Etika Membesuk Orang Sakit (Pasien)

Ada banyak hal di dunia ini yang mungkin kita anggap sepele, tapi sebenarnya penting untuk diperhatikan, salah satunya ketika membesuk orang sakit. 

Kedatangan kita yang seharusnya membuat kondisi pasien semakin baik (gembira), bukan membuat mereka makin stres dan murung. Berikut ini etikanya:

01. Bersikap sopan termasuk dalam hal pakaian.
Meskipun yang sakit adalah saudara sendiri dan ia dirawat di rumah, kita harus mengenakan pakaian sepantasnya. Kita sama saja sedang bertamu. Bisa saja di sana kita bertemu orang yang tidak kita kenal. Beri mereka waktu untuk berbicara atau berbuat sesuatu terlebih dahulu. Apalagi jika orang-orang ini lebih dekat dengan si pasien daripada dengan kita.

02. Jangan berlama-lama ketika membesuk orang sakit.
Pikirkan baik-baik berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sesuatu kunjungan. Waktu yang salah atau kurang tepat justru dapat membuat si pasien atau yang sedang sakit merasa terganggu.

03. Jangan menakut-nakuti pasien.
Jangan menceritakan kisah-kisah orang orang lain yang berpenyakit sama, terlebih yang berakhir dengan sang pasien meninggal. Sebaiknya kita membagikan cerita yang membangkitkan semangat.

04. Jangan menunjukkan rasa kasihan yang berlebihan.
Meski penyakit orang yang kita kunjungi kronis atau bisa dibilang sangat parah sekali, jangan terlalu mengasihani, karena tidak semua orang senang dikasihani.

05. Apabila tidak terpaksa, hindari membawa anak kecil saat membesuk.
Selain kurang baik bagi kesehatan sang buah hati atau anak kita, membawa anak juga akan membuat keadaan di tempat pasien menjadi runyam karena anak kecil cenderung rewel dan mudah menangis. Hal ini dapat mengganggu kenyamanan si pasien.

06. Lakukan kunjungan secara berkala.
Lakukanlah kunjungan secara berkala tetapi jangan setiap hari. Seminggu dua kali sudah maksimal. Kita bisa mengunjungi setiap hari jika hubungan kita dengannya amat akrab atau erat.

07. Jika pasien sudah terlihat jenuh, sebaiknya akhiri kunjungan.
Pintar-pintarlah membaca situasi dan bahasa tubuh seseorang. Semua yang ada di sekitar kita bisa saja memberikan kode. Namun ada beberapa orang yang jarang peka terhadap situasi ini.

08 . Meski kita "orang kesayangan" pasien.
Dan ia tidak keberatan kita berlama-lama berada di kamar, tetaplah batasi diri. Mungkin masih ada orang lain yang menanti giliran untuk membesuk. Berikan mereka kesempatan juga untuk membesuknya.

09. Jangan memaksa masuk ke kamar ketika yang sedang sakit tidur.
Itu adalah waktu pasien beristirahat. Bagi pasien, istirahat merupakan proses untuk pemulihan kondisi tubuhnya, untuk itu jangan pernah mengganggunya waktu istirahatnya.

10. Saat membesuk sebisa mungkin bersikaplah tenang.
Apalagi jika di ruangan tersebut ada orang lain yang juga dirawat. Menceritakan kisah-kisah lucu yang bisa membuat bagian tertawa boleh-boleh saja, namun ingat janganlah terlalu berlebihan karena itu bisa malam mengganggu orang lain. 

11. Sebutkan nama dengan jelas.
Ini diperlukan apabila mengunjungi orang yang sudah lanjut usia atau yang daya ingatnya sudah menurun. Setiap kali berbicara kita bisa mengganti kata aku atau saya dengan nama kita.

12. Cari tahu terlebih dahulu penyakit apa yang diderita pasien. 
Info itu membuat kita tidak salah bawa makanan yang justru dapat membuat penyakitnya makin parah. Ada baiknya Anda mencari tau terlebih dahulu apa sebenarnya penyakit yang diderita oleh pasien.

13. Duduklah dekat-dekat dengan si sakit.
Cara ini akan membuatnya tidak perlu berbicara keras-keras ataupun mengeluarkan energi yang sangat banyak untuk berkomunikasi dengan Anda.

14. Hiburlah orang yang dikunjungi. 
Ceritakan hal-hal yang menenteramkan hati, tunjukkan bahwa kita peduli. Jangan berkomentar yang membuat pasien down seperti, "Wah... kamu kelihatan kurus sekali" atau "Kok wajahmu sekarang bertambah pucat?"
 
15. Usaplahlah tangan pasien.
Sentuhan-sentuhan dipercaya dapat memberikan ketenangan bagi yang sakit, jadi janganlah sungkan untuk mengelus tangan pasien.

16. Cari tahu suasana hati si pasien terlebih dahulu.
Biasanya orang sakit akan mengalami suatu perubahan sikap. Perubahan sikap menentukan suasana saat itu. Mungkin ia menjadi lebih sensitif, mudah marah, acuh tak acuh, atau bisa lebih sopan dari biasanya. Dengan mengetahui perubahannya, kita jadi terhindar dari berbagai macam hal yang menyinggung perasaan si pasien.

17. Tanamkan hatinya untuk selalu pasrah kepada Tuhan juga.
Namun jangan sampai ia berpikir bahwa pasrah sama dengan menyerah. Berdoa dan berusaha adalah kata yang tepat untuk menggambarkan pasrah yang kita maksud, hanya dengan cara itulah semua penyakit akan sembuh.

18. Jangan memaksa pasien bercerita jika ia tidak mau.
Kadang timbul rasa penasaran dalam diri kita mengenai kondisi sakit si pasien yang sebenarnya. Dan itu yang akan membuat kita banyak mengajukan pertanyaan yang bisa menganggunya. Hormati keinginannya untuk tidak berbicara banyak. Lagipula, bisa jadi sudah begitu banyak orang yang menanyakan hal serupa. Tentu sangat melelahkan dan membosankan baginya jika mengulang cerita yang sama.

19. Berikan bantuan jika dibutuhkan.
Misalnya mengambilkan handuk di kamar mandi, memanggil perawat, mengambilkan sesuatu yang ia butuhkan, menuangkan minum untuk pasien tersebut.

20. Jika tidak bisa membesuk, tunjukanlah bahwa kita tetap peduli padanya.
Jika kita tidak bisa membesuk pasien karena suatu hal, tunjukkan kepadanya kepedulian kita dengan cara meneleponnya. Tanyakan kabar dan bagaimana keadaannya. Tapi sama seperti membesuk, tentukan waktu yang tepat bagi Anda untuk meneleponnya.


Sumber: Kiriman WA dari teman.

0 Responses

Posting Komentar

abcs