Dalam kehidupan di dunia ini, wajar saja kita berselisih paham dan bertengkar kecil. Tapi ada kalanya, seseorang yang terlibat perseteruan dengan kita melakukan hal-hal di luar batas. Di luar batas yang bisa kita tolerir. Kata-kata bijak menganjurkan kita untuk memaafkan. Penulis mencoba melakukannya, memaafkannya. Tapi harus diingat, memaafkan tak berarti melupakan.
Semua yang kita lakukan di dunia ini akan kembali kepada kita (hukum tabur tuai atau biasa dikenal dengan sebutan hukum karma). Anda melakukan kejahatan, suatu saat kelak, akibat buruk dari kejahatan itu akan menimpa Anda juga.
Ada yang sering melupakan hukum karma, saat ia berada di atas, ia semena-mena memperlakukan orang lain. Anehnya, sama sekali tanpa sebab jelas ia iri pada orang lain. Dianggap ancaman, tentu bukan (posisi pekerjaan/ jabatan, sisi ekonomi, latar belakang pendidikan,...) tak ada yang pantas menjadi alasan untuk memperlakukan orang lain dengan semena-mena.
Entahlah apa sebabnya sehingga orang tersebut melakukan hal ini. Mungkinkah ini pengaruh kejiwaan? Secara fisik ia sehat, tapi secara psikis, tampaknya ia memang punya kelainan jiwa berat.
Tak mampu melawan dari sisi apa pun dan tak boleh menyumpahi orang lain. Hanya penulis berharap, semoga penulis diberi umur lebih panjang daripada 3 orang ini. Semoga penulis berkesempatan melihat bagaimana akhir perjalanan hidup orang ini di dunia.
Siapa dia? Cukup penulis sebut shio-nya saja. Mereka bershio: tikus, babi, dan kambing. Hanya 3 butir manusia ini.
0 Responses
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar