Saat Jokowi (Gubernur DKI Jakarta) jadi capres, banyak yang menyuruh beliau mundur karena tidak akan fokus urus Jakarta (sibuk urus persiapan capres). Di sisi lain, Ratu Atut Chosiyah (Gubernur Banten) yang jadi tersangka kasus korupsi masih bertahan dan mempertahankan statusnya sebagai Gubernur Banten.
Bagaimana logika berpikir kita??? Apakah dari dalam penjara Atut yang berstatus tersangka 3 kasus korupsi bisa lebih fokus bekerja (semua asisten dan bawahannya harus ke lapas dulu untuk koordinasi dengan atasannya) daripada Jokowi yang bisa komunikasi dengan baik, baik komunikasi langsung maupun media komunikasi (telepon, SMS, Twitter, dan lain-lain) dan tidak berstatus sebagai tersangka?
Di lapas jelas tidak leluasa (jauh dari kantor gubernur, jam besuk terbatas, tidak boleh menggunakan HP, laptop/ internet), (setidaknya secara teori).
Info lengkap berita tentang kedua hal tersebut (Atut dan Jokowi), silakan klik tulisan biru di bawah foto.
Untuk memperbesar tampilan, silakan klik pada gambar
Baca juga:
- Ahok: Siapa Bilang Jokowi Tak Fokus Urus Jakarta?
- Alamat Baru Ruang Kerja Gubernur Banten
- Dinilai Langgar Etika Politik, Ini Jawaban Jokowi
- Gak Nyoblos Jokowi di Pilgub DKI Jakarta Tapi Gak Rela Jokowi Dicapreskan
- Jokowi Atau Capres Anda yang Pengkhianat? Suatu Kajian Hukum di Indonesia
- Melantik Bupati dari Dalam Penjara? Malu!
Posting Komentar