Pandemi Covid=19 berdampak ke semua sisi kehidupan. Banyak kegiatan yang terpaksa dilakukan dari rumah. Di negara yang relatif sedikit pasien Covid-19, ada kegiatan yang bisa dilakukan di luar rumah, tapi tetap ada protokol kesehatan yang harus diikuti, seperti jaga jarak, pakai masker, dan sering mencuci tangan.
Karena pembatasan ini, rumah ibadah yang tadinya dapat menampung umatnya, bisa jadi kekurangan tempat karena ada batasan jarak antarorang. Nah di Jerman, pihak Kristiani menawarkan Gereja sebagai tempat umat Islam untuk beribadah untuk mengatasi hal ini. Indahnya toleransi.
Sumber video: Detik
Eagles - Hotel California Guitar Cover by Yujin
The Eagles - Hotel California solo (Cover by Chloé)
Eagles - Hotel California Solo Cover by EVANGELISTA (Eva Kourtes)
Hotel California Super Solo
Eagles - Hotel California - Guitar Solo Cover (4K)
Hotel California - Eagles (CANJATUBE - REDE SOCIAL DE MÚSICOS)
Hotel California Guitar Solos G-1275
HOTEL CALIFORNIA cover by Naudo Rodrigues
Hotel California (Don Henley, Glenn Frey, Don Felder) arranged and played by Soren Madsen
공민성 - Hotel California(Eagles, 편곡) [제8회 어쿠스틱기타 경연대회 축하공연]
(The Eagles) Hotel California - Sungha Jung (2009.2.16)
Cover by Power Dream
Hotel California Full Cover (Live 1994 - Hell Freezes Over)
Hotel California - Eagles by NSU University School Chorus & Guitar Ensemble
Hotel California-Eagles (GELOSH TRIBE Cover)
Hotel California (The Eagles cover) | Mina Phan & Thanh Điền Guitar
Karaoke version
Yang mau berkaraoke, silakan...
Senin, Mei 11, 2020
Diposting oleh
Hendry Filcozwei Jan
Sumber foto: Tumpukan Jerami & Jam Tangan Antik
Di sebuah desa, hiduplah keluarga bahagia yang terdiri dari suami istri dan tiga orang anak. Sang ayah dikenal sebagai orang tua yang bijak.
Suatu hari sang ayah ingin mengetahui dari ketiga anaknya ini manakah yang paling bijak dan akan menjadi penerus usahanya. Sang ayah membuat sebuah "permainan" yang nantinya akan memberikan jawaban tentang keingintahuan sang ayah.
"Anak-anakku, kemarin sewaktu ayah merapikan gudang penyimpanan jerami, jam tangan kesayangan ayah terjatuh tanpa ayah sadari. Ayah sudah coba mencarinya, tapi tidak berhasil menemukan jam tangan peninggalan kakek kalian itu. Hari ini ayah minta kalian untuk membantu mencarikan jan tangan tersebut," kata sang ayah.
Si sulung yang pertama mendapat giliran. Ia masuk ke gudang dengan berbekal sekop. Ia memindahkan tumpukan jerami dengan sekop. Ketika tak menemukan yang ia cari, ia pindah ke tempat lain secara acak. Satu jam berlalu, ia keluar dari gudang tanpa hasil.
Kemudian giliran anak kedua. Ia membawa senter. Ia menggunakan senter untuk mencari jam tangan kesayangan ayahnya. Berbagai tempat yang ia duga sebagai tempat jatuhnya jam tangan disorot dengan senter. Seperti kakaknya, satu jam berlalu tanpa hasil.
Yang terakhir giliran anak bungsu. Ia masuk ke gudang tanpa peralatan. Sepuluh menit kemudian ia keluar dari gudang dengan membawa jam tangan kesayangan ayahnya.
"Nak, bagaimana cara kamu menemukan jam tangan ayah," tanya ayahnya.
"Saya hanya duduk dengan tenang di sudut gudang, lalu berkonsentrasi untuk mendengarkan detak jam tangan ayah. Jika belum mendengar suara detak jam, saya bergeser ke sebelahnya, begitu seterusnya sampai saya mendengar suara detak jam dan menemukannya," cerita si bungsu.
