Di saat saya ingin berwisata, Bapak juga tetap bekerja. Hmmm... tak bisa membayangkan Pak.
Waktu berselancar di dunia maya (FaceBook), penulis menemukan tulisan ini. Karena merasa bagus, penulis copy paste (hanya edit kesalahan bahasa-nya), dan sekarang di-posting ke blog, selamat membaca...
"Teruslah Bekerja untuk Mengejar Ketertinggalan"
Mungkin
kalimat di atas yang ada dalam pikiran Pak Jokowi ketika melihat
padatnya aktivitas beliau meskipun weekend telah tiba.
Besok
saya berencana ingin berenang menikmati akhir pekan, sambil jalan-jalan
menikmati pemandangan di sekitar lokasi Wisata Bahari Lamongan (WBL).
Setelah tahu bahwasanya Pak Jokowi sore ini bertolak dari Halim
Perdanakusuma untuk melakukan kunjungan kerja ke provinsi Lampung, saya
mendadak lemas dan terheran-heran.
Bagaimana tidak, setelah
weekend lalu tetap bekerja mengunjungi Suku Anak Dalam di Jambi,
kemudian lanjut menangani kabut asap, dan kini beliau kembali
menggunakan hari liburnya untuk meninjau galangan kapal dan proyek jalan
Tol Trans Sumatera agar berjalan dengan baik dan sesuai target.
"Kenapa harus weekend sih kunjunganya Pak....?"
Ngapain juga sih Pak harus capek turun tangan sendiri, 'kan ada
menteri-menteri tinggal diperintahkan saja sambil menikmati liburan di
Istana atau di Puncak, nanti juga dapat laporannya. 'kan enak sih Pak....?
Ah,,, tapi susah bilangin Pak Jokowi yang keras kepala.
Kalau sudah maunya ya maunya. Saya positive thinking aja mungkin karena Bbapak sebelumnya sudah berjanji akan terus mengawal semua proyek secara
langsung.
Saya ingat sebelumnya Bapak telah melakukan pengecekan proyek ruas jalan Tol Trans Sumatera ini di bulan Juni 2015 lalu.
"Jangan dipikir setelah groundbreaking tidak ada pengecekan," kata Pak
Jokowi saat mengecek ruas jalan Tol Trans Sumatera bulan Juni 2015.
Pak, saya tahu Bapak bukan orang yang suka laporan ABS (asalkan bapak
senang). Tapi setidaknya lakukanlah kunjungan kerja itu saat hari kerja Pak, bukan pas weekend. Ketika banyak yang suka korupsi waktu kerja buat
istirahat dan senang-senang, justru bapak malah korupsi waktu istirahat
dibuat bekerja.
Bagaimana jika bapak sakit dan sistem
pemerintahan terganggu? 250 juta lebih penduduk akan jadi taruhanya lho Ppak. Tapi semoga aja Bapak selalu sehat menjalankan tugas.
Mohon
agar bapak jaga kesehatan ya, meskipun Ibu Iriana selalu ikut
mendampingi dan melayani Bapak untuk memastikan kondisi Bapak di setiap
padatnya kunjungan kerja.
Jujur ada perasaan yang kurang enak,
jika di saat weekend Bapak selalu bekerja, saya justru malah pengen
bersenang-senang menikmati liburan, apalagi ada yang tega menghujat dan
membenci bapak tanpa menyikapi permasalahan yang ada dengan bijak. Miriss
rasanya... ;((
Memang bangsa ini terlalu banyak masalah dan itu
harus dikerjakan dengan keras dan sungguh-sungguh. Bangsa ini juga sudah terlampau
jauh tertinggal kereta akibat terlalu santai dalam bekerja. Mungkin
karena itu Bapak harus berlari untuk mengejar ketertinggalannya. Bukan
dengan cara santai sambil menggoyangkan kaki di Puncak atau di Istana.
Mungkin kebaikan Bapak tidak pernah dilihat oleh para pembenci. Mereka
hanya dapat melihat kekurangan Bapak yang sebenarnya itu ada dalam diri setiap
manusia. Tidak jarang juga mereka mencari kejelekan Bapak yang dibuat-buat.
Anehnya Bapak tidak pernah marah dan selalu menyikapinya dengan sabar.
Saya yakin bahwa kebenaran dan kebaikan tidak akan dapat dikalahkan
oleh fitnah dan kemungkaran. Apalagi kesabaran yang Bapak miliki, sudah
tentu akan menambah kecintaan-Nya terhadap Bapak. Karena orang-orang
yang sabar akan disayang Tuhan. Belum lagi sifat rendah hati dan taatnya
Bapak kepada orang tua. Sungguh luar biasa.
Di saat mereka sibuk mencela, Bapak tetap bekerja.
Di saat saya ingin berwisata, Bapak juga tetap bekerja. Hmmm... tak bisa membayangkan Pak.
Teruslah berjuang Pak Presiden! Memang Bapak adalah 'pelayan' rakyat. Semoga Bapak termasuk orang yang disayang Tuhan.
Salam hormat untuk Pak Presiden.
Sumber: Yusuf Muhammad
0 Responses
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar