Dalam
berbagai kesempatan, kita sering sekali mendengarkan (di TV, di kanal YouTube,
dan juga dalam obrolan sehari-hari) orang-orang mengatakan "kita"
padahal yang dimaksud adalah "kami". Kata "kami" jarang digunakan. Karena terlalu sering mendengar
penggunaan kata "kita" secara salah (tidak tepat), banyak yang menganggap itulah yang
benar.
Bagaimana sih penggunaan kata
"kita" dan "kami" yang benar? Apa sih beda "kita"
dan "kami"?
Untuk lebih jelasnya, lihat dulu
definisi kata "kita" dan "kami" di KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
- pron yang berbicara bersama
dengan orang lain (TIDAK termasuk yang diajak berbicara); yang menulis atas
nama kelompok, tidak termasuk pembaca
- pron yang berbicara (digunakan
oleh orang besar, misalnya raja); yang menulis (digunakan oleh penulis)
- pron pronomina persona pertama
jamak, yang berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak bicara
- pron cak saya
Perbedaannya, jika menyebut
"kita" itu termasuk lawan bicara (sekarang istilahnya teman bicara
atau yang diajak bicara).
Untuk lebih jelasnya, penulis sering
menggunakan contoh seperti ini.
Ada pasangan muda yang baru menikah, mereka membuka usaha rumah makan. Sebut saja sang suami A (Andi), istrinya B (Bella), dan wartawati yang datang mewawancarai mereka adalah C (Citra).
C: "Pak, tolong ceritakan awal
memulai usaha rumah makan ini."
A: "Waktu awal kita menikah
dulu ... Kita memutuskan untuk berhenti kerja, lalu membuka usaha rumah
makan."
Dua wanita di sana (B dan C)
menunjukkan wajah tak bersahabat. Mengapa? B (sang istri) tampak marah,
terungkap fakta baru, ternyata suaminya dulu pernah menikah dengan C.
Si C pun
tampak risih dengan tatapan B dan berpikir, "Kok seenaknya si A
ngaku-ngaku dulu menikahi saya! Saya bertemu dan kenal si A saja baru sekarang."
Kita artinya si A (yang berbicara)
dan si C (teman bicaranya).
Seharusnya A mengucapkan kalimat
di bawah ini (agar tak terjadi salah paham):
A: "Waktu awal kami menikah
dulu ... Kami memutuskan untuk berhenti kerja dan membuka usaha rumah
makan."
Kami artinya A dan B (C tidak
ikut).
Setelah wawancara cukup lama, si C
ingin melihat bagaimana keadaan dapur rumah makan itu.
C: "Pak, boleh saya melihat
dapur rumah makan ini?"
A: "Boleh dong. Mari sekarang
kita ke dapur."
Nah di sini kata "kita" sudah tepat pemakaiannya. Yang ke dapur ini adalah A dan
B (kami atau yang berbicara) ditambah C (teman bicara).
Bagaimana? Apakah dengan contoh singkat ini Anda sudah dapat membedakan kapan menggunakan kata "kami" dan kapan menggunakan kata "kita"?
Atau penulis berikan contoh lain.
Kita sebut saja Indra (berasal dari Bandung, Indonesia), Nesia (berasal dari Jakarta, Indonesia), menjemput temannya John (berasal California, Amerika) di Bandara Soekarno-Hatta. John dulu pernah tinggal di Indonesia dan mengerti bahasa Indonesia. Berikut percakapan mereka:
Indra: "John, lepas saja maskernya. Sekarang di negara kita sudah tidak wajib memakai masker."
Ini salah, John bukan orang Indonesia (ia orang Amerika), , seharusnya
Indra: "John, lepas saja maskernya. Sekarang di negara kami sudah tidak wajib memakai masker."
Nesia: "John, kamu pasti lapar. Mari kita makan dulu sebelum kami antar ke hotel."
Ini sudah tepat, "Mari kita makan dulu" maksudnya Nesia (bersama Indra) mengajak teman bicaranya yakni John untuk makan dulu.
"sebelum kami antar ke hotel" ini juga sudah tepat. Kami (Nesia dan Indra, selaku tuan rumah) akan mengantar John ke hotel.
Semoga dengan dua contoh ini, Anda akan semakin mudah membedakan kapan harus memakai kata "kita" dan kapan harus memakai kata "kami".
Kata ganti orang
- Kata ganti orang pertama tunggal (pembicara): saya, aku, hamba
- Kata ganti orang pertama jamak (pembicara): kami, kita
- Kata ganti orang kedua tunggal (yang diajak pembicara alias kawan bicara): Anda, kamu, engkau, kau, dikau
- Kata ganti orang kedua jamak (yang diajak pembicara alias kawan bicaraa): kalian, kamu sekalian
- Kata ganti orang ketiga tunggal (yang dibicarakan): dia, ia, beliau
- Kata ganti orang ketiga jamak (yang dibicarakan): mereka
Posting Komentar