Suatu hari sang ayah ingin mengetahui dari ketiga anaknya ini manakah yang paling bijak dan akan menjadi penerus usahanya. Sang ayah membuat sebuah "permainan" yang nantinya akan memberikan jawaban tentang keingintahuan sang ayah.
"Anak-anakku, kemarin sewaktu ayah merapikan gudang penyimpanan jerami, jam tangan kesayangan ayah terjatuh tanpa ayah sadari. Ayah sudah coba mencarinya, tapi tidak berhasil menemukan jam tangan peninggalan kakek kalian itu. Hari ini ayah minta kalian untuk membantu mencarikan jan tangan tersebut," kata sang ayah.
Si sulung yang pertama mendapat giliran. Ia masuk ke gudang dengan berbekal sekop. Ia memindahkan tumpukan jerami dengan sekop. Ketika tak menemukan yang ia cari, ia pindah ke tempat lain secara acak. Satu jam berlalu, ia keluar dari gudang tanpa hasil.
Kemudian giliran anak kedua. Ia membawa senter. Ia menggunakan senter untuk mencari jam tangan kesayangan ayahnya. Berbagai tempat yang ia duga sebagai tempat jatuhnya jam tangan disorot dengan senter. Seperti kakaknya, satu jam berlalu tanpa hasil.
Yang terakhir giliran anak bungsu. Ia masuk ke gudang tanpa peralatan. Sepuluh menit kemudian ia keluar dari gudang dengan membawa jam tangan kesayangan ayahnya.
"Nak, bagaimana cara kamu menemukan jam tangan ayah," tanya ayahnya.
"Saya hanya duduk dengan tenang di sudut gudang, lalu berkonsentrasi untuk mendengarkan detak jam tangan ayah. Jika belum mendengar suara detak jam, saya bergeser ke sebelahnya, begitu seterusnya sampai saya mendengar suara detak jam dan menemukannya," cerita si bungsu.
Begitulah dalam keseharian kita. Terkadang yang kita butuhkan hanya duduk tenang agar kita bisa lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu.
Sumber: Kiriman teman di group WA
Tiap tanggal 2 Mei kita memperingati hari pendidikan nasional. Tanggal itu adalah tanggal lahir Ki Hadjar Dewantara (di Pakualaman, 2 Mei 1889, meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun). Beliau terlahir dengan nama Soewardi Soerjaningrat (Wikipedia).
Waktu sekolah dulu, penulis mengenal peringatan hari lahirnya pahlawan nasional pendiri Taman Siswa ini dengan akronim Harpenas (Hari Pendidikan Nasional). Jika Anda yang mengenal atau menyebut hari pendidikan nasional dengan akronim Harpenas, bisa dipastikan Anda sudah cukup berumur (hehehe...).
Anak-anak zaman sekarang (atau sering disebut anak zaman now), menyebut Hardiknas (masih kependekan dari Hari Pendidikan Nasional).
Mungkin akronimnya diganti karena kata "pe" bisa merujuk ke banyak kata yang berawalan "pe" seperti: pendidikan, penerangan, penanganan, pendaftaran, pendalaman, dan lain-lain.
Mungkin biar tidak membingungkan, kata "pendidikan" diambil suku katanya: dik. Mungkin juga singkatan (akronim) yang mengandung kata pendidikan seragam diambil kata "dik" sehingga muncul akronim: depdikbud, diknas, kemdiknas, kemdikbud.
Sebenarnya bagus-bagus saja sih, akronim Harpenas diubah jadi Hardiknas. Tapi menurut penulis, (sayangnya) kebetulan kata "hardik" terdengar agak kurang enak di telinga. Kata "hardik" menurut KBBI Kemdikbud dan KBBI Web: perkataan yang keras (untuk memarahi dan sebagainya); bentakan. 😊😁😀
Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Waktu sekolah dulu, penulis mengenal peringatan hari lahirnya pahlawan nasional pendiri Taman Siswa ini dengan akronim Harpenas (Hari Pendidikan Nasional). Jika Anda yang mengenal atau menyebut hari pendidikan nasional dengan akronim Harpenas, bisa dipastikan Anda sudah cukup berumur (hehehe...).
