Penulis mencoba memahami pola pikir para pedagang makanan di bawah ini, tapi tetap tidak menemukan alasan yang tepat apa kebenaran di balik tindakannya, yang ada mungkin hanya pembenaran...
Pedagang umumnya ingin mencari pembeli atau pelanggan yang banyak, mendapat keuntungan sebanyak mungkin (dengan cara yang wajar tentunya).
Tidak Suka yang Beli Banyak
Di mana-mana, jika kita membeli dalam jumlah banyak, umumnya disukai penjual/ pedagang. Kita akan diberi harga khusus, kadang harga sama tapi diberi bonus, dilayani dengan baik, dan lain-lain. Tapi di beberapa pedagang makanan (sebut saja pedagang kupat tahu), penulis mendapat perlakuan yang kurang enak.
Beli 10 bungkus, penulis dilayani. Saat membungkus untuk penulis, tiba-tiba ada pembeli lain datang, "Bu, beli 1 bungkus" kata pembeli yang baru datang. Pesanan penulis baru 2 bungkus yang siap, bungkus ketiga ini bukan untuk penulis tapi untuk pembeli yang baru datang.
Pertama penulis toleran untuk kejadian pertama. Mungkin itu langganannya atau saudara atau tetangganya. Tapi ketika datang lagi pelanggan lain, pesanan penulis baru 4 bungkus, ada pembeli lain yang pesan 1 bungkus, juga yang beli 1 bungkus didahulukan.
"Kasihan nanti tunggu lama" kata ibu penjual. Sementara penulis dan orang di rumah dibiarkan menunggu lama, padahal datang dan antri duluan. Ketika calon pembeli ketiga datang, dan hal yang sama terjadi, penulis putuskan sampai di situ saja. Bila hanya 5 bungkus, cukup 5 bungkus saja. Masih banyak makanan lain (termasuk penjual kupat tahu lain).
Penulis bisa juga kalau mau melakukan hal yang sama. "Bu, pesan 1 bungkus." Begitu selesai, "Bu, pesan 1 bungkus lagi" dan ketika selesai lagi, "Bu, pesan 1 bungkus lagi, dan seterusnya sampai sesuai jumlah pesanan. Pesan 1 bungkus akan didahulukan, pesan banyak akan diminta menunggu. Karena kasihan yang pesan 1 bungkus harus menunggu lama.
Kejadian ini bukan pada satu pedagang saja, di beberapa pedagang penulis mengalami hal yang sama. Mestinya di gerobak (atau di Bandung disebut roda) tempat ia berjualan dipasang tulisan: Maaf, kami prioritaskan yang beli dalam jumlah sedikit saja.
Terus terang, penulis tidak menemukan logika berpikir pedagang seperti ini. Menurut penulis, tidak perlu memihak yang mana (yang beli banyak atau yang beli sedikit), siapa yang datang dulu, dilayani dulu. Itu saja.
Beli 10 bungkus, hanya menghabiskan 2 kantong kresek ukuran sedang (tiap kantong kresek bisa diisi 5 bungkus). Kalau melayani 10 orang yang masing-masing membeli 1 bungkus? Perlu 10 kantong kresek kecil, perlu 10 kali memberikan uang kembalian, dan lain-lain.
Di mana-mana, pembeli dalam jumlah banyak (grosir) dapat harga lebih murah atau setidaknya dapat fasilitas lebih.
0 Responses
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar