Penampakan rumah bayi yang selamat saat terjadi kebakaran. (Klikbabel.com)
Bayi tersebut terakhir kali sedang terlelap di ayunan dalam rumahnya.
Suara.com - Seorang bayi yang diperkirakan berusia 40 hari ternyata bisa selamat saat insiden kebakaran melanda Desa Air Buluh, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
Saat si jago merah melalap
sejumlah rumah warga di Jalan Lapangan Bola RT 3, Dusun 2 Desa Air
Buluh, Kecamatan Mendo Barat. pada Selasa (22/1/2019), bayi tersebut
terakhir kali sedang tertidur di ayunan dalam rumahnya.
Dilansir dari laman Klikbabel.com--jaringan Suara.com,
kebakaran yang diduga berasal dari korsleting listrik ini menyebabkan
rumah tersebut hangus terbakar. Tidak ada harta benda yang bisa
diselamatkan.
"Kondisi setelah kejadian ludes tinggal
lantai," kata Sekretaris Kecamatan Mendo Barat, Ismir membenarkan
kejadian saat dikonfirmasi wartawan.
Menurutnya, waktu kejadian sekitar pukul 11.00 WIB yang mana api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 11.45 WIB.
Diketahui, bayi tersebut tinggal bersama orang tuanya yakni Ema dan Joko.
* * * * * * * * * * *
Anda sudah selesai baca berita di atas? Penasaran Anda tidak terjawab setelah baca berita tersebut? Sama! Penulis jadi klik tautan ke sumber asli berita tersebut, lalu membaca beritanya hingga selesai. Hasilnya??? Sama saja.
Penulis tidak mengerti apa yang ada di benak wartawan saat menulis berita itu. Membaca judul berita, penulis tertarik untuk membacanya, ingin tau, apa penyebabnya sehingga bayi tersebut selamat?
Apakah karena ayunan tersebut dari bahan tahan api atau ada mukjizat apa? Melihat foto kondisi rumah yang terbakar habis, rasanya orang dewasa dengan segala kemampuan otaknya untuk berpikir (kondisinya terjebak di dalam rumah yang terbakar, entah dengan berendam di dalam bak mandi atau cara lain pun), sepertinya kecil kemungkinan selamat.
Apa yang terlintas di benak wartawan saat menulis berita ini? Hanya clickbait alias sensasi judul yang memikat agar calon pembaca tertarik dan klik untuk membaca beritanya?
Entahlah...
Kalaupun reporter yang kurang bisa menulis berita, bukankah ada editor yang memeriksa tulisan sebelum dimuat? Ini bukan soal salah ketik, ini soal kelengkapan berita. Nasib bayi (selamat) yang dijadikan judul, pembaca tertarik untuk tau, bagaimana hal tersebut bisa terjadi, namun dalam berita tak ada sedikitpun penjelasan.
Jika ada penjelasan seperti ini:
Saat terjadi kebakaran, sang ayah menerobos api dan menyelamatkan bayinya.
Pembaca tetap keki (itu hal yang lumrah, bayi selamat karena dikeluarkan dari dalam rumah yang terbakar), tapi masih lumayanlah. Kalau seperti berita di atas???
Posting Komentar