Adakah yang Aneh?



Ketika berbelanja di salah satu pasar swalayan, penulis merasa bingung membaca pengumuman di brosur swalayan itu pada halaman terakhir. Di sana tertera tulisan: "beli 2 lebih hemat" "jatuhnya Rp 6.900/ botol" dan "harga beli satuan Rp 5.950/ botol."

Yang penulis tangkap dari brosur itu seperti ini:
  1. Harga beli satuan Rp 5.950 (harga kalau Anda beli 1 botol)
  2. Beli 2 lebih hemat (artinya ada potongan harga/ discount)
  3. Bila beli 2 harga per botolnya jadi Rp 6.900
Ini yang aneh. Beli 2 lebih hemat tapi kenyataan-nya harga per botol justru jadi lebih mahal. Penulis coba tanya ke pramuniaga. Dia juga bingung, dia tanya temannya, temannya juga bingung. Penulis coba tanya lagi yang lain, pramuniaga ini coba tanya ke temannya. Akhirnya dia mengatakan "Pak, kalau beli 1 harganya Rp 6.900, kalau beli 2, maka harga per botol jadi Rp 5.950." Logikanya benar, beli banyak harga satuannya jadi lebih murah (tapi tidak sesuai dengan kalimat yang tertera di brosur). Padahal di tempat minuman itu dipajang, jelas-jelas tertera tulisan besar Rp 5.950/ botol.

Penulis beli 2 botol, di struk tertera harga per botol Rp 5.950 lalu di bagian bawah ada potongan Rp 3.100 untuk 2 botol (artinya ada discount Rp 1.550/ botol sehingga harga per botol jadi Rp 4.400).

Jadi yang tertera di brosur memang ada kesalahan cetak. Seharusnya: jatuhnya Rp 4.400 per botol. Pramuniaga yang menjelaskan: "Pak, kalau beli 1 harganya Rp 6.900, kalau beli 2, maka harga per botol jadi Rp 5.950" menurut penulis juga salah menafsirkan kalimat yang tertulis di brosur.

Jelas di sana tertulis: harga beli satuan Rp 5.950 per botol (ini dalam bahasa pergaulan sehari-hari diartikan jika kita hanya beli 1 botol, itulah harga yang berlaku). Jatuhnya Rp 6.900/ botol (penggunaan kata "jatuhnya" ini menunjukkan setelah dihitung-hitung karena ada sesuatu misalnya beli banyak dan ini dipertegas dengan tulisan di atasnya "beli 2 lebih hemat).

Bagaimana menurut Anda?

0 Responses

Posting Komentar

abcs