Tren seperti ini sudah ada sejak penulis masih kecil. Sekarang, berdasarkan ingatan, penulis coba menggali kenangan tentang kata, istilah atau kalimat yang pernah sangat populer itu. Ketahuan deh usia penulis... Hehehe
Penulis tidak tahu, apakah kehadiran bahasa gaul dan prokem (bukan bahasa resmi) ini memperkaya bahasa Indonesia atau justru merusak bahasa Indonesia. Penulis hanya mencatatnya.
Semua ini disusun berdasarkan ingatan penulis (artinya pun hanya kira-kira saja, harap maklum kalau banyak yang keliru):
- Asoy. Tak jelas benar tahun berapa populernya (penulis masih SD). Kata ini populer berbarengan dengan kantong kresek sehingga di Palembang dan sekitarnya kantong kresek lebih dikenal dengan nama kantong asoy atau asoy. Sampai ada lagu yang bercerita tentang kata ini. Ini sepenggal syair lagu yang terlintas di benak penulis: "... Segala yang dilihat, dikatakan asoy, asoy istilah kini..."
- Salome. Kata ini merupakan singkatan dari satu lobang rame-reme (wuih...jorok banget kedengarannya). Seperti kata asoy, kata ini juga jadi inspirasi pencipta lagu dan sepenggal syairnya seperti ini: "... Aduh... aduh... aduh... salome, satu lobang rame-rame,..."
- Nih ye... Ngomong apa pun lebih asyik bila diakhiri dengan kata ni ye... Misal: Sepatu baru ni ye... Ini semasa penulis SMP or SMA. Ketika demam kata-kata ini, sering ada yang iseng. Dia akan bilang begini: "Hei... hati-hati kalau ngomong. Sekarang sudah tidak boleh boleh ngomong ni ye... lagi" katanya dengan mimik serius. Spontan lawan bicara akan tanya: "Kenapa?" Dengan santainya ia akan berkata: "Nanya nih ye...."
- Apanya dong. Kata ini juga sempat dijadikan lagu yang dipopulerkan oleh Euis Darliah, ciptaan Titiek Puspa. Syairnya: ".... Apa apa apanya dong, apanya dong, apanya dong, dang ding dong,..."
- Racun. Tidak tahu apakah di daerah lain kata ini juga sempat populer. Setiap mengejek sesuatu, selalu mengatakan racun. Misal mau mengejek sepatu teman yang jelek: "Itu sepatu atau racun?" Ini populer di masa penulis masih SMP.
- Piakak. Ini juga tidak tahu, apakah diluar daerah tempat tinggal penulis kata ini juga sempat populer atau tidak. Masa itu, kata ini berkonotasi negatif. Bisa mengatakan orang pelit, penjahat, atau apa saja yang negatif, semua disebut piakak. Saat penulis tanya, jawaban mereka berbeda-beda untuk arti piakak ini.
- Kuncup, mekar, miring, terbalik, kasihan deh loe. Kalimat seperti ini dipopulerkan kalangan artis.
- Gaul. Sebelum populer, kata ini lebih berkonotasi negatif. Di koran lebih sering dipakai untuk kata (maaf: setubuh). Misalnya berita kriminal: Seorang anak digauli ayah kandungnya. Sekarang kata gaul naik derajatnya. Anak gaul diartikan anak yang mengikuti perkembangan zaman.
- Lebay. Kata ini berasal dari kata "lebih" yang dibaca dengan gaya anak muda gaul. Arti yang saya tangkap adalah berlebihan. Dalam jejaring sosial, kalau menulis status yang berlebihan, sering ditulis: lebay.com deh...
- Secara. Pemakaian kata secara yang tidak pada tempatnya. Secara gue gitu lho... Tak tahu, kata "secara" ini untuk menggantikan kata apa.
- Sesuatu banget. Misalnya: Dia itu sesuatu banget buat gue.
- Galau. Ramai digunakan di situs mikro blogger: Twitter.
- Unyu-unyu. Tak jelas dari mana asalnya, tapi kata ini diartikan lucu dan menggemaskan.
- Képo. Kata ini penulis lihat sering dipakai di Twitter dan sebuah acra di sebuah stasiun TV swasta. Dugaan awal, kata ini berasal dari bahasa Hokian yang artinya kurang lebih (selalu suka tahu urusan orang lain saja, usil). Setelah cari tahu dari teman, ternyata artinya pun kurang lebih sama, hanya saja kata képo konon singkatan dari kepentingan orang (mau tahu urusan/ kepentingan orang saja).
- Kamseupay. Kata ini penulis lihat di Twitter dan di iklan operator selular di TV. Setelah dari tahu, ternyata singkatan dari Kampungan sekali, u (baca: You) payah. Wow...
Penulis baru tahu, ternyata kata: bohay ternyata berasal dari singkatan body aduhay.
Posting ini akan terus diperbaharui (kalau penulis menemukan kata-kata yang belum dimasukkan). Anda bisa menambahkan kata-kata yang pernah populer ini dengan menuliskannya di komentar. Terima kasih.
Posting Komentar