BREAKING NEWS: Pemilihan Walikota London Dimenangkan Oleh Muslim, Sadiq Khan!
RB, Internasional-Penghitungan suara yang dilakukan pada pemilihan 
walikota di London, Kerajaan Inggris, secara mengejutkan memenangkan 
kandidat muslim dari Partai Buruh, Sadiq Khan, dalam bursa pemilihan 
walikota setempat, yang digelar pada 05/05 lalu.
Sebagaimana dilansir The Guardian dan The Telegraph, Sadiq Khan 
memenangi jajak pendapat sebanyak 44 persen, dan pesaingnya dari partai 
konservatif hanya mendapat 35 persen saja.
Kampanye yang dilakukan Zac Goldsmith, pesaingnya, dikatakan banyak 
pengamat dan publik sebagai kotor dan negatif, terhadap Sadiq. Justru 
dalam era keterbukaan di London inilah, simpati publik berbalik pada 
Sadiq Khan.
Kampanye Zac dalam beberapa kesempatan, menyerang kepercayaan Khan, 
dan justru berubah menjadi simpati “I Am Khan”, menyitir sebuah film 
Bollywood yang menyindir rasisme Amerika Serikat, “My Name Is Khan”, 
serta jargon “#YesWeKhan” mengikuti kampanye Presiden AS, Barrack Obama,
 Yes We Can.
Jika betul memenangkan pemilihan ini, Sadiq akan menjadi Walikota 
London yang pertama dari kalangan muslim. Ditambah lagi, dia adalah 
keturunan imigran Pakistan yang datang ke Inggris pada era 1960-an. Saat
 ini, ayahnya bekerja sebagai pengemudi bus.
Sebelumnya, Sadiq Khan memenangi pemilu legislatif sebagai perwakilan
 dari kota kelahirannya, Tooting, sejak 2005. Ia sendiri bersama 
partainya mengusung pemikiran “sosial demokratis”. Pada tahun 2015 lalu,
 ia mundur dari jabatannya di kabinet pusat untuk maju dalam konvensi 
Partai Buruh dalam proses pemilihan walikota kali ini.
Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari University of North London. 
Keluarga Khan sendiri pindah dari Pakistan ketika gejolak pemisahan 
India dengan Pakistan. Pada Februari 2016 ini, ia memenangkan anugerah 
British Muslim Award.
British Muslim Award sendiri adalah anugerah yang disponsori sebuah 
bank muslim swasta di Inggris, dan memberikan penghargaan pada tokoh 
muslim yang menonjol di bidangnya masing-masing, seperti Advocate of The
 Year dan Outstanding Bussines of The Year.
London juga adalah kota besar pertama di Eropa yang memasukkan 
kandidat muslim kedalam bursa pemilihan, sepanjang sejarah modern.
Inggris memang dikenal sebagai negara yang moderat dan menerima 
segala keragaman. Markas Besar Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tahrir, yang
 banyak dilarang dan diburu di seluruh dunia, justru berada di Inggris, 
karena iklim demokrasi yang ada.
Terpilihnya Sadiq Khan diharapkan membuka era baru di Inggris maupun 
Eropa, dan bagi banyak kalangan menjadi bukti bahwa kampanye negatif 
tidak berhasil mempengaruhi warga Inggris.  (AA)
Sumber: Ruang Bicara 
Catatan: 
Dalam pilpres 2014 (Joko Widodo - Jusuf Kalla vs Prabowo Subianto - Hatta Radjasa) isu SARA juga terjadi. Dan tampaknya isu rasis tidak begitu banyak memberi pengaruh, Jokowi terpilih sebagai Presiden. 
Akankah dalam pilgub DKI 2017 black campaign/ kampanye hitam dengan mengangkat isu rasis masih memberi pengaruh besar untuk mengalahkan lawan politik? Waktu yang akan menjawabnya...
0 Responses
        
Langganan:
Posting Komentar (Atom)




Posting Komentar