Anak-anak zaman sekarang (atau sering disebut anak zaman now), menyebut Hardiknas (masih kependekan dari Hari Pendidikan Nasional).
Mungkin akronimnya diganti karena kata "pe" bisa merujuk ke banyak kata yang berawalan "pe" seperti: pendidikan, penerangan, penanganan, pendaftaran, pendalaman, dan lain-lain.
Mungkin biar tidak membingungkan, kata "pendidikan" diambil suku katanya: dik. Mungkin juga singkatan (akronim) yang mengandung kata pendidikan seragam diambil kata "dik" sehingga muncul akronim: depdikbud, diknas, kemdiknas, kemdikbud.
Sebenarnya bagus-bagus saja sih, akronim Harpenas diubah jadi Hardiknas. Tapi menurut penulis, (sayangnya) kebetulan kata "hardik" terdengar agak kurang enak di telinga. Kata "hardik" menurut KBBI Kemdikbud dan KBBI Web: perkataan yang keras (untuk memarahi dan sebagainya); bentakan. 😊😁😀
Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Dulu Anda pernah mendengar lagu ini?
Lagu tentang guru yang sering diputar di TVRI.
Sumber video: kiriman teman di grup WA
Aksi Bupati Luwu Utara yang bantu pembangunan gereja.
Selasa, 10 Maret 2020 12:17 WIB
INDOZONE.ID - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menuai pujian dari orang-orang karena aksinya yang menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama.
Pasalnya, bupati yang memimpin Kabupaten Luwu Utara untuk periode 2016-2021 ini ikut serta meletakkan batu pertama pembangunan Gereja Protestan Toraja Jemaat Ebenhaezer Kota Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Selasa (3/3/2020).
INDOZONE.ID - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menuai pujian dari orang-orang karena aksinya yang menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama.
Pasalnya, bupati yang memimpin Kabupaten Luwu Utara untuk periode 2016-2021 ini ikut serta meletakkan batu pertama pembangunan Gereja Protestan Toraja Jemaat Ebenhaezer Kota Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Selasa (3/3/2020).
Sudah cantik,akhlaqnya mulia,berjiwa besar toleransi tinggi
Kayak gini yg harusnya jd tauladan semua pejabat dimanapun,patut dicontoh
Bupati Luwu Utara, Hajah Indah Putri Indriani melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja Jemaat Ebenhaezer Masamba.
Tak hanya itu, bupati cantik ini juga ikut menyumbangkan uang pribadinya untuk membeli 100 sak semen.
Pembangunan gereja itu dilakukan karena bangunan gereja sebelumnya sudah rapuh dan tak bisa menampung banyak jemaat.
Di jagat Twitter, potret Bupati Indah saat meletakkan batu pertama ini banyak dibagikan oleh warganet hingga menuai pujian.
"Udah cantik, cerdas. tolerance lg. Keren," puji seorang warganet.
"Hormat kami padamu. Bupati yang sangat Toleran. Amin," sambung warganet lain.
Sumber: Indozone
Baca juga:
- Indah Putri Indriani Sumbang 100 Sak Semen untuk Gereja Jemaat Ebenhaezer Masamba
- Dulu Menyumbang Untuk Membantu Pembangunan Gereja, Kini Aksinya Kembali Menggetarkan, Bupati Luwu Utara Borong Hasil Panen Petani dan Dibagikan Gratis ke Warga
Kata-kata yang kita gunakan dalam percakapan sehari-hari dalam bahasa Indonesia, ternyata banyak yang mirip, bahkan sama dengan kata dari bahasa negara lain, dan artinya sama. Bisa karena adanya perdagangan (pedagang dari negara lain ke Indonesia atau sebaliknya), juga peninggalan dari masa penjajahan.
Ini baru sebagian saja, masih banyak bahasa lain yang mirip bahkan sama dengan kata dalam bahasa Indonesia. Tonton video berikut ini.
BONUS:
Ini bukan kali pertama penulis membahas tentang titik nol. Ini salah satu quote yang jadi favorit penulis dan dapat diterapkan di banyak kasus.
