID-19 Hingga Rp 5 M, Rachel Vennya Donasi Pribadi Rp 775 Juta (Rachel Vennya, selebgram)
- Gerakan Sejuta Masker untuk Indonesia (BenihBaik.com)
- Gotong Royong Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk Tenaga Medis (warganet di www.wecare.id)
- Hal-hal Baik yang Muncul di Tengah Pandemi COVID-19 (manusia jadi lebih peduli kesehatan dan lingkungan jadi lebih baik)
- Himbauan Najwa Shihab Terkait Situasi Saat Ini, Pandemi Corona (Najwa Shihab)
- Inisiatif Pemilik Usaha Konveksi Jahitkan Hazmat untuk Tenaga Medis (warganet)
- Jos! Ini Daftar 21 Warteg yang Gratiskan Makan Pekerja Terdampak Corona (pemilik warteg di Jabodetabek)
- "Kalau Ada Tetangga yang Kelaparan, Saya kan Ikut Dosa" (warganet)
- Kerja di Rumah, Warganet Mulai Melakukan Gerakan Pesan Makanan untuk Ojol (Warganet)
- Kisah Mengharukan, Aksi Pemilik Resto Kepada Driver Ojol (Pemilik Resto), tindakan inspiratif, patut ditiru
- Kisah Ortu yang Kewalahan dan Marah Gara-Gara Tugas dari Guru di Momen School From Home (SFH) (stress sekaligus lucu baca keluhan para ortu murid ini)
- KitaBisa.com (warganet)
- Konglomerasi dan Perusahaan Besar RI Turun Tangan Atasi Pandemi Corona (konglomerat)
- Kreativitas Tanpa Batas di Tengah Pandemi Covid-19 (warganet)
- Lagu yang Pas untuk Keadaan Saat Ini (Pandemi Corona) (warganet)
- Lagu Yesterday-nya The Beatles versi Corona (warganet)
- Lawan Corona, Jack Ma Sumbang Masker & Alat Tes ke RI! (Jack Ma)
- Lihat Perjuangan Dokter di Wuhan, Sampai Berbekas Masker Bekerja 12 Jam Tanpa Istirahat (Tenaga Medis China)
- Maia Estianty Galang Dana untuk Penanganan Virus Corona (Maia Estianty)
- Mari dengarkan suara dokter yang bertugas di garda terdepan pemberantasan Covid-10 (suara dokter)
- Mari dengarkan permintaan sopir mobil ambulan yang mengantar dan mengubur ratusan jenazah korban Covid-19 (suara sopir mobil jenazah)
- Membuat Hand Sanitizer Sesuai dengan Standar WHO (CNN Indonesia)
- Para Konglomerat Bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Galang Dana Rp500 Miliar untuk Perangi Corona (konglomerat)
- Peduli Covid-19 (Yayasan Kanaditya Anjani Dharma)
- Pengusaha Kuliner Berbagi Kepada Driver Ojol: RM Sederhana, RumaEatery (driver ojol), RumaEatery (tenaga medis), (daftar ini akan terus berlanjut, pengusaha kuliner)
- Polisi Bernama Hans Menyanyikan Lagu Jiayou Wuhan (warganet)
- Prihatin Tenaga Kesehatan Kekurangan APD saat Corona, Leony & Aming Sebar Imbauan untuk Masyarakat (Leony dan Aming)
- PROJECT POP - GARA GARA CORONA (hiburan, lagu dari Project Pop)
- Raffi Ahmad Galang Dana Khusus Bagi Tenaga Medis dan Masyarakat Kecil (Raffi Ahmad)
- Rawat Pasien Corona 18 Hari Nonstop, Dokter di China Meninggal Dunia akibat Kelelahan (Dokter Xu Hui)
- Selain ke Irak, China Juga Kirim Tim Ahli Medis Bantu Italia (China)
- Semangat Membantu Tanpa Pamrih dan Berbagi Warga China untuk Membantu Pemerintah Menghadapi Pandemi Corona (True Heroes)
- Sembako untuk Korban Covid-19 (warganet di KitaBisa)
- Sinar Mas hingga Djarum Ikut Galang Dana Rp500 Miliar untuk Perangi Korona (konglomerat)
- Susanna Indrayani, Setitik Cahaya di Kegelapan (warganet)
- Teriakan Wuhan Jiayou untuk Saling Menguatkan Warga Wuhan yang Terisolasi Akibat Virus Corona (InstaGram Ayu Larasati)
- Terima Kasih China ke-21 Negara Termasuk Indonesia yang Bantu Perangi Virus Corona (21 Negara)
- Terima Kasih Virus Corona (cerpen dari warganet)
- Terinspirasi Atta Halilintar, Youtuber ini Sumbang Rp 3 Miliar (YouTuber)
- Thank You World (video ucapan terima kasih warga China kepada dunia yang telah membantu mereka mengatasi virus corona, video yang sangat mengharukan)
