Sebagai salah seorang penggemar lagu-lagu Iwan Fals, penulis tergelitik dengan lirik lagu Bung Hatta atau Hatta (berkisah tentang kekaguman Iwan Fals pada sosok Sang Proklamator). Pada beberapa kesempatan, penulis mendengar pengamen menyanyikan lagu ini dengan lirik "berkapal doa" padahal setahu penulis "berkafan doa".
Hari ini, pas ada kesempatan menulis di blog, penulis coba googling. Pertama dengarkan dulu suara Iwan Fals di YouTube. Ternyata benar, syair yang benar: "berkafan doa".
Faktanya mengejutkan justru ketika cek dengan Google. Lagu yang entah berjudul "Bung Hatta" atau "Hatta" ini, pada data mesin pencari justru lebih banyak yang berkapal doa. Jadi lebih banyak yang salah daripada yang benar.
Karena kata-kata yang penulis cari menggunakan tanda kutip ("xxx") dan kata yang dipakai Iwan Fals ini memang spesifik dan jarang dipakai ("berkapal doa" ataupun "berkafan doa") bukan kata yang umum dipakai sehingga penulis berkesimpulan hasil pencarian ini bisa "mewakili" kesimpulan penulis. Lain halnya jika mencari kata (misalkan saja: "aku cinta padamu") karena kata ini sangat umum dan dipakai di mana-mana (lagu, cerpen, novel, film,...) dan dipakai oleh pencipta lagu mana pun.
"Berkapal doa" butuh waktu 0,32 detik dan menemukan 2.160 tulisan yang memuat kata "berkapal doa".
"Berkafan doa" butuh waktu 0,15 detik dan menemukan 1.310 tulisan yang memuat kata "berkafan doa".
Untuk memperbesar tampilan, silakan klik pada gambar
(jari tangan kiri tekan tombol Ctrl, tangan kanan klik gambar)
Uniknya lagi, penulis menemukan 2 tautan ke situs kapanlagi.com (baik saat mencari kata "berkapal doa" maupun "berkafan doa"). Jadi situs ini menyajikan 2 versi lirik, baik yang "berkapal doa" maupun yang "berkafan doa". Silakan lihat di bawah ini:
Judul "Bung Hatta": liriknya berkapal doa, ayo klik: Bung Hatta
Judul "Hatta": liriknya berkafan doa, ayo klik: Hatta
Entah mana judul aslinya "Bung Hatta" atau "Hatta" tapi syairnya (menurut pendengaran dan pikiran penulis) yang benar seperti ini:
Tuhan terlalu cepat semua
Kau panggil satu-satunya yang tersisa
Proklamator tercinta...
Jujur lugu dan bijaksana
Mengerti apa yang terlintas dalam jiwa
Rakyat Indonesia...
Reff:
Hujan air mata dari pelosok negri
Saat melepas engkau pergi...
Berjuta kepala tertunduk haru
Terlintas nama seorang sahabat
Yang tak lepas dari namamu...
Terbayang baktimu, terbayang jasamu
Terbayang jelas jiwa... sederhanamu...
Bernisan bangga, berkafan doa
Dari kami yang merindukan orang
Sepertimu...
kembali ke Reff.
Di YouTube, video yang menyertakan lirik pun ada yang menuliskan "berkapal doa".
Catatan:
Data ini sesuai dengan saat tulisan ini dibuat. Begitu juga lirik lagu di kapanlagi.com Sangat mungkin saat Anda masuk ke sana, lirik lagunya sudah diperbaiki. Tapi penulis telah melampirkan screeshoot saat tulisan ini dibuat (lengkap dengan tautannya).
Posting Komentar