Dalam garis bilangan ada titik nol (0) di bagian tengah, di sisi kirinya adalah bilangan negatif (-), dan di sisi kanan ada bilangan positif (+).
Semua orang ingin jadi yang terbaik (+/ positif), tapi kalau sudah berusaha tetap tidak berhasil, usahakanlah jadi titik 0 (nol), jangan sampai Anda jadi - (negatif).
Bagaimana contohnya?
Ada orang terjatuh dan Anda sedang mengendarai motor melewati orang tersebut.
+ = Anda berhenti dan membantu orang yang terjatuh.
0 = Anda berlalu saja seolah tidak ada yang terjadi.
- = Anda berlalu di depan orang itu sambil teriak "Rasain lu."
Sekarang di pandemi Covid-19. Penulis melihat 3 sisi ini, positif, nol, dan juga negatif.
Positif (+):
Ada banyak sekali bentuk kepedulian masyarakat dunia atas pandemi Covid-19 ini. Banyak yang menyumbang, bantu galang dana, tenaga medis berjuang di garis depan (sampai rela meninggalkan keluarga, bahkan banyak yang akhirnya meninggal), ada yang membuat masker, hand sanitizer, bahkan APD (baju hazmat) untuk dibagikan GRATIS.
Ada yang membagikan makanan dan minuman kepada para pekerja sektor informal (pedagang kaki lima, ojol, sopir taksi), ada yang membagikan uang, atau sekedar berdoa agar bencana ini segera berlalu, dan masih banyak lagi. Ternyata masih banyak orang baik di dunia ini.
Titik nol (0):
Ada yang tidak melakukan apa pun (hanya #DiRumahAja atau #StayAtHome), sebenarnya ini termasuk hal positif (membantu agar virus Corona tidak semakin menyebar). Dalam kasus ini kita anggap saja yang diam di rumah adalah titik nol (tidak melakukan apa pun).
Negatif (-):
Anda ingat langkanya masker dan hand sanitizer? Ada yang memanfaatkan bencana ini untuk kepentingan pribadi (memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan). Mereka menimbun masker dan hand sanitizer lalu menjualnya kembali dengan harga berkali-kali lipat. Ada pula yang memanfaatkan momen ini dengan membuat produk hand sanitizer palsu. Setiap kejadian dimanfaatkan untuk menambah pundi-pundi kekayaan pribadi, tanpa peduli orang lain.
Yang lain menyebarkan berita positif dan saling menguatkan, ada pula yang sibuk membuat hoax dan menyebarkannya (membuat orang yang sudah ketakutan menghadapi pandemi Covid-19 menjadi tambah panik).
* * * * *
Begitulah penghuni dunia, semuanya ada, apa pun bisa terjadi. Ada yang berhati sangat mulia, ada yang cuek saja, tapi jangan salah, yang jahat dan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan pun ada.
Penulis berharap Anda bisa berada di titik positif, tapi jika itu tidak dapat Anda lakukan, setidaknya jadikan diri Anda berada di titik nol, janganlah Anda berada di titik negatif.
Kita semua hidup di bumi yang sama, seharusnya apa yang dirasakan orang lain, kita juga turut merasakannya. Ada yang bahagia, kita ikut bahagia, ada yang bersedih, kita juga ikut berempati. Semoga saja demikianlah adanya.
Senin, April 06, 2020
Diposting oleh
Hendry Filcozwei Jan
Keadaan sekarang ini (dunia dilanda pandemi Covid-19) adalah peristiwa yang tak akan terlupakan.
Dulu (waktu masih SD), penulis pernah mendengar cerita dari kakek tentang keadaan zaman perang. Bila mendengar suara pesawat terbang, beliau harus bersembunyi ke ruang bawah tanah dan orang-orang mematikan lampu minyak. Takut jadi sasaran penembakan ataupun bom dari pesawat.
Bersembunyi di ruang bawah tanah adalah tindakan terbaik untuk bertahan hidup.