- Tim Medis di Wuhan Pulang, Warga Ucapkan Terima Kasih (Tim Medis)
- Tips Praktis Meningkatkan Imunitas Kita, GRATIS (Adi W. Gunawan dan lain-lain)
- Video Ucapan Terima Kasih Pasien atas Dedikasi Para Tenaga Medis dalam Mnghadapi Pandemi Corona, Sungguh Mengharukan (Warga China)
- Viral Pengusaha Gratiskan Hotel untuk Tenaga Medis Virus Corona di Purwokerto (pemilik hotel di Purwokerto)
- Viral Sosok Inspiratif Dokter Handoko Gunawan, Usia 80 Tahun, Rela Bekerja hingga Jam 3 Pagi Tangani Pasien Virus Corona (Dokter Handoko Gunawan)
- Virus Corona Bikin Israel dan Palestina Bersatu Saling Bantu (Israel dan Palestina)
- Wajib Baca: Corona, Lockdown dan Empati Kita (warganet)
- Warga Italia Menyanyikan Lagu My Heart Will Go On dari Balkon Tempat Tinggal Mereka Saat Dikarantina Akibat Virus Corona untuk Saling Menguatkan (Warga Italia)
- WNI Sukses Bikin Alat Tes COVID-19, Kantongi Lisensi dari 3 Negara (WNI di Singapura)
- Wo Men Bu Yi Yang versi Corona (penyanyi Iskandar Lie, lirik Norisco Raffael, dari warganet untuk hiburan plus info tentang Corona untuk Anda)
- Yuk dengarkan lagu "Rasa Sayange" hiburan untuk menemani Anda #DiRumahAja (Addie MS dan kawan-kawan)
- Yuk dengarkan lagu "Di Rumah Aja", yang berisi ungkapan kalimat "Di Rumah Aja" dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia (Eka Gustiwana dan warganet)
Daftar ini akan terus ditambah ...
“Kalau Anda tidak bisa bantu menyelesaikan masalah yang ada, setidaknya
Anda tidak membuat masalah baru atau membuat masalah menjadi lebih
buruk."
Penulis pernah mendapat kiriman renungan di grup WA. Isinya kurang lebih seperti ini:
Bangkit dan Coba Lagi
Tidak ada jalan mulus menuju kesuksesan.
Anda gagal, janganlah putus asa.
Jangan pantang menyerah.
Bangkit, coba lagi.
Jatuh, bangkit, coba lagi.
Kesuksesan hanya menunggu waktu.
Perhatikan kata yang berwarna merah. Ada 2 kata di sana, jangan dan pantang.
Dalam
keseharian, kita mengenal kata yang berfungsi membuat kata menjadi
lawan katanya (antonim) atau berlawanan. Penulis tidak begitu tau istilahnya, penulis sebut saja "kata negatif" (ini istilah penulis sendiri he ... he ... he ...).
Sebenarnya tidak selalu membuat kata setelahnya menjadi kata negatif sih, tapi jadi lawan kata (antonim). Soalnya kata yang negatif, jika ditambahkan kata jenis ini, justru jadi positif. Misalkan kata "jahat" jika di depannya ditambah kata "tidak" menjadi "tidak jahat" justru kata itu bermakna positif (baik). Jadi lebih tepatnya penambahan kelompok kata ini, mengubah kata menjadi lawan kata atau antonim.
Sebenarnya tidak selalu membuat kata setelahnya menjadi kata negatif sih, tapi jadi lawan kata (antonim). Soalnya kata yang negatif, jika ditambahkan kata jenis ini, justru jadi positif. Misalkan kata "jahat" jika di depannya ditambah kata "tidak" menjadi "tidak jahat" justru kata itu bermakna positif (baik). Jadi lebih tepatnya penambahan kelompok kata ini, mengubah kata menjadi lawan kata atau antonim.
Misalnya kata: bukan, tidak, non, dis, dan yang lain, termasuk kata jangan dan kata pantang.
Contohnya:
milikku - bukan milikku (bukan milikku = milik orang lain)
murah - tidak murah (tidak murah = mahal)
alkohol - nonalkohol (nonalkohol = tidak mengandung alkohol)
kualifikasi - diskualifikasi (diskualifikasi = tidak masuk kualifikasi)
bergerak - jangan bergerak (jangan bergerak = diam)
menyerah - pantang menyerah (pantang menyerah = tidak menyerah)
Mirip ketentuan perkalian dalam matematika, - (negatif) dikalikan - (negatif), maka hasilnya + (positif).
(-5) x (-5) = 25
Misalkan ada pengumuman:
"Jangan buang sampah di tempat ini" itu artinya "Kita tidak boleh buang sampah di sana."
