Bahasa dan seni adalah bagian dari budaya, dan tidak identik dengan agama. Toh...kita boleh belajar bahasa apa saja, belajar seni apa saja. Kita bisa belajar dansa (asal Eropa) yang kebanyakan dari mereka beragama Kristiani tanpa harus jadi Kristiani. Anda pun bisa jadi pemain barongsai (karena barongsai itu seni budaya Tionghua) tanpa harus pegang hio dan sembahyang di kelenteng dulu.
Sebenarnya juga bukan hal yang aneh seorang mahasiswi berjilbab (yang tentunya seorang muslim) fasih berbahasa Mandarin/ Tionghua. TKI yang kerja di Hong Kong pun dengan fasihnya berbicara bahasa Kanton/ Cantonese. Tapi karena pikiran kita yang terkotak-kotak, kita merasa aneh.
Penguasaan bahasa apa pun tentu berguna. Semakin banyak bahasa yang kita kuasai, kita semakin mudah belajar, misalnya baca buku yang menggunakan huruf tertentu atau bahasa tertentu. Wisata ke negara yang menggunakan bahasa tersebut pun membuat kita jadi lebih mudah, tanpa harus menggunakan bahasa Tarzan/ isyarat.
Lantas kalau lihat orang bisa bahasa tertentu kita tidak perlu salut? Tentu tetap salut dong. Penulis yang memang keturunan Tionghua saja salut banget pada mahasiswi ini yang begitu fasih berpidato bahasa Mandarin/ Tionghua.
NB:
Waktu menjelajah situs YouTube, eh... penulis menemukan video seorang presenter Chinese dari stasiun CCTV yang membaca berita dalam bahasa Arab dengan fasih. Jadi sekalian saja dimasukkan ke sini.
Semua bisa kalau mau belajar... Mari kita simak 2 video YouTube ini
Posting Komentar