Sekarang (saat dunia dilanda virus Corona yang menyebabkan penyakit bernama Covid-19), meski beda situasi, kita semua disarankan #DiRumahAja @StayAtHome, itu salah satu langkah untuk menyelamatkan banyak orang. Kita tidak keluar rumah jika bukan ada keperluan penting (beli makan atau beli obat), untuk mengurangi penyebaran virus Corona.
- Sekarang bukan zaman perang, semua orang bebas bepergian. Covid-19 datang, semua orang disarankan #DiRumahAja @StayAtHome. Jangan keluar rumah jika bukan keperluan yang sangat penting. Work From Home (WFH), School From Home (SFH).
- Zaman perang diberlakukan jam malam (malam hari tak boleh keluar rumah). Zaman modern, semua bebas. Malam sampai menjelang pagi, ada banyak café, klub malam, tempat karaoke buka. Kita boleh keluar malam untuk menghilangkan kejenuhan setelah bekerja. Covid-19 datang, rumah makan boleh buka tapi hanya untuk melayani pembelian delivery (untuk dimakan di rumah atau pesan antar via ojol). Anda makan malam (termasuk juga makan siang) di rumah makan, Anda bisa ditangkap.
- Umumnya orang-orang lebih marah jika ada orang lain tidak sengaja (maaf) kentut dibanding orang bersin atau batuk. Covid-19 datang, justru batuk atau bersin yang lebih berbahaya. Anda batuk atau bersin, orang-orang langsung menghindar.
- Dulu prinsipnya: "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh", Covid-19 datang, orang-orang justru lebih baik saling berjauhan, tidak duduk atau berdiri saling berdekatan.
- Akhir-akhir ini, kita mengenal istilah baru "Phubbing" (ada orang di dekat kita, kita justru asyik dengan gadget/gawai daripada berinteraksi dengan orang di dekat kita alias ngobrol). Kita dianjurkan berinteraksi dengan sesama manusia, jangan hanya asyik dengan gadget. Saat Covid-19 datang, kita justru lebih disarankan untuk lebih banyak diam mencegah droplet (cairan yang keluar dari mulut atau hidung saat batuk atau bersin) menyebarkan penyakit Covid-19. Silent is gold = diam itu emas.
- Dulu, anak yang mudik adalah anak yang berbakti, Covid-19 datang, anak yang berbakti justru anak yang tetap di perantauan saat lebaran tiba.
Semoga keadaan ini (pandemi Covid-19) segera berakhir.
Setidaknya, setelah pandemi Covid-19 berakhir, seharusnya ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik:
Setidaknya, setelah pandemi Covid-19 berakhir, seharusnya ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik:
- Lebih jaga kesehatan (sering cuci tangan dengan sabun, tidak sembarang menyentuh benda di tempat umum, tangan yang tidak bersih tidak menyentuh mulut, hidung, mata, batuk/bersin lebih beretika).
- Manfaatkan waktu luang untuk berinteraksi dengan semua anggota keluarga (family time).
- Lebih peduli kepada orang-orang di sekitar kita (saling berbagi).
- Hal paling sederhana yang dapat dilakukan sehubungan dengan kepedulian ini adalah #DiRumahAja #StayAtHome untuk mengurangi penyebaran virus Corona.
- Harus punya tabungan untuk berjaga-jaga jika terjadi hal tak terduga. Masa depan itu tak pasti.
Hati-hati! Perokok Lebih Rentan Kena Virus Corona, Penularan Bisa Melalui Asap Rokok
- Anda sebagai perokok memiliki faktor risiko (lebih mudah dan berisiko tinggi untuk terkena virus corona).
- Anda perokok dan positif Covid-19, jika berada dalam ruangan tertutup, asap rokok yang keluar dari mulut dan hidung Anda bisa menjadi perantara penyebaran virus corona dan menyebabkan orang lain terpapar virus corona.
- SEKARANG adalah saat yang tepat untuk BERHENTI MEROKOK (ini baik bagi Anda, baik bagi anggota keluarga Anda, baik untuk orang-orang di sekitar Anda, baik untuk semua). Jangan egois!!!