Penulis pernah menemukan pengumuman seperti ini:
"Dilarang jangan buang sampah di tempat ini" (dua kata yang berfungsi membuat kata menjadi lawannya atau antonim digabungkan). Kalau begini, justru artinya kita boleh buang sampah di sana.
Sebenarnya kita bisa memilih menggunakan:
"Dilarang buang sampah di tempat ini"
atau
"Jangan buang sampah di tempat ini"
Bagaimana kalimat di awal tulisan ini: "Jangan pantang menyerah"? Kita juga bisa memilih mau menggunakan kalimat:
Jangan menyerah
atau
Pantang menyerah
atau
Jangan gampang menyerah
atau
Jangan mudah menyerah
Tapi sebaiknya tidak menggabungkan kata jangan dan kata pantang agar kalimatnya tidak rancu dan membingungkan yang membaca.
Sebelum berteriak ingin lockdown, coba baca posting berikut ini. Semoga membuka wawasan kita dan membuka hati kita untuk berempati.
Mari dukung kebijakan pemerintah, belajar dari rumah, bekerja dari rumah, semoga penyebaran virus Corona cepat terputus dan badai ini segera berlalu ...
WFH = Work From Home
Sumber: FB
Rabu, Maret 18, 2020
Diposting oleh
Hendry Filcozwei Jan
Salah satu anjuran pemerintah untuk mengurangi penyebaran Covid-19 adalah belajar dari rumah. Nah ... para siswa, untuk belajar dari rumah, tentu dibantu dengan sarana pendukung yakni situs belajar online. Berikut ini situs-situs pendukung siswa-siswa belajar dari rumah (tinggal klik saja):
- Google Classroom (harus buat akun dulu dan punya email di Gmail)
- Google G Suite
- Kelas Pintar
- Microsoft Office 365
- Quipper School
- Ruang Guru
- Rumah Belajar
- Sekolahmu
- Zenius
Semoga info ini membantu Anda (para siswa yang sedang belajar dari rumah). Selamat belajar, semoga badai ini segera berakhir ...
Catatan:
Gunakan waktu "libur" karena wabah Covid-19 ini dengan belajar dari rumah, jangan seperti ini:
Catatan:
Gunakan waktu "libur" karena wabah Covid-19 ini dengan belajar dari rumah, jangan seperti ini:
- Bukan Belajar di Rumah, Pelajar Sukabumi Malah Nongkrong di Mal-Bioskop
- Disuruh Belajar di Rumah, Puluhan Pelajar Kena Razia Satpol PP Razia di Warnet dan Tempat Game (Malang)
- Nongkong di Warung saat Jam Pelajaran, Pelajar Diamankan Satpol PP Kota Mojokerto
- Satpol PP Gresik, Razia Pelajar Libur Main Game di Warkop
- Libur karena Corona Dipakai Pelajar di Jakarta Main Warnet hingga Nge-Mal
- Diliburkan Karena Corona, Siswa di Gresik Malah Keluyuran
- Pelajar Keluyuran di Mal (Cirebon)
Ssst ... ada kabar gembira nih.
Kamu capek dan bosan setelah belajar? Ini ada komik online yang
seru dan lucu buat kamu. Ada yang berbahasa Prancis, Inggris, dan
jangan khawatir, yang terbanyak justru edisi berbahasa Indonesia.
Dari satu tokoh cerita, ada banyak episode, misalkan Tintin edisi bahasa Indonesia ada 24 cerita (dari Tintin di Kongo sampai Tintin di Danau Hiu). Asyik 'kan?
Mau langsung baca? Silakan langsung klik tulisan warna biru (sesuai tokoh cerita yang ingin kamu baca).
Dari satu tokoh cerita, ada banyak episode, misalkan Tintin edisi bahasa Indonesia ada 24 cerita (dari Tintin di Kongo sampai Tintin di Danau Hiu). Asyik 'kan?
Mau langsung baca? Silakan langsung klik tulisan warna biru (sesuai tokoh cerita yang ingin kamu baca).
- Agen Polisi 212 (bahasa Indonesia)
- Asterix (bahasa Prancis, Inggris, dan Indonesia)
- Arad dan Maya (bahasa Indonesia)
- Deni Manusia Ikan (bahasa Indonesia)
- Johan dan Pirlout (bahasa Indonesia)
- Kenji (bahasa Indonesia)
- Lucky Luke (bahasa Indonesia)
- Mahabharata (bahasa Indonesia)
- Pak Janggut (bahasa Indonesia)
- Smurt (bahasa Inggris dan Indonesia)
- Steven Sterk (bahasa Indonesia)
- Storm (bahasa Indonesia)
- Tanguy Laverdue (bahasa Indonesia)
- Tintin (bahasa Prancis, Inggris, dan Indonesia)
- Trigan (bahasa Indonesia)
#DiRumahAja #StayAtHome
Langganan:
Postingan (Atom)