- Setelah pandemi corona? Terserah Anda. Mau berhenti total merokok, silakan. Lanjut merokok pun, silakan saja. Sebenarnya ada hal yang patut Anda pertimbangkan. Jika sudah berkeluarga, lihatlah makanan yang dimakan istri dan anak Anda. Anda bisa meningkatkan rasa dan gizinya dengan berhenti merokok. Mungkin juga pakaian istri, keperluan anak. Apakah benar Anda sayang pada mereka tapi Anda biarkan yang mereka dapatkan berkurang kualitas dan kuantitasnya hanya untuk kenikmatan sesaat Anda?
- Jika penghasilan Anda sudah cukup untuk kebutuhan istri dan anak dengan baik, Anda mengkhawatirkan kesejahteraan karyawan pabrik rokok dan menurunnya ranking pengusaha rokok dalam daftar orang terkaya, ayo lanjutkan merokok.
Masker adalah salah satu barang yang paling dicari di tengah pandemi Covid-19. Harganya mahal dan barangnya langka. Bagaimana solusinya?
Hmmm ... ternyata banyak jalan menuju Roma, banyak cara untuk mengantisipasi kelangkaan masker dengan cara membuat masker sendiri. Ada yang membuat masker dari bahan biasa, ada pula membuat masker dari bahan yang tak biasa. Luar biasa!!! Ini beberapa di antaranya.
Masker dilapisi pantyliner
Masker dari pembalut wanita
Masker dari pembalut wanita yang bersayap
- Masker dilapisi pantyliner, silakan klik beritanya: Masker Langka, Sopir Ini Pakai Pembalut Wanita untuk Cegah Corona (Suara)
- Masker dari pembalut wanita, silakan klik beritanya: Tak Mau Tertular Virus Corona, Pria ini Rela Pakai Masker dengan Pembalut (Rancah Post)
- Masker dari pembalut wanita yagn bersayap, silakan klik beritanya: 5 Aksi Kocak Warga +62 Bikin Ngakak Jumpalitan (Genpi)
- Masker dari berbagai benda seperti: galon, kulit jeruk, helm, dan lain-lain, silakan klik beritanya: Virus Corona, Warga China Mulai Pakai Masker Wajah dari Galon Air, Buah-buahan, Tas, Plastik, Hingga Bra (Cakap-Cakap)
- Masker dari bra, silakan lihat videonya dengan cara klik: Masker dari Bra (FB)
- Masker dari botol air minum/air mineral, lihat videonya dengan cara klik: Memakai Masker dari Botol Kosong Bekas Air Minum (Youtube)
- Masker dari sayur, kulit melon, jas hujan, dan lain-lain, untuk melihatnya silakan klik: 10 Masker Unik untuk Menangkal Virus Corona Ini Bikin Melongo (Brilio)
- Masker dari pampers, kertas, spidol, dan lain-lain, silakan klik: Saking Langkanya, 11 Orang ini Manfaatkan Benda-Benda Absurd Jadi Masker. Bercanda Apa Gimana ini? (Hipwee)
- Masker dari rambut dan, masker mata, masker untuk menutup seluruh wajah, dan lain-lain, untuk melihat tampilannya, silakan klik: 6 Kelakuan Orang Pakai Masker Nyeleneh Ini Bikin Geleng Kepala (Liputan 6)
- Masker dari kantong kresek dan masker antiradiasi, silakan klik: Tangkal Corona, Ini Masker-masker Unik Warga +62 (Dream)
Lagu Sunda "Panon Hideung" ternyata berasal dari lagu Rusia, lagu rakyat Ukraina (dalam aksara Rusia: Очи чёрные baca: Ochi chyornye) yang artinya Dark Eyes = Mata Hitam = Panon Hideung.
Tulisan cara melafalkan judul lagu Rusia ini, ada yang menulis Ochi Chernye, ada pula Oche Chornye (sama-sama dikutip dari kanal YouTube penyanyi Sophie Milman).
Untuk mengetahui lebih jelas tentang asal usul lagu Panon Hideung ini, silakan klik dan baca sumber referensi di bawah ini.
Sumber referensi:
- Lagu Panon Hideung (Sunda) = Ochi Chernye (Rusia) (Kompasiana)
- Panon Hideung, Ochi Chernye: Imaji Mojang Sunda Soal Rusia (Republika)
- Lagu Panon Hideung, asalnya dari Russia? (Blog Santai Walafiat)
- Panon Hideung (Wikipedia)
Rabu, April 01, 2020
Diposting oleh
Hendry Filcozwei Jan
- Cari Penyakit Sendiri! Ngeyel Mandikan dan Ciumi Jenazah Pasien Positif Virus Corona, Kini Satu Keluarga Ngedrop Alami Gejala Covid-19, Ujung-ujungnya Berabe Satu Kampung Diisolasi! (Star Grid)
- Viral Jenazah PDP Virus Corona Dicium Keluarga, Begini Penjelasan Dokter (Kompas)
- Ya Tuhan… Jenazah Corona Diciumi Keluarga (Lampu Merah)
- Pasca Memandikan Jenazah Korban Positif Corona di Makassar, Satu Keluarga Terserang Demam (Jaringan Media)
- Berkukuh Sakit Biasa, Keluarga Mandikan Jenazah PDP Covid-19 di Aceh (Liputan6)
- Yakin Tak Terpapar Corona, Keluarga Buka Plastik dan Mandikan Jenazah, Rumah Disemprot Disinfektan (Kompas)
- Nekat Mandikan Jenazah PDP Corona, Keluarga di Aceh Disemprot Disinfektan dan Dikarantina (Kompas)
- Mirip Kejadian di Kolaka yang Viral, Keluarga di Aceh ini Nekat Buka Plastik Jenazah PDP Corona dan Dimandikan Ramai oleh Warga (Wiken Grid)
- Wali Kota Prabumulih: Jika Libur Sekolah, Apa Corona Berkurang? (Detik)
- Enggan Buat Aturan Siswa Belajar di Rumah, Wali Kota Prabumulih Sebut Libur Sekolah Tak Menjamin Warganya Bebas Virus Corona: Penyakit Bukan Untuk Ditakuti Tapi Dihadapi (Hot Grid)
- Viral Walkot Minta Warga Hadapi Corona, Prabumulih Kini Masuk Zona Merah (Detik)
- Cegah Corona, Pesta Pernikahan di Aceh Utara Dibubarkan (CNN Indonesia)
- Begini Jadinya Jika Nekat Gelar Resepsi Pernikahan Saat Corona Mewabah - di Lamongan (Detik)
- 5 Pesta Pernikahan yang Dibubarkan di Tengah Wabah Corona, Tamu Disemprot Disinfektan dan Bupati Turun Tangan - di Jember, Bener Meriah - Aceh, Pangandaran, Jayapura (Kompas)
- Cegah Corona, Polisi Bubarkan Resepsi Pernikahan di Sukabumi (Detik)
- Pesta Pernikahan dan Pentas Kesenian Dibubarkan Polisi - Kab. Jember dan Kec. Tempurejo (Kompas)
- Imbas Pandemi Corona, Polisi Bubarkan Pesta Pernikahan di Kuningan (Tirto)
- Waspada Corona Covid-19, Polisi Bubarkan Paksa Pesta Pernikahan di Blora (Liputan 6)
- Nekat Gelar Pesta di Tengah Wabah Corona, Resepsi Nikah Dibubarkan Polisi - di Bone, Sulsel (Suara)
- Bandel Gelar Resepsi Saat Corona, 2 Pesta Nikah di Jambi Dibubarkan Polisi (Suara)
- 7 Pesta Pernikahan Dibubarkan di Tengah Wabah Virus Corona, padahal Pengantin Sudah Naik Pelaminan - di Jember, Bener Meriah - Aceh, Pangandaran, Jayapura, Banyumas, Majene, dan Kec. Sumberbaru - Jember (Tribun)
- Pandemi Corona, Pesta Pernikahan di Bogor Dibubarkan Polisi (Pikiran Rakyat)
- Ada 1 ODP di Lokasi, Pesta Pernikahan di Serang Ini Dibubarkan! (Banten IDN Tmes)
- 2 Resepsi Pernikahan Mendadak Dibubarkan Karena Corona, Warga Ada yang Sudah Gelar Dangdutan (Jember dan Jakarta Barat)
- Polisi Bubarkan Pesta Pernikahan Warga Indragiri Hulu Riau (Merdeka)
- Setelah Kemarin Ngotot, Pesta Pernikahan Pun Akhirnya Dibubarkan - di Palangkaraya, Kalteng (Antv Klik)
- Gagal Ngunduh Mantu, Pesta Pernikahan di Purwokerto Dibubarkan Polisi, Para Tamu Disemprot Disinfektan (Wiken Grid)
- Pesta Pernikahan di Beduai Dibubarkan Polisi (Kalimantan Today)
- Satu Resepsi Pernikahan di Kotawaringin Barat Dibubarkan (Borneo News)
- Tiga Resepsi Pernikahan di Palangka Raya Dibubarkan Petugas (Kalsel Pos)
- Gelar Acara Ditengah Wabah Corona, Dua Pesta Pernikahan Dibubarkan Paksa - di Desa Rejo Sari dan Karang Birahi - Jambi (Radar Indo)
- Acara pernikahan di Kabupaten Bungo Dibubarkan Polisi - di Muara Bungo, Jambi (Dimensi News)
- Cegah Corona, Pesta pernikahan di Dayun Siak Dibubarkan Camat dan Polisi (Antara)
- Cara Polres Banjar Cegah Virus Corona, Bubarkan Resepsi Pernikahan dan Pulangkan Warga Nongkrong (Banjarmasin Tribun)
- Tetap Gelar Resepsi Mewah Saat Demam Virus Corona, Wakil Walikota Samarinda: Insya Allah Musibah Itu Datang dari Allah (Hype Grid) di web Hype Grid yang memuat berita ini tertera Senin, 23 Maret 2020. Catatan: Akhirnya pesta ditunda, baca berita di bawah ini. Ada konferensi pers pada Sabtu, 21 Maret 2020 seperti pada pemberitaan di web dan Liputan 6 dan CNN Indonesia (link berita nomor 33 dan 34). Liputan 6 menurunkan berita pada Minggu, 22 Maret 2020, CNN Indonesia menurunkan berita pada Sabtu, 21 Maret 2020.
- Hajatan Putri Wakil Wali Kota Samarinda Ditunda Cegah Corona (CNN Indonesia)
- Akhir Kisah Resepsi Pernikahan Putri Wakil Wali Kota Samarinda Saat Pandemi Covid-19 (Liputan 6)
- Tak Main-Main, Ada Ancaman 1 Tahun Penjara Jika Nekat Gelar Resepsi Nikah atau Nongkrong Saat Wabah Corona (Fame Grid)
- Keluarga PDP Paling Ribet, Menolak Isolasi Saat Wafat Dijaga Brimob (Viva)
- Gak Ada Kapoknya, Dibebaskan Lewat Program Asimilasi Virus Corona, Pria Ini Malah Masuk Penjara Lagi Gara-gara Ini (Motor Plus) Lubuk Linggau, Sumatera Selatan
- Baru Bebas 4 Hari Berkat Asimilasi, Agustian Diciduk Lagi Gegara Curi Motor (Detik) Palembang
- Baru Bebas Sehari, Napi Program Asimilasi Langsung Kedapatan Mencuri di Rumah Tetangga (Liputan 6) Wajo, Sulawesi Selatan
- Bebas karena Asimilasi, Dua Napi Menjambret Lagi di Surabaya (CNN Indonesia) Surabaya
- Baru Sehari Bebas Asimilasi Corona, Napi Ini Langsung Beraksi Lagi (Koran MX) Blitar, Jawa Timur
- Baru 5 Hari Bebas dari Penjara karena Wabah Corona, Ade Malah Curi Motor (Suara) Solo, Jawa Tengah
- Eks Napi Asimilasi di Makassar Kembali Ditangkap karena Curi Uang di Warung Warga (Kompas) Panakkukang, Makassar
- Narapidana di Lampung Diminta Rp 10 Juta untuk Program Asimilasi, Kakanwil: Kami Tak Biarkan Itu! (Tribun), Lampung
Langganan:
Postingan